Konflik Arsip - KAHMI Nasional https://www.kahminasional.com Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam Sat, 20 Apr 2024 12:07:22 +0000 id hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.5.2 https://www.kahminasional.com/assets/img/2021/11/favicon-kahmi-nasional-48x48.png Konflik Arsip - KAHMI Nasional https://www.kahminasional.com 32 32 202918519 Dampak konflik Iran vs Israel dan peran Indonesia https://www.kahminasional.com/read/2024/04/20/9613/dampak-konflik-iran-vs-israel-dan-peran-indonesia/ Sat, 20 Apr 2024 12:07:22 +0000 https://www.kahminasional.com/?p=9613 Oleh Rasminto, Wakil Bendahara MN KAHMI, anggota Pusat Pendidikan Wawasan Kebangsaan Jakarta, dan dosen Unisma “Setiap senjata yang digunakan dan setiap bom yang meledak adalah sebuah penyesalan yang tak terhindarkan, tidak peduli seberapa diperlukannya.” Nukilan di atas tercetus oleh Harry S. Truman, Presiden Amerika Serikat ke-33 yang menjabat sejak tahun 1945 hingga 1953. Dia menggantikan […]

Artikel Dampak konflik Iran vs Israel dan peran Indonesia pertama kali tampil pada KAHMI Nasional.

]]>
Oleh Rasminto, Wakil Bendahara MN KAHMI, anggota Pusat Pendidikan Wawasan Kebangsaan Jakarta, dan dosen Unisma

“Setiap senjata yang digunakan dan setiap bom yang meledak adalah sebuah penyesalan yang tak terhindarkan, tidak peduli seberapa diperlukannya.”

Nukilan di atas tercetus oleh Harry S. Truman, Presiden Amerika Serikat ke-33 yang menjabat sejak tahun 1945 hingga 1953. Dia menggantikan Presiden Franklin D. Roosevelt setelah kematian Roosevelt pada April 1945 dan terpilih kembali untuk masa jabatan kedua pada 1948. Truman terkenal karena memimpin Amerika Serikat selama akhir Perang Dunia II dan periode setelahnya, termasuk dengan keputusannya menggunakan bom atom terhadap Jepang sebagai bagian dari upaya mengakhiri Perang Dunia II. Dia adalah presiden yang mengeluarkan perintah menjatuhkan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki pada Agustus 1945, yang mengakhiri perang dengan Jepang.

Namun, pengalaman nestapa selama Perang Dunia II tetap tidak diindahkan umat manusia berikutnya. Bagaimana saat ini, kita dipertontonkan eskalasi konflik negara zionis Israel dengan Republik Islam Iran yang semakin meningkat pasca-serangan Israel ke Kantor Konsulat Jenderal Republik Rakyat Iran di Damaskus, Suriah, pada Senin (1/4). Setidaknya 16 orang tewas akibat serangan tersebut, termasuk dua komandan senior Korps Garda Revolusi Iran (IRGC). Meskipun pihak resmi Israel tidak mengklaim bahwa mereka yang melakukan serangan itu, disinyalir karena ikut campur Iran terhadap serangan-serangan Paksi dari proksi Iran seperti Hezbollah Lebanon, Houthi Yaman, dan Hamas Palestina yang mempertahankan diri dari gempuran dan aneksasi zionis Israel yang menewaskan lebih dari 37.000 jiwa penduduk Gaza Palestina sejak serangan 7 September 2023.

Serangan terhadap Israel ini menjadi sebab utama Iran menggempur pangkalan militer di Tel Aviv pada Sabtu (13/4) lalu. Belum sepekan, serangan ratusan rudal dan pesawat nirawak ke wilayah pendudukan Israel, Jumat (19/4), Israel melancarkan aksi balasan dengan mengirimkan rudal ke Kota Ghahjaworstan di Iran, barat laut Kota Isfahan.

Duka dan nestapa perang
Perang membawa duka dan nestapa yang mendalam bagi manusia. Setiap konflik memunculkan cerita tragis yang melukai hati dan meninggalkan bekas luka yang sulit sembuh. Di balik statistik dan geopolitik, ada kisah-kisah individu yang terpisah dari kekerasan dan kehilangan yang dialami keluarga, teman, dan komunitas.

Konflik Gaza Palestina meluas menjadi konflik kawasan Timur Tengah yang melibatkan zionis Israel, Hamas Palestina, Hezbollah Lebanon, Houthi Yaman, hingga saling serang antara Israel dan Iran. Tentunya dalam setiap perang, ada anak-anak yang kehilangan orang tua, orang tua yang kehilangan anak-anaknya, pasangan yang terpisah. Ada warga sipil tidak bersalah yang menjadi korban kekerasan tak berperikemanusiaan dan prajurit yang harus menghadapi trauma perang dan konsekuensinya sepanjang hidup.

Duka dan nestapa perang juga meluas ke wilayah yang lebih luas. Infrastruktur dan ekonomi yang hancur serta masyarakat yang terpecah belah menjadi bagian dari kenyataan pahit pascaperang. Bangunan yang dihancurkan tidak hanya mencerminkan kehilangan fisik, tetapi mengingatkan kita akan kehilangan jiwa dan cita-cita yang hancur. Selain itu, perang menciptakan trauma kolektif generasi-generasi berikutnya. Anak-anak yang tumbuh dewasa di bawah bayang-bayang konflik sering kali menderita akibat trauma yang diturunkan dari orang tua dan terperangkap dalam siklus kekerasan tak berujung.

Kenestapaan perang mengajarkan kita bahwa setiap keputusan untuk berperang membawa konsekuensi yang berat bagi manusia. Setiap nyawa yang hilang adalah sebuah tragedi yang tidak dapat diukur dengan angka. Oleh karena itu, kita harus bertekad untuk mencari perdamaian dan penyelesaian damai atas konflik serta menghormati dan menghargai kehidupan setiap individu.

Dampak perang Iran versus Israel
Perang antara Iran dan Israel akan memiliki dampak yang luas dan kompleks. Tidak hanya bagi kedua negara tersebut, tetapi juga bagi kawasan Timur Tengah dan mungkin dunia secara keseluruhan. Perang ini akan mengakibatkan krisis kemanusiaan seiring adanya korban jiwa dan luka-luka di antara warga sipil, baik di Iran maupun Israel. Ini juga dapat menyebabkan pengungsian massal dan penderitaan kemanusiaan lainnya.

Konflik antara Iran dan Israel akan meningkatkan ketegangan di seluruh kawasan Timur Tengah. Negara-negara lain, seperti Saudi Arabia, Uni Emirat Arab, Yordania, dan Suriah, mungkin ikut terlibat atau terpengaruh dalam konflik ini. Selain itu, meskipun Iran diembargo secara perdagangan minyaknya oleh Amerika Serikat, tetapi konflik ini bakal mengganggu pasokan energi global. Sebab, Iran merupakan salah satu produsen minyak terbesar di dunia. Konflik dengan Israel dapat mengganggu pasokan minyak dari wilayah tersebut sehingga memengaruhi pasar minyak global dan harga minyak.

Dilansir dalam siaran persnya (17/4), Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji, mengungkapkan, pemerintah Indonesia perlu mewaspadai dampak konflik Iran versus Israel tersebut, utamanya berkaitan dengan pasokan minyak dunia melalui Selat Hormuz yang menghubungkan Teluk Persia dengan Teluk Oman dan Laut Arab, yang merupakan jalur pelayaran vital bagi tanker minyak pengangkut sekitar 30% minyak mentah dunia atau sekitar 21 juta barel minyak mentah per hari.

