in ,

KAHMI dukung Hamas serang Israel: Melawan kebiadaban dan kezaliman

Sekretaris Jenderal MN KAHMI, Syamsul Qomar (tengah), memberikan keterangan tentang sikap KAHMI mendukung milisi Palestina, Hamas, menyerang Israel pada Sabtu (7/10/2023) dini hari. Dokumentasi MN KAHMI

Jakarta, KAHMINasional.com – Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) menegaskan posisinya berada di pihak Palestina di tengah perang Hamas dengan Israel dalam beberapa hari terakhir, Pangkalnya, konflik ini bermula dari penjajahan oleh Israel dalam 75 tahun belakangan.

Diketahui, Hamas secara mendadak—tetapi sistematis—menyerang Israel dari segala penjuru, baik darat, udara, maupun laut, pada Sabtu (7/10) dini hari. Eskalasi serangan disebut yang terdestruktif sejak Hamas berdiri dan melakukan perlawanan.

“Selama lebih dari 75 tahun Israel menjajah Palestina, ribuan rakyat Palestina, [baik] perempuan, anak-anak, [hingga] orang tua, tidak berdosa tewas akibat kebiadaban tentara zionis Israel. Tidak hanya membunuh, tapi juga mengusir dan merampas tanah warga Palestina,” kata Sekretaris Jenderal Majelis Nasional (MN) KAHMI, Syamsul Qomar, dalam keterangannya, Selasa (10/10).

“Perdamaian abadi akan dapat terwujud di bumi Palestina jika bangsa Palestina diberikan haknya untuk merdeka sebagai jembatan untuk memiliki kemampuan mengurus bangsa dan masa depan rakyatnya sendiri,” sambungnya.

Baca Juga :  Menteri hingga Kepala Daerah Akan Hadiri Rakornas IV KAHMI

Dengan demikian, tegas Cak Qomar, sapaannya, eksistensi zionis Israel di atas tanah bangsa Palestina melanggar HAM. “Sekaligus telah menyengsarakan kehidupan rakyat Palestina.”

KAHMI pun berpendapat, perlawanan rakyat Palestina—dalam bentuk apa pun—terhadap zionis Israel, termasuk yang terjadi akhir-akhir ini, adalah keniscayaan dan sah karena sebagai upaya melawan kebiadan dan kezaliman sekaligus mempertahankan tanah airnya dan merebut kemerdekaannya.

“Kemerdakaan adalah hak segala bangsa. Oleh sebab itu, penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan,” tegasnya.

Selain itu, KAHMI mengutuk semua tindakan brutal tentara apartheid zionis Israel terhadap warga Palestina di Gaza. Apalagi, menargetkan warga sipil dan anak-anak serta rumah rakyat dan bangunan sosial lainnya, termasuk rumah sakit Indonesia.

“Kekerasan dan tindakan brutal tentara Israel jelas melanggar berbagai komitmen dan hukum internasional,” ucap Cak Qomar.

Baca Juga :  KAHMI dan FORHATI Maluku Diajak Berkolaborasi dengan Pemda

KAHMI juga mengutuk dan menuntut pertanggungjawaban Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa beserta negara-negara pendukung, baik finansial maupun persenjataan, atas kejahatan apartheid zionis Israel. Pun mengecam AS dan sekutunya lantaran menolak upaya mayoritas anggota PBB mengeluarkan seruan gencatan senjata.

“Aliansi AS-Israel ini membuktikan bahwa mereka adalah inti dari poros kejahatan terorisme dunia,” kritiknya.

KAHMI bersikap demikian lantaran konflik berkepanjangan antara zionis Israel dan rakyat Palestina memerlukan perhatian yang serius dari seluruh pemimpin dunia, khususnya PBB, agar aneksasi dan penjajahan Israel segera berakhir.

Atas dasar itu, KAHMI mendukung dan sependapat dengan 18 butir resolusi Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dalam pertemuan darurat pada medio Mei 2021, yang digelar seiring terjadinya agresi Israel terhadap Palestina. Salah satu isinya adalah Israel tak memiliki hak apa pun atas tanah Palestina yang diduduki, termasuk Yerusalem Timur dan Masjid Al Aqsa.

Baca Juga :  Ketua MPR Dukung Pekan Olahraga KAHMI

Kendati begitu, KAHMI mendorong OKI dan Gerakan Nonblok, yang berpedoman pada Prinsip Bandung, agar bersuara dan berfungsi lebih konkret, utamanya menyangkut pembebasan Masjid Al Aqsa dan kemerdekaan Palestina. Lalu, menyerukan OKI, termasuk Indonesia, terus menggelorakan persatuan Islam dan segera menyelenggarakan pertemuan darurat dalam merespons konflik rakyat Palestina dan zionis Israel.

“Menyiapkan pemberian bantuan pangan dan kesehatan terhadap warga Gaza yang terancam terisolasi karena kepungan tentara zionis Israel,” sambung Cak Qomar. “Menghargai dan memberikan apresasi yang tinggi terhadap berbagai upaya negara-negara anggota OKI dalam memperjuangkan suara kebenaran dan memberikan solusi konkret pada Sidang Darurat PBB ke-75.”

Di sisi lain, KAHMI mengapresiasi sikap Indonesia, Malaysia, dan Brunei. Sebab, menerbitkan pernyataan bersama tentang dukungannya kepada Palestina dan mengkritik zionis Israel.

Sumber :

Fatah S

Berkarier di industri media sejak 2010 dan menjadi penulis buku.