Artikel Alumni IPB terpilih sebagai Ketum PPI Jepang Periode 2024-2025 pertama kali tampil pada KAHMI Nasional.
]]>Pada Kongres ini, Prima Gandhi terpilih sebagai ketua umum PPI Jepang periode 2024-2025 setelah memperoleh suara lebih banyak dari kandidat ketua umum lainnya. Prima Gandhi menggantikan Fadlyansah Farid, yang dinyatakan demisioner, setelah laporan pertanggung jawabannya diterima peserta Kongres.
Kongres PPI Jepang diselenggarakan sebagai proses kaderisasi dalam menjaga keberlanjutan roda organisasi. Selain memilih ketua umum, dipilih juga ketua Badan Pengawas serta membahas AD ART PPI Jepang. Persatuan Pelajar Indonesia di Jepang (PPI Jepang) mempunyai sejarah yang Panjang sejak berdiri 24 Juni 1953. Per Desember 2023, terdapat 7,741 Warga Negara Indonesia yang berstatus pelajar di Jepang. Saat ini terdapat 9 Korda dan 49 Komisariat/Universitas.
Dalam kampanyenya, Pria yang akrab disapa Gandhi membawa slogan PPI Jepang HADIR (Harmonis, Adaptif, dan Responsif). Dalam kepengurusan satu tahun kedepan, Gandhi ingin membawa PPI jepang lebih bermanfaat untuk pelajar, pemerintah dan diaspora Indonesia di Jepang. Beberapa program kerja yang akan dilakukan adalah Annual Scientific Symposium of Indonesian Collegians in Japan ke 8, Indonesian Art Festival, PPIJ Healing, #PPIJBERSUARA, Pintu Nihon, PPIJ SATU dan PELAJAR HADIR.
Untuk program terakhir PELAJAR HADIR yaitu program menuliskan kritik, ide dan gagasan dari pelajar Indonesia di Jepang di media cetak. Untuk menjalankan program ini akan dilakukan pelatihan menulis opini dan artikel di media massa. Menulis opini penting agar anggota PPI Jepang baik tingkat korda dan komsat menjadi mitra kritis konstruktif bagi kemajuan Indonesia. Inspirasi program ini didapat dari kebiasaan pendiri bangsa seperti Mohammad Hatta, Sutan Syahrir, Achmad Soebarjo yang sering menulis artikel bernas ketika berkuliah di luar negeri dalam rangka mengusahakan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Gandhi sendiri merupakan Dosen Manajemen Agribisnis Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor (IPB University) yang sedang berkuliah Doktoral tahun ke dua di Graduate School of International Food and Agricultural Studies, Departement of Agricultural Economics, Tokyo University of Agriculture. Saat ini Gandhi mendapakan beasiswa Nodai special exchange student dari Jepang. Sebelumnya Gandhi menempuh pendidikan Master dan Sarjana di IPB University.
Pria alumni SMA Negeri 3 Jakarta ini hobi membaca, menulis, berdiskusi dan berorganisasi. Sejak sekolah menengah pertama (SMP) Gandhi aktif diberbagai organisasi seperti OSIS, ROHIS, Himpro Miseta IPB, DPM IPB, KNPI, HKTI, Karang Taruna, ICMI, HMI, KAHMI dan HA IPB.
Sebagai buah dialektika dari menjalankan hobi dan berorganisasi, pria keturunan Minang ini telah menghasilkan karya berupa 14 buku sebagai Penulis, 12 buku sebagai editor, 20 Jurnal ilmiah, dan 77 artikel populer di media cetak seperti Kompas, Media Indonesia, Kompas, Republika, Seputar Indonesia, Investor Daily, Independent Observer dan Jakarta Post.
Atas dasar inilah Gandhi berkeinginan meningkatkan kemanfaatan diri dengan karya-karya nyata di PPI Jepang dan terlibat mensukseskan kaderisasi serta mewujudkan visi misi PPI Jepang. Tentunya dalam memimpin PPI Jepang, Gandhi mendapatkan dukungan penuh dari istrinya dr.Febriani dan kedua anaknya. (*)
Artikel Alumni IPB terpilih sebagai Ketum PPI Jepang Periode 2024-2025 pertama kali tampil pada KAHMI Nasional.