Perang antara Iran dan Israel juga akan memperkuat aliansi regional dan global, dengan negara-negara seperti Amerika Serikat, Rusia, dan Eropa berada di pihak yang berbeda. Ini dapat memperdalam perpecahan geopolitik di Timur Tengah dan sekitarnya.

Dampak bagi Israel, tentu akan sangat signifikan karena Iran menjadi lawan yang sepadan lantaran kekuatan militernya signifikan dan pernah mengancam Israel di masa lalu. Perang dapat meningkatkan ancaman terhadap keamanan Israel, termasuk serangan rudal, serangan terorisme, dan tindakan lainnya, baik di dalam negeri maupun aset lainnya di luar negeri.

Konflik Iran dan Israel menjadi kekhawatiran global akan terjadinya potensi konflik nuklir. Sebab, Iran telah mengembangkan program nuklir sarat kontroversi, yang menimbulkan kekhawatiran bagi Israel dan dunia, terutama Barat. Konflik bisa memperbesar kemungkinan penggunaan senjata nuklir atau mengaktifkan respons Israel yang bersifat pencegahan.

Eskalasi perang Iran dan Israel ini akan memperburuk instabilitas di Timur Tengah, terutama jika melibatkan produsen minyak utama, karena bisa memengaruhi ekonomi global secara keseluruhan. Penurunan pasokan minyak atau kenaikan harga minyak dapat berdampak besar terhadap pertumbuhan ekonomi dan stabilitas finansial di seluruh dunia.

Konflik bersenjata di wilayah yang sudah tegang, seperti Timur Tengah ini, juga dapat memperkuat kelompok-kelompok ekstremis dan memperluas basis dukungan mereka. Ini berisiko meningkatkan radikalisasi dan terorisme di seluruh dunia. Tentunya semua dampak itu menunjukkan perang antara Iran dan Israel memiliki konsekuensi serius, baik secara regional maupun global, dan upaya untuk mencegah konflik tersebut harus diutamakan agar tak menyulut terjadinya Perang Dunia III, yang akan memporak-porandakan peradaban dunia.

Sejarah Indonesia menjaga perdamaian dunia
Sejak meraih kemerdekaannya pada 1945, Indonesia telah menempatkan perdamaian sebagai salah satu pilar kebijakan luar negeri. Sebagai negara dengan jumlah umat muslim terbesar di dunia, Indonesia mengambil peran aktif dalam berbagai forum internasional untuk mempromosikan dialog antarperadaban, toleransi, dan kerja sama antarnegara. Pada tahun 1955, Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Asia-Afrika (KAA) di Bandung sehingga juga dikenal sebagai Konferensi Bandung. Konferensi ini menjadi tonggak penting dalam sejarah diplomasi dunia ketiga dan memperkuat posisi Indonesia sebagai negara yang memperjuangkan kemerdekaan, perdamaian, dan kesetaraan di antara negara-negara berkembang.

Sejak saat itu, Indonesia terus aktif dalam diplomasi perdamaian, baik melalui partisipasi dalam berbagai organisasi internasional, seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Gerakan Non-Blok, maupun Organisasi Kerjasama Islam (OKI). Indonesia secara konsisten menekankan pentingnya dialog, negosiasi, dan diplomasi dalam menyelesaikan konflik serta menentang penggunaan kekuatan militer sebagai cara untuk menyelesaikan perselisihan. Ini juga tecermin dari kontribusi Indonesia pada Misi Pemeliharaan Perdamaian (MPP) PBB sejak 1957, saat mengirimkan 559 personel infantri sebagai bagian dari United Nations Emergency Force (UNEF) di Sinai. Pengiriman tersebut diikuti dengan kontribusi 1.074 personel infantri (1960) dan 3.457 personel infantri (1962) sebagai bagian dari United Nations Operation in the Congo (ONUC) di Republik Kongo, bereperan dalam misi perdamaian dalam konflik perang saudara di Darfur, Sudan, pada 2005 melalui partisipasi aktif dalam The African Union-United Nations Hybrid Operation in Darfur (UNAMID), dan berbagai konflik bersenjata lainnya di belahan dunia lainnya.

Aksi-aksi Indonesia ini sebagai upaya melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial susai mandat dari alinea keempat Pembukaan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945. Komitmen tersebut senantiasa diwujudkan melalui partisipasi dan kontribusi aktif Indonesia di dalam MPP PBB hingga saat ini.

Solusi dan peran Indonesia
Sebagai negara dengan mayoritas penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki peran yang krusial dalam menghadapi konflik perang antara Iran dan Israel. Dalam situasi yang penuh ketegangan seperti ini, Indonesia memiliki kesempatan unik untuk memainkan peran sebagai mediator dan pembawa perdamaian.

Indonesia dapat memanfaatkan keanggotaannya di OKI dan hubungannya yang kuat dengan negara-negara muslim lainnya untuk memperjuangkan dialog damai dan solusi yang berkelanjutan dalam konflik ini. Indonesia bertindak sebagai suara bagi solidaritas dan kesatuan muslim dunia serta memperjuangkan prinsip-prinsip kemanusiaan dan keadilan.

Kontribusi Indonesia juga sudah teruji ketika membantu rakyat Palestina, yang menjadi korban konflik dan menyulut perang Iran versus Israel, dengan mengirimkan bantuan dari pemerintah dan masyarakat Indonesia untuk warga Palestina di Gaza, 9 April silam. Bantuan berhasil sampai langsung ke Gaza via udara menggunakan pesawat Hercules C130 J (A-1340) milik TNI AU, yang berkolaborasi dengan tentara Yordania. Bantuan tersebut merupakan realisasi dari pernyataan Presiden RI, Joko Widodo, di Madiun pada 8 Maret lalu, bahwa pemerintah Indonesia segera mengirimkan bantuan kemanusiaan kepada warga Palestina di Gaza.

Bantuan kemanusiaan ke Gaza yang diterjunkan berupa 20 paket bantuan seberat masing-masing 160 kg, yang berangkat dari King Abdullah II (KA2) Airbase Airport (OJKA) di Zarqa, Yordania. Pengiriman bantuan dilakukan dengan metode penerjunan low cost low altitude (LCLA) dengan rute KA2-SAS-KA2. Bantuan bergerak pada pukul 11.36 waktu setempat (15.36 WIB) dan mencapai lokasi penerjunan (dropping zone/DZ) di Gaza pada pukul 12.50 waktu setempat (16.50 WIB). Tentunya realisasi ini menjadi bukti bahwa Indonesia mampu berbuat untuk meringankan duka dan nestapa warga Palestina akibat perang yang berkecamuk dan akan diuji kembali dalam konflik lanjutan tersebut melalui dukungan bantuan lainnya.

Sebagai negara yang mendukung perdamaian, Indonesia dapat menegaskan bahwa konflik tidak dapat diselesaikan dengan kekerasan, tetapi melalui dialog, negosiasi, dan kompromi. Indonesia juga dapat mendorong pihak-pihak yang terlibat agar mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan dan menghindari tindakan yang bisa memperburuk situasi. Selain itu, Indonesia dapat memanfaatkan hubungan diplomatiknya yang luas dengan negara-negara di Timur Tengah dan di seluruh dunia untuk memfasilitasi dialog antara Iran dan Israel.

Sebagai negara yang netral dan tidak terlibat langsung dalam konflik, Indonesia dianggap sebagai mediator yang dapat dipercaya oleh kedua belah pihak untuk membantu mencapai kesepakatan damai sehingga dampak konflik yang terjadi dapat terhindarkan.

Artikel Dampak konflik Iran vs Israel dan peran Indonesia pertama kali tampil pada KAHMI Nasional.

]]>
9613
Truk-truk bantuan MER-C sukses tembus Gaza https://www.kahminasional.com/read/2024/02/28/9446/truk-truk-bantuan-mer-c-sukses-tembus-gaza/ Wed, 28 Feb 2024 15:39:26 +0000 https://www.kahminasional.com/?p=9446 Gaza, KAHMINasional.com – Sebagian truk-truk bantuan rakyat Indonesia melalui MER-C akhirnya berhasil masuk ke Jalur Gaza melalui perbatasan Rafah. Bantuan yang dikirimkan berisi tepung terigu dan paket makanan. Sejak Israel melakukan genosida di Gaza, Palestina, MER-C setidaknya telah menyalurkan 3 tahap khusus bantuan yang dikirimkan dari Mesir. “Bantuan MER-C dari Mesir sudah bisa masuk Jalur […]

Artikel Truk-truk bantuan MER-C sukses tembus Gaza pertama kali tampil pada KAHMI Nasional.

]]>
Gaza, KAHMINasional.com – Sebagian truk-truk bantuan rakyat Indonesia melalui MER-C akhirnya berhasil masuk ke Jalur Gaza melalui perbatasan Rafah. Bantuan yang dikirimkan berisi tepung terigu dan paket makanan.

Sejak Israel melakukan genosida di Gaza, Palestina, MER-C setidaknya telah menyalurkan 3 tahap khusus bantuan yang dikirimkan dari Mesir.

“Bantuan MER-C dari Mesir sudah bisa masuk Jalur Gaza. Sampai hari ini, per tanggal Senin, 26 Februari 2024, sudah ada tiga tahap bantuan yang masuk,” kata seorang relawan MER-C di Gaza, Fikri Rofiul Haq, dalam keterangannya.

Fikri bersama relawan MER-C lainnya, Reza Aldilla Kurniawan, hingga kini berada di Gaza. Keduanya bersama tim mitra lokal dari Medics World Wide ikut menerima dan mendistribusikan langsung bantuan-bantuan tersebut kepada para korban kebengisan Israel.

Bantuan didistribusikan kepada korban di selatan dan tengah Gaza. MER-C berharap, truk-truk bantuan lainnya yang berisi paket bahan makanan, air minum, obat-obatan, dan alat kesehatan juga bisa segera masuk Gaza.

Bantuan MER-C yang tiba pertama di Gaza, Desember 2023 adalah 1.500 karung tepung terigu setara 1 kontainer penuh. Bantuan sudah dibagikan ke titik-titik pengungsian.

Kala itu, relawan MER-C belum bisa membagikan langsung karena situasi belum memungkinkan. “[Penyaluran] diteruskan oleh lembaga mitra lokal untuk membagikan bantuan MER-C yang tersisa karena serangan Israel masih mencekam,” jelas Fikri.

Bantuan tahap dua, berupa paket bahan makanan, memasuki Gaza pada 23 Februari 2024. Proses pembagian dapat langsung dipantau Relawan MER-C di Gaza bahkan turut berperan, khususnya di Kota Deir Balah pada Sabtu (24/2).

Tahap ketiga, MER-C kembali mengirimkan tepung terigu dan tiba di Gaza pada Minggu, (25/2). Bantuan disalurkan kepada pengungsi oleh relawan MER-C pada Senin (26/2).

Artikel Truk-truk bantuan MER-C sukses tembus Gaza pertama kali tampil pada KAHMI Nasional.

]]>
9446
KAHMI dukung Hamas serang Israel: Melawan kebiadaban dan kezaliman https://www.kahminasional.com/read/2023/10/10/9384/kahmi-dukung-hamas-serang-israel-melawan-kebiadaban-dan-kezaliman/ Tue, 10 Oct 2023 15:39:46 +0000 https://www.kahminasional.com/?p=9384 Jakarta, KAHMINasional.com – Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) menegaskan posisinya berada di pihak Palestina di tengah perang Hamas dengan Israel dalam beberapa hari terakhir, Pangkalnya, konflik ini bermula dari penjajahan oleh Israel dalam 75 tahun belakangan. Diketahui, Hamas secara mendadak—tetapi sistematis—menyerang Israel dari segala penjuru, baik darat, udara, maupun laut, pada Sabtu (7/10) dini […]

Artikel KAHMI dukung Hamas serang Israel: Melawan kebiadaban dan kezaliman pertama kali tampil pada KAHMI Nasional.

]]>
Jakarta, KAHMINasional.com – Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) menegaskan posisinya berada di pihak Palestina di tengah perang Hamas dengan Israel dalam beberapa hari terakhir, Pangkalnya, konflik ini bermula dari penjajahan oleh Israel dalam 75 tahun belakangan.

Diketahui, Hamas secara mendadak—tetapi sistematis—menyerang Israel dari segala penjuru, baik darat, udara, maupun laut, pada Sabtu (7/10) dini hari. Eskalasi serangan disebut yang terdestruktif sejak Hamas berdiri dan melakukan perlawanan.

“Selama lebih dari 75 tahun Israel menjajah Palestina, ribuan rakyat Palestina, [baik] perempuan, anak-anak, [hingga] orang tua, tidak berdosa tewas akibat kebiadaban tentara zionis Israel. Tidak hanya membunuh, tapi juga mengusir dan merampas tanah warga Palestina,” kata Sekretaris Jenderal Majelis Nasional (MN) KAHMI, Syamsul Qomar, dalam keterangannya, Selasa (10/10).

“Perdamaian abadi akan dapat terwujud di bumi Palestina jika bangsa Palestina diberikan haknya untuk merdeka sebagai jembatan untuk memiliki kemampuan mengurus bangsa dan masa depan rakyatnya sendiri,” sambungnya.

Dengan demikian, tegas Cak Qomar, sapaannya, eksistensi zionis Israel di atas tanah bangsa Palestina melanggar HAM. “Sekaligus telah menyengsarakan kehidupan rakyat Palestina.”

KAHMI pun berpendapat, perlawanan rakyat Palestina—dalam bentuk apa pun—terhadap zionis Israel, termasuk yang terjadi akhir-akhir ini, adalah keniscayaan dan sah karena sebagai upaya melawan kebiadan dan kezaliman sekaligus mempertahankan tanah airnya dan merebut kemerdekaannya.

“Kemerdakaan adalah hak segala bangsa. Oleh sebab itu, penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan,” tegasnya.

Selain itu, KAHMI mengutuk semua tindakan brutal tentara apartheid zionis Israel terhadap warga Palestina di Gaza. Apalagi, menargetkan warga sipil dan anak-anak serta rumah rakyat dan bangunan sosial lainnya, termasuk rumah sakit Indonesia.

“Kekerasan dan tindakan brutal tentara Israel jelas melanggar berbagai komitmen dan hukum internasional,” ucap Cak Qomar.