]]>Artikel Perwakilan KAHMI Australia sambut Jokowi di “Negeri Kanguru” pertama kali tampil pada KAHMI Nasional.
]]>Kedatangannya pun disambut Asisten Menteri untuk Perdana Menteri (PM) Australia, Patrick Gorman; Dubes RI di Canberra, Siswo Pramono; Atase Pertahanan RI di Canbera, Laksma TNI Yusliandi Ginting, serta Dubes Australia untuk RI, Penny Williams.
Jokowi bersama rombongan lalu melanjutkan perjalanan menuju tempat penginapan selama di Melbourne. Melansir Sekretariat Kabinet (Setkab), ia tiba sekitar 21.30 waktu setempat.
Di lokasi, Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi, dan beberapa warga negara Indonesia (WNI) di Melbourne menyambut Jokowi. Bahkan, lagu kebangsaan Indonesia Raya sempat berkumandang di sekitar pelataran hotel.
Salah satu WNI yang hadir adalah Sekretaris Majelis Perwakilan Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MP KAHMI) Australia-Selandia Baru, Abbadi Said Thalib. Intelektual muda Banten ini menyambut Jokowi dengan mengenakan pakaia pakaian adat suku Baduy.
Ketika bercengkerama sejenak, Jokowi berkesempatan menandatangangi piagam pembentukan Paguyuban Warga Banten di Melbourne, Australia. Ini kejadian langka mengingatkan Jokowi ketika mengenakan pakaian adat Baduy dalam sebuah acara kenegaraan.
“Saya berterima kasih kepada Pak Presiden RI yang telah mendukung pembentukan Paguyuban Warga Banten di Australia ini dengan menyempatkan waktu untuk menandatangani piagam pembentukan,” katanya dalam keterangannya. Paguyuban Banten di Melbourne beranggotakan hampir 100 orang.
Abbadi memastikan paguyuban akan terus melestarikan budaya Banten pentas dunia. “Bukan hanya di Melbourne, namun bisa merambah di mancanegara dan dapat mengharumkan nama bangsa di dunia internasional,” jelasnya.
KTT ASEAN-Australia kali ini mengusung tema “A Partnership for the Future“. Kegiatan akan membahas upaya mengoptimalkan kemitraan strategis komprehensif ASEAN-Australia guna mewujudkan kawasan Indo-Pasifik yang damai, stabil, dan makmur.
Selain itu, Jokowi bakal memanfaatkan momentum tersebut untuk mendorong kerja sama di berbagai bidang. Baginya, kolaborasi dan penghormatan terhadap hukum internasional, termasuk dalam isu Palestina, juga penting.
Artikel Perwakilan KAHMI Australia sambut Jokowi di “Negeri Kanguru” pertama kali tampil pada KAHMI Nasional.
]]>Artikel Truk-truk bantuan MER-C sukses tembus Gaza pertama kali tampil pada KAHMI Nasional.
]]>Sejak Israel melakukan genosida di Gaza, Palestina, MER-C setidaknya telah menyalurkan 3 tahap khusus bantuan yang dikirimkan dari Mesir.
“Bantuan MER-C dari Mesir sudah bisa masuk Jalur Gaza. Sampai hari ini, per tanggal Senin, 26 Februari 2024, sudah ada tiga tahap bantuan yang masuk,” kata seorang relawan MER-C di Gaza, Fikri Rofiul Haq, dalam keterangannya.
Fikri bersama relawan MER-C lainnya, Reza Aldilla Kurniawan, hingga kini berada di Gaza. Keduanya bersama tim mitra lokal dari Medics World Wide ikut menerima dan mendistribusikan langsung bantuan-bantuan tersebut kepada para korban kebengisan Israel.
Bantuan didistribusikan kepada korban di selatan dan tengah Gaza. MER-C berharap, truk-truk bantuan lainnya yang berisi