KAHMI juga mengutuk dan menuntut pertanggungjawaban Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa beserta negara-negara pendukung, baik finansial maupun persenjataan, atas kejahatan apartheid zionis Israel. Pun mengecam AS dan sekutunya lantaran menolak upaya mayoritas anggota PBB mengeluarkan seruan gencatan senjata.

“Aliansi AS-Israel ini membuktikan bahwa mereka adalah inti dari poros kejahatan terorisme dunia,” kritiknya.

KAHMI bersikap demikian lantaran konflik berkepanjangan antara zionis Israel dan rakyat Palestina memerlukan perhatian yang serius dari seluruh pemimpin dunia, khususnya PBB, agar aneksasi dan penjajahan Israel segera berakhir.

Atas dasar itu, KAHMI mendukung dan sependapat dengan 18 butir resolusi Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dalam pertemuan darurat pada medio Mei 2021, yang digelar seiring terjadinya agresi Israel terhadap Palestina. Salah satu isinya adalah Israel tak memiliki hak apa pun atas tanah Palestina yang diduduki, termasuk Yerusalem Timur dan Masjid Al Aqsa.

Kendati begitu, KAHMI mendorong OKI dan Gerakan Nonblok, yang berpedoman pada Prinsip Bandung, agar bersuara dan berfungsi lebih konkret, utamanya menyangkut pembebasan Masjid Al Aqsa dan kemerdekaan Palestina. Lalu, menyerukan OKI, termasuk Indonesia, terus menggelorakan persatuan Islam dan segera menyelenggarakan pertemuan darurat dalam merespons konflik rakyat Palestina dan zionis Israel.

“Menyiapkan pemberian bantuan pangan dan kesehatan terhadap warga Gaza yang terancam terisolasi karena kepungan tentara zionis Israel,” sambung Cak Qomar. “Menghargai dan memberikan apresasi yang tinggi terhadap berbagai upaya negara-negara anggota OKI dalam memperjuangkan suara kebenaran dan memberikan solusi konkret pada Sidang Darurat PBB ke-75.”

Di sisi lain, KAHMI mengapresiasi sikap Indonesia, Malaysia, dan Brunei. Sebab, menerbitkan pernyataan bersama tentang dukungannya kepada Palestina dan mengkritik zionis Israel.

Artikel KAHMI dukung Hamas serang Israel: Melawan kebiadaban dan kezaliman pertama kali tampil pada KAHMI Nasional.

]]>
9384
Untuk Sulteng yang Lebih Baik https://www.kahminasional.com/read/2022/04/19/8490/untuk-sulteng-yang-lebih-baik/ Mon, 18 Apr 2022 21:55:04 +0000 https://www.kahminasional.com/?p=8490 Oleh Salihudin, Alumnus HMI Cabang Palu, Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako, dan Paramadina Graduate School of Diplomacy serta Pengurus MW KAHMI Sulawesi Tengah Bangunan rusak atau terbakar jauh lebih mudah diperbaiki. Pascakonflik Poso, Pemerintah Sulteng telah melakukan perbaikan fisik atas Poso. Pemulihan fisik justru tidak semudah itu. Recovery psikis tidak mudah dilakukan. Narasi Poso yang kelam […]

Artikel Untuk Sulteng yang Lebih Baik pertama kali tampil pada KAHMI Nasional.

]]>
Oleh Salihudin, Alumnus HMI Cabang Palu, Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako, dan Paramadina Graduate School of Diplomacy serta Pengurus MW KAHMI Sulawesi Tengah

Bangunan rusak atau terbakar jauh lebih mudah diperbaiki. Pascakonflik Poso, Pemerintah Sulteng telah melakukan perbaikan fisik atas Poso. Pemulihan fisik justru tidak semudah itu. Recovery psikis tidak mudah dilakukan.

Narasi Poso yang kelam dimulai tahun 1998-2001. Sesudah itu, riak-riaknya yang justru amat mengusik dan merepotkan. Poso hari ini, bangunan-bangunan yang dulu terbakar sudah sulit ditemui karena sudah direhabilitasi. Pembangunan fisik dalam pemulihan konflik Poso memang telah dilakukan. Namun, trauma akibat konflik tersebut pasti masih terbayang ataupun membekas dalam ingatan orang, terutama pelaku ataupun korban yang mengalaminya, baik secara langsung maupun tidak langsung. Menghapus trauma memang tidak semudah membangun bangunan yang baru untuk mengganti yang telah rusak. Hal tersebut disebabkan konflik itu melibatkan massa, trauma yang ditimbulkannya adalah trauma kolektif. Efeknya bukan kesadaran historis yang berbasis peristiwa, melainkan kesadaran yang berbekas dalam jiwa. Bekas peristiwa itu kemudian yang membentuk pola-pola kesadaran ataupun struktur mental yang negatif yang akan memengaruhi perilaku aktual.

Tampaknya hal tersebut telah menjadi kesadaran dari berbagai pihak. Berbagai program yang dilakukan berbagai pihak, baik bersifat hiburan maupun pembangunan yang berbasis materi, telah dilakukan kepada korban. Hal tersebut memang penting, tetapi tidak cukup. Sifat menghibur adalah menyenangkan, tetapi hanya sesaat; tidak abadi. Apabila sudah bosan, akan tidak efektif lagi. Karena itu, diperlukan terapi yang menyeluruh terhadap semua yang terlibat, tidak terkecuali pihak kalah ataupun menang, Islam atau Kristen, penduduk Poso atau bukan, dan seterusnya.

Lalu, apakah yang disebut trauma? Trauma adalah bekas atau torehan dari suatu peristiwa negatif di masa silam, tulis Budi F. Hardiman dalam sebuah bukunya, Memahami Negativitas: Diskursus tentang Massa, Teror, dan Trauma (Kompas, 2008). Sedangkan peristiwa negatif, menurutnya, adalah kehadiran sesuatu yang menakutkan atau menyedihkan dan manusia terseret ke dalam hal yang menakutkan itu tanpa mampu mengendalikan dirinya.

Poso: Trauma yang Mendikte Kekinian
Konflik Poso adalah peristiwa negatif yang di dalamnya memuat narasi kelam pembunuhan, pemerkosaan, perusakan, penindasan, dan seterusnya pada manusia. Mengingat peristiwa konflik Poso sama dengan mengingatkan kembali peristiwa-peristiwa negatif tersebut. Bagi korban yang mengalami atau melihat pembantaian keluarganya, misalnya, berarti mengingat kembali peristiwa tersebut seakan baru saja terjadi di depan matanya. Inilah yang kemudian menimbulkan trauma.

Dampak dari peristiwa ini semakin membesar apabila dalam peristiwa negatif tersebut melekat suatu identitas tertentu, misalnya agama. Penderitaan seorang individu menjadi penderitaan kolektif karena orang tersebut menganut agama yang sama dengan dirinya. Maka, penderitaan yang dialami harus dibalaskan oleh semua orang yang seagama. Dari sini ekses berantai bertumbuh. Mengental dalam label dan aksi terorisme. “Jenisnya” yang sangat berbeda dari aktivitas terosisme yang lain. Dari penafsiran sebuah teks agama yang membentuk doktrin bahwa seorang manusia adalah bersaudara dengan hanya yang seagama.

Konflik Poso bermula dari sebuah kriminal murni, yaitu perkelahian dua orang anak muda yang kebetulan berbeda agama. Terlepas dari adanya penyebab lain, perkelahian itu kemudian menjadi kerusuhan sosial bernuansa SARA yang masif. Dikarenakan konfliknya bersifat masif, maka trauma individu menjadi trauma kolektif atau dialami oleh banyak orang. Trauma itu sendiri, tulis Budi Hardiman, adalah berbasis peristiwa, tetapi trauma itu sendiri tidaklah berciri peristiwa. Dia adalah bekas yang membekukan peristiwa dan menghadirkan kembali serta melebih-lebihkan sisi gelapnya. Karena itu, tulis Budi Hardiman, juga trauma bagaikan seorang diktator yang mendikte kekinian korbannya. Jika orang mengalami trauma, maka akan susah menghapusnya. Apa yang dialami pada suatu peristiwa seakan-akan terulang terus-menerus, seperti mesin yang digerakkan secara mekanis. Jika korban mengingat peristiwanya, maka ia seakan-akan mau membalas peristiwa tersebut seketika.

Sebaliknya, korban mengingat ulang peristiwanya demi menghindari peristiwa itu, kemudian terjadi lagi di masa depan. Karena itu, menurut Budi Hardiman, mengingat dan melupakan di dalam trauma merupakan bagian dari mekanisme psikis yang tidak pernah dilepaskan. Korban ingin melupakannya, tetapi justru mengingatnya. Ingatannya akan negativitas peristiwa itu menajam justru saat dia ingin melupakannya. Budi Hardiman menyimpulkan, mengingat dan melupakan seolah-olah bergerak dalam sistem-sistem paksaan psikis dalam diri korban.

Dengan demikian, prosesi pemaafan menjadi sulit. Korban bukannya tidak mau memaafkan pelaku, tetapi tidak mampu keluar dari jerat-jerat prasangka yang menimpanya setiap saat. Apabila ia memaafkan pelaku, berarti dia merasa diinjak-injak harga dirinya. Gejolak batinnya ditindas oleh pelaku. Dia tidak punya harga diri lagi. Terjadilah konflik batin yang menyesakkan dada. Ketika ego lebih besar yang dominan, maka tindakan balas dendam menjadi sesuatu yang alamiah dan wajar.

Oleh karena itu, diperlukan detraumatisasi. Detraumatisasi, menurut Budi Hardiman, harus dimulai dengan semacam askese duniawi yang ditandai oleh tiga latihan, yaitu diam, ketenangan hati, dan merelakan. Penjelasannya sebagai berikut. Diam bukanlah hilangnya bunyi juga bukan membisu, melainkan mendengarkan dalam kesunyian. Manusia sebagai elemen massa mendengar prasangka kolektifnya dan bertindak menurutnya. Ada pemaksaan dari prasangka kolektifnya sehingga ia secara terpaksa juga bertindak walaupun tidak sesuai hati nurani. Hati nurani dipenjarakan oleh sebuah prasangka kolektif. Karena itu, untuk menepis prasangka, orang harus berlatih menjadi pendengar yang baik. Untuk itulah, diam sebagai pertanda memuncaknya bahasa, kulminasi komunikasi. Ketenangan hati lahir dari sikap mendengarkan. Ketenanganan hati dapat dicapai melalui pengumpulan diri.

Ketenangan hati diperoleh dari sebuah sikap keterbukaan. Di dalam ketenangan hati korban berkata “ya” sekaligus “tidak” terhadap traumanya. Dia berkata “ya” karena bekas traumatis itu membentuk jati diri individu dan sosialnya. Tetapi, dia berkata “tidak” karena jati diri itu mengarah ke masa depan. Diri yang tercerai-berai oleh trauma dapat melupakan trauma dengan lari dari ketenangan hati dan membenamkan diri dalam kegaduhan. Tetapi, ketercerai-beraian ini itu hanya dapat dikumpulkan kembali lewat membiarkan yang telah lewat melalui langkah-langkah panjang dari kesabaran.

Pemerintah Indonesia melalui Pemerintah Sulawesi Tengah telah berikhtiar atas Poso. Antara lain, memberikan bantuan/stimulan untuk perbaikan ekonomi, perbaikan infrastruktur dan rumah ibadah, pembangunan pesantren, dan lain-lain. Namun, untuk selanjutnya, demi masa depan Poso khususnya, masih perlu fokus pada perbaikan ekonomi berbasis komunitas dan peningkatan pendidikan dan kompetensi dan juga humanitarian aid serta penataan birokrasi. Tidak berlebihan untuk anak-anak Poso dan Sulteng perlu diberikan beasiswa/akses pendidikan ke luar negeri yang lebih banyak untuk masa depan Sulteng yang lebih baik.

Trauma Healing Kolektif
Askese untuk diam dan pengumpulan diri berkaitan dengan hal yang dasariah: merelakan. Merelakan berarti membiarkan ada. Merelakan bukanlah fatalisme ataupun defaith-isme, melainkan suatu upaya memutus rantai kekerasan. Detraumatisasi dimulai dengan merelakan. Artinya, tidak menghantam kata-kata dengan kata-kata-karena selama itu pula orang masih berkubang dalam prasangka kolektif, tetapi mendengarkan dalam kesunyian. Dan, dalam sikap mendengarkan orang menjadi dekat dengan dirinya, mengumpulkan diri dan memasuki ketenangan hati.

Jalan untuk menghapus trauma di Poso mungkin masih jauh. Diperlukan upaya yang terus-menerus untuk menghapus trauma kolektif ini. Trauma kolektif bukan hanya disembuhkan melalui pembangunan ekonomi, tetapi juga berbasis pembangunan sosial, hukum, serta agama. Bagi umat Islam, tindakan merelakan tidak sulit dilaksanakan karena agama telah mengajarkan doktrin keikhlasan. Keihklasan adalah melampaui tindakan merelakan dan melupakan.

Menurut Taufikurrohman dalam jurnal Eduprof Volume 1 Tahun 2019, secara etimologi, kata ikhlas dapat berarti membersihkan (bersih, jernih, suci dari campuran dan pencemaran, baik berupa materi ataupun imateriel). Sedangkan secara terminologi, ikhlas mempunyai pengertian kejujuran hamba dalam keyakinan atau akidah dan perbuatan yang hanya ditujukan kepada Allah. Kata ikhlas, dalam Kamus Istilah Agama, diartikan dengan melakukan sesuatu pekerjaan semata-mata karena Allah, bukan kerena ingin memperoleh keuntungan diri (lahiriah atau batiniah). Jadi, dengan keikhlasan berarti melampaui tindakan merelakan dan melupakan.

Nurcholish Madjid dalam Islam Doktrin dan Peradaban menulis, keikhlasan bukanlah yang statis, yang sekali terwujud akan tetap bertahan selamanya, melainkan dinamis, yang senantiasa menuntut kesungguhan pemeiharan dan peningkatan. Keihklasan, lanjut Nurcholish, terasa pada tingkat pribadi sendiri (true to one’s) dalam komunikasinya dengan Sang Maha Pencipta (Al-Khaliq) dan usaha mendekatkan diri kepada-Nya. Selanjutnya, keikhlasan dalam beragama adalah juga bermakna keutuhan (integritas) diri yang paling mendalam, yang kemudian mengejawantahkan dalam akhlak mulia berupa perbuatan baik kepada sesama. Itulah prinsip agama yang benar dan itulah perintah Allah kepada hamba-Nya. (QS Al-Bayyinah/98: 5).

Menghapus trauma konflik Poso bukan perkara memberikan kepuasaan material ekonomi atau memenuhi hasrat politik. Menghapus trauma harus dapat menyentuh kedirian yang terdalam bagi siapa saja yang mengalami. Jalannya berupa pendidikan dan pengasuhan yang harus mendorong proses pendewasaan, yakni kemampuan untuk mendengarkan suara hati sendiri. Ini membutuhkan kearifan, hati nurani, dan pikiran yang jernih.

Di sinilah pentingnya Munas KAHMI di Palu. Dengan munas ini, secara tidak langsung juga merupakan trauma healing kolektif bagi tidak hanya masyarakat Poso, tetapi juga masyarakat Sulawesi Tengah secara keseluruhan. Dengan ribuan orang kader HMI berkumpul di Sulawesi Tengah, memberikan semacam sugesti kepercayaan diri bahwa masyarakat Sulawesi Tengah, termasuk Poso, tidak sendiri menghadapi berbagai musibah.

Artikel Untuk Sulteng yang Lebih Baik pertama kali tampil pada KAHMI Nasional.

]]>
8490
KAHMI Siap Bantu Pemerintah Evakuasi WNI dari Ukraina https://www.kahminasional.com/read/2022/03/09/7536/kahmi-siap-bantu-pemerintah-evakuasi-wni-dari-ukraina/ Tue, 08 Mar 2022 19:23:32 +0000 https://www.kahminasional.com/?p=7536 Kahminasional.com, Jakarta – Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) siap membantu pemerintah dalam mengevakuasi sembilan WNI yang masih tertahan di Ukraina. Sebagai informasi, sembilan WNI asal Sumatera Utara (Sumut) sampai kini terjebak di Chernihiv. Mereka belum bisa dievakuasi karena kota tersebut menjadi jalur utama militer Rusia dari Belarusia yang hendak menuju Kyiv, Ibu Kota Ukraina. […]

Artikel KAHMI Siap Bantu Pemerintah Evakuasi WNI dari Ukraina pertama kali tampil pada KAHMI Nasional.

]]>
Kahminasional.com, Jakarta – Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) siap membantu pemerintah dalam mengevakuasi sembilan WNI yang masih tertahan di Ukraina.

Sebagai informasi, sembilan WNI asal Sumatera Utara (Sumut) sampai kini terjebak di Chernihiv. Mereka belum bisa dievakuasi karena kota tersebut menjadi jalur utama militer Rusia dari Belarusia yang hendak menuju Kyiv, Ibu Kota Ukraina.

“Keluarga Besar Majelis Nasional (MN) KAHMI sangat siap membantu pemerintah memberikan perlindungan optimal bagi sembilan WNI yang terjebak dalam invasi Rusia ke Ukraina,” kata Ketua Lembaga Kajian Strategis (LKS) MN KAHMI, Lukman Malanuang, dalam webinar “Ada Apa di Balik Invasi Rusia ke Ukraina?” pada Selasa (8/3).

KAHMI, sambungnya, pun siap menggunakan semua saluran untuk mengevakuasi WNI dengan selamat dan terbebas dari peperangan yang terjadi di Ukraina.

“Dengan segala sumber daya dan jaringan yang ada di luar negeri, insyaallah, KAHMI sangat siap sekali. Langkah-langkah yang sudah dilakukan Bang Yuddy (mantan Dubes RI untuk Ukraina, Yuddy Chrisnandi, red) itu menjadi salah satu bukti nyata,” tuturnya.

Sebelumnya dalam kesempatan sama, Yuddy menyatakan, dirinya telah membangun komunikasi dengan Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi, terkait adanya sembilan WNI yang tertahan di Chernihiv.

Gayung bersambut, kata berjawab. Menlu merespons positif dengan mengerahkan para pejabatnya, seperti Direktur Perlindungan WNI Kemlu, Judha Nugraha, dan kini sudah berada di Lviv, Ukraina, yang berjarak sekitar 700 km dari Chernihiv.

Komunikasi tersebut dilakukan usai Yuddy mengontak Iskandar dan kawan-kawannya yang masih tertahan di Chernihiv. Sayangnya, upaya evakuasi belum dapat dilakukan.

“Persoalannya pada koridor keamanan, humanitarian corridor, yang belum betul-betul safe,” jelas mantan Menpan RB ini.

Dirinya menambahkan, pemerintah tengah mempertimbangkan dua opsi untuk mengevakuasi Iskandar dkk. Selain Kemlu, tim evakuasi juga melibatkan Badan Intelijen Strategis (Bais) TNI dan Badan Intelijen Negara (BIN).

“Apakah sembilan orang ini akan dibawa ke safe house di KBRI Kyiv yang lamanya 2 jam, jaraknya 130 km atau diamankan, dibawa ke wilayah Lviv, yang jaraknya kalau dari situ 600 km,” bebernya.

Selain itu, Yuddy pun berupaya mengontak kenalannya di Dinas Rahasia Ukraina guna mengetahui pasti kapan “Negeri Keranjang Roti Eropa” berhasil menguasai medan sehingga Iskandar cs dapat dievakuasi.

“Mungkin pada saat itulah dibawa ke Kyiv. Tapi, kalau misalnya itu berbahaya, ya, jangan. Kalau dibawa ke Belarusia, itu informasi dari Dinas Keamanan Ukraina, jembatan utama Chernihiv menuju Belarusia sudah diledakkan. Kalau sudah diledakkan, berarti harus berputar. Kalau berputar, nanti nyasar-nyasar, tidak sampai, malah masuk ke zona perang,” urainya.

Webinar ini terselenggara berkat kerja sama LKS MN KAHMI-AlimbasTV. Mantan Dubes RI untuk Polandia, Hazairin Pohan, dan CEO AlimbasTV, M. Joni, turut hadir sebagai narasumber, sedangkan Kabid Hubungan Luar Negeri MN KAHMI, Bambang Susanto, menjadi moderator.

Artikel KAHMI Siap Bantu Pemerintah Evakuasi WNI dari Ukraina pertama kali tampil pada KAHMI Nasional.

]]>
7536
Tolong, 9 WNI Terjebak Perang Rusia-Ukraina! https://www.kahminasional.com/read/2022/03/09/7532/tolong-9-wni-terjebak-perang-rusia-ukraina/ Tue, 08 Mar 2022 18:28:26 +0000 https://www.kahminasional.com/?p=7532 Kahminasional.com, Jakarta – Sebanyak sembilan warga negara Indonesia (WNI) asal Sumatera Utara (Sumut) hingga hari ini masih berada di Ukraina. Mereka, yang enam di antaranya asal Binjai dan sisanya dari Langkat, terjebak di Chernihiv menyusul adanya invasi Rusia ke Ukraina sejak 24 Februari lalu. Seorang WNI asal Binjai yang masih bertahan di Ukraina, Iskandar, menyatakan, […]

Artikel Tolong, 9 WNI Terjebak Perang Rusia-Ukraina! pertama kali tampil pada KAHMI Nasional.

]]>
Kahminasional.com, Jakarta – Sebanyak sembilan warga negara Indonesia (WNI) asal Sumatera Utara (Sumut) hingga hari ini masih berada di Ukraina.

Mereka, yang enam di antaranya asal Binjai dan sisanya dari Langkat, terjebak di Chernihiv menyusul adanya invasi Rusia ke Ukraina sejak 24 Februari lalu.

Seorang WNI asal Binjai yang masih bertahan di Ukraina, Iskandar, menyatakan, tidak ada yang bakal tahu jika Rusia akhirnya benar-benar menyerang Ukraina.

Bahkan, konflik Rusia dan Ukraina sempat dikira mereda menyusul adanya pernyataan dari otoritas berwenang “Negeri Beruang Merah”.

“Kan, pihak Rusia pun terakhir sudah bantah mau invasi bahkan mereka bilang sudah menarik pasukannya [dari perbatasan]” katanya dalam webinar “Ada Apa di Balik Invasi Rusia ke Ukraina” pada Selasa (8/3).

“Di luar dugaan juga kejadian ini. Saya berpikir, tidak ada yang bisa disalahin dalam masalah ini,” tambah buruh pabrik plastik di Chernihiv itu, yang berjarak sekitar 130 km dari Kyiv, Ibu Kota Ukraina.

Meskipun demikian, Iskandar bersyukur lantaran pemerintah melalui KBRI Kyiv dan KBRI Moskow terus mendampinginya dan kedelapan rekan-rekannya melalui berbagai kanal komunikasi.

“Mereka berusaha menenangan kami, berusaha men-support, memberi harapan, sabar,” katanya. “[Tapi] dalam keadaan begini bagaimana bisa tenang? Dari kanan-kiri ‘gedabang-gedebung’ setiap hari.”

Selain diselimuti kekhawatiran lantaran setiap hari mendengar suara letusan senjata hingga peledak lainnya, mereka pun harus bersabar saat berbelanja.

“Teman saya antre sampai tiga jam, antre sampai ratusan meter. Ambil ATM pun enggak bisa. Orang-orang kedutaan sudah enggak ada, semua sibuk karena darurat militer. Jadi, ya, saya pun mau bilang apa?” ucapnya.

Iskandar juga harus melihat banyak warga sipil yang menjadi korban perang ketika keluar dari “rumah aman”. Pangkalnya, militer Rusia berupaya menembus Kyiv dari Belarusia via Chernihiv.

“Banyak orang menjadi korban karena tentara Rusia dari Belarus langsung Chernihiv, dia melewati jalur utama menuju Kyiv. Jadi, sepanjang jalur tuh ketemu tentara, dia langsung kontak,” tuturnya.

“Selama beberapa hari di sana kami sering dengar ‘gedebang-gedebung’. Itu selama beberapa hari selalu macam itu. Jadi, dalam hal ini pun pihak Kedutaan sudah berusaha juga untuk berupaya, cuma jalannya belum ada. Insyaallah, ke depannya ada jalan untuk kami untuk bisa pulang. Mohon doanya, Pak,” pungkasnya.

Webinar ini terselenggara berkat kerja sama Lembaga Kajian Strategis Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (LKS MN KAHMI)-AlimbasTV.

Mantan Dubes RI untuk Polandia, Hazairin Pohan; eks Dubes RI untuk Ukraina, Yuddy Chrisnandi; dan CEO AlimbasTV, M. Joni turut hadir sebagai narasumber. Adapun Kabid Hubungan Luar Negeri MN KAHMI, Bambang Susanto, menjadi moderator.

Artikel Tolong, 9 WNI Terjebak Perang Rusia-Ukraina! pertama kali tampil pada KAHMI Nasional.

]]>
7532
Yuddy Chrisnandi sebut Ukraina seperti Indonesia: Bersahaja, Toleran, dan Cinta Damai https://www.kahminasional.com/read/2022/03/09/7529/yuddy-chrisnandi-sebut-ukraina-seperti-indonesia-bersahaja-toleran-dan-cinta-damai/ Tue, 08 Mar 2022 17:27:41 +0000 https://www.kahminasional.com/?p=7529 Kahminasional.com, Jakarta – Akademisi Universitas Nasional (Unas) Jakarta, Yuddy Chrisnandi, mengecam langkah Rusia menginvasi Ukraina. Perang sudah berlangsung sekitar dua pekan. Pangkalnya, bagi mantan Dubes RI untuk Ukraina ini, “Negeri Keranjang Roti Eropa” itu seperti Indonesia, negara yang mendambakan kedamaian. Ini berdasarkan pengalaman hidupnya lebih dari empat tahun di sana. “Ukraina itu negara yang damai, […]

Artikel Yuddy Chrisnandi sebut Ukraina seperti Indonesia: Bersahaja, Toleran, dan Cinta Damai pertama kali tampil pada KAHMI Nasional.

]]>
Kahminasional.com, Jakarta – Akademisi Universitas Nasional (Unas) Jakarta, Yuddy Chrisnandi, mengecam langkah Rusia menginvasi Ukraina. Perang sudah berlangsung sekitar dua pekan.

Pangkalnya, bagi mantan Dubes RI untuk Ukraina ini, “Negeri Keranjang Roti Eropa” itu seperti Indonesia, negara yang mendambakan kedamaian. Ini berdasarkan pengalaman hidupnya lebih dari empat tahun di sana.

“Ukraina itu negara yang damai, saya menjadi saksi yang subjektif [karena] saya empat tahun enam bulan sembilan hari tinggal di wilayah Ukraina,” katanya dalam webinar “Ada Apa di Balik Invasi Rusia ke Ukraina?” pada Selasa (8/3) malam.

“[Warga Ukraina] kurang lebih seperti rakyat Indonesialah, seperti orang Sunda, kebetulan saya orang Sunda. Kalau ada orang asing kelihatan dia tanya perlu bantuan apa, kalau minta bantuan sangat bersahaja,” ungkapnya.

Penduduk Ukraina, tambah Yuddy, juga sangat toleran karena mengayomi seluruh agama yang ada. Padahal, mayoritas rakyatnya menganut Kristen Ortodoks.

“Sehingga, dia bukan ancaman bagi siapa pun karena dia negara yang cinta damai,” tegasnya.

Lebih jauh, Yuddy mengapresiasi langkah pemerintah lantaran mendukung resolusi Majelis Umum PBB yang menyesalkan agresi Rusia kepada Ukraina.

“Awalnya saya khawatir posisi kita ini agak cenderung ke Rusia bahkan netral saja saya khawatir, tetapi dengan posisi yang seperti ini sudah cukup tepat,” jelasnya.

Resolusi PBB tersebut disetujui 141 dari 181 negara. Resolusi ini menuntut penyelesaian dalam istilah yang paling keras atas agresi Rusia terhadap Ukraina.

Mantan Menpan RB itu berkeyakinan, langkah RI tersebut tak mengekor kepada negara mana pun, termasuk Amerika Serikat. Alasannya, keputusan tidak diambil dalam ruang diplomasi dengan siapa-siapa.

“[Namun] betul-betul mengikuti keadaan dengan saksama, mengikuti pemberitaan-pemberitaan yang ada, lalu mendengar pendapat-pendapat para ahli-pemerhati internasional, mempelajari dengan saksama amanat konstitusi dan posisi politik Indonesia, [serta] melihat kepentingan nasional kita saat ini dan masa depan,” tuturnya.

Webinar ini terselenggara berkat kerja sama Lembaga Kajian Strategis Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (LKS MN KAHMI)-AlimbasTV.

Mantan Dubes RI untuk Polandia, Hazairin Pohan, dan CEO AlimbasTV, M. Joni, turut hadir sebagai narasumber. Adapun Kabid Hubungan Luar Negeri MN KAHMI, Bambang Susanto, menjadi moderator.

Artikel Yuddy Chrisnandi sebut Ukraina seperti Indonesia: Bersahaja, Toleran, dan Cinta Damai pertama kali tampil pada KAHMI Nasional.

]]>
7529
Pandangan SBY tentang Perang Rusia-Ukraina https://www.kahminasional.com/read/2022/03/03/7323/pandangan-sby-tentang-perang-rusia-ukraina/ Thu, 03 Mar 2022 08:09:51 +0000 https://www.kahminasional.com/?p=7323 Oleh: Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden ke-6 RI 1.Tidak ada yang tahu pasti, seperti apa ujung dari perang yg tengah terjadi di Ukraina. Juga tidak mudah diprediksi apakah perang segera berakhir atau justru menjadi perang berlarut. 2.Memang benar perang adalah kelanjutan dari politik dengan cara lain. Tetapi, setiap perang, betapapun dahsyatnya, selalu terbuka peluang (window of […]

Artikel Pandangan SBY tentang Perang Rusia-Ukraina pertama kali tampil pada KAHMI Nasional.

]]>
Oleh: Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden ke-6 RI

1.Tidak ada yang tahu pasti, seperti apa ujung dari perang yg tengah terjadi di Ukraina. Juga tidak mudah diprediksi apakah perang segera berakhir atau justru menjadi perang berlarut.

2.Memang benar perang adalah kelanjutan dari politik dengan cara lain. Tetapi, setiap perang, betapapun dahsyatnya, selalu terbuka peluang (window of opportunity) untuk diakhiri secara politik. Semoga terbuka peluang itu.

3.Namun, seberapa panas & eskalatifnya geopolitik di kawasan Eropa, ada 2 hal besar yg bersifat “NO GO”. Pertama, jangan sampai perang ini mengarah ke “peperangan dunia”. Kedua, jangan pernah berpikir dan berniat untuk gunakan senjata nuklir, dari pihak manapun.

4.Hingga saat ini, dunia berhasil untuk mencegah terjadinya “2 No Go” tersebut ~ Perang Nuklir dan Perang Dunia Ke-3. Jangan sampai upaya besar selama 70 tahun lebih ini sia-sia belaka. Mari cegah kehancuran kehidupan di muka bumi kita.

5.Para pemimpin dunia, terutama para pemimpin politik harus “do something” untuk mencegah “2 No Go” tersebut. Ini sudah “beyond politics”, tetapi sudah kewajiban moral tertinggi. Pembiaran bukan lah opsi yang bisa diterima.

6.Bangsa-bangsa sedunia juga harus bersuara dan mendukung para pemimpin mereka untuk “bersatu” dan mencegah terjadinya malapetaka besar yang tak pernah kita bayangkan bersama.

Artikel Pandangan SBY tentang Perang Rusia-Ukraina pertama kali tampil pada KAHMI Nasional.

]]>
7323
Pengamat: Indonesia Patut Waspadai Dampak Perang Rusia-Ukraina https://www.kahminasional.com/read/2022/02/26/7044/pengamat-indonesia-patut-waspadai-dampak-perang-rusia-ukraina/ Sat, 26 Feb 2022 14:05:01 +0000 https://www.kahminasional.com/?p=7044 Kahminasional.com, Jakarta – Pengamat militer dari intelijen Susaningtyas Kertopati mengatakan pemerintah Indonesia patut mewaspadai dampak perang Rusia-Ukraina bagi perekonomian Indonesia. “Sejumlah langkah strategis harus disiapkan secara matang mengantisipasi kemungkinan terburuk bagi kondisi sosial-politik di Indonesia,” kata Susaningtyas, dikutip dari Antaranews.com Jadi efek dominonya yang paling penting adalah harga pangan impor naik diikuti kenaikan barang lokal, […]

Artikel Pengamat: Indonesia Patut Waspadai Dampak Perang Rusia-Ukraina pertama kali tampil pada KAHMI Nasional.

]]>
Kahminasional.com, Jakarta –
Pengamat militer dari intelijen Susaningtyas Kertopati mengatakan pemerintah Indonesia patut mewaspadai dampak perang Rusia-Ukraina bagi perekonomian Indonesia.

“Sejumlah langkah strategis harus disiapkan secara matang mengantisipasi kemungkinan terburuk bagi kondisi sosial-politik di Indonesia,” kata Susaningtyas, dikutip dari Antaranews.com

Jadi efek dominonya yang paling penting adalah harga pangan impor naik diikuti kenaikan barang lokal, biaya logistik melonjak, harga BBM menanti subsidi yang lebih besar, lonjakan harga minyak tak dapat dihindari.

Selain antisipasi di dalam negeri, kata dia, Indonesia juga harus waspada kemungkinan negara tertentu mengambil kesempatan ketika dunia internasional sibuk menghadapi Rusia.

“Gelar operasi militer di Laut Natuna Utara harus tetap dilaksanakan. Jangan sampai terjadi serangan mendadak yang dapat merugikan pertahanan Indonesia,” jelas Nuning, sapaan Susaningtyas Kertopati.

Hal penting lainnya, kata dia, pemerintah Indonesia harus segera mengevakuasi WNI yang berada di Ukraina.

Nuning menjelaskan, perang antara Rusia melawan Ukraina meletus seperti banyak diperkirakan oleh para pakar dan pengamat. Konflik menahun sejak wilayah Ukraina di Krimea diduduki Rusia pada tahun 2014 berujung serbuan Rusia di bagian Timur Ukraina.

“NATO dipimpin Amerika Serikat ternyata gagal melaksanakan diplomasi pertahanan untuk mencegah perang. Kepentingan NATO juga belum tentu dibuktikan untuk membela Ukraina sebagai salah satu anggotanya,” tuturnya.

Sejak 2014, kata Nuning, NATO tidak memberikan reaksi yang proporsional terhadap Rusia. Strategi pendangkalan NATO juga tidak efektif mencegah Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan operasi militer secara masif.

Menurut dia, perang yang terjadi di Balkan saat ini masuk dalam kategori perang asimetris dari perspektif ilmu Pertahanan. Rusia adalah kekuatan yang superior dan Ukraina adalah kekuatan yang inferior. NATO berusaha menancapkan kekuasaannya di Ukraina yang secara geografis berbatasan langsung dengan Rusia.

“Perbandingan kekuatan militer dan anggaran perang jelas dimiliki Rusia. Di atas kertas Rusia pasti ingin melaksanakan perang dalam waktu secepat-cepatnya sementara Ukraina pasti melancarkan perang berlarut,” kata Nuning.

Sejarah juga menunjukkan bahwa kekuatan superior, seperti Rusia ternyata kalah di Afghanistan. Amerika Serikat juga kalah di Vietnam dan Afghanistan.

Dengan demikian ada beberapa skenario yang dapat ditempuh dunia internasional untuk mengakhiri perang.

Pertama, kata Nuning, gencatan senjata dan turun tangannya PBB. Kedua, NATO mengerahkan kekuatan penuh mengalahkan Rusia dan memukul Rusia di wilayahnya sendiri. Ketiga, Ukraina menang perang berlarut.

Artikel Pengamat: Indonesia Patut Waspadai Dampak Perang Rusia-Ukraina pertama kali tampil pada KAHMI Nasional.

]]>
7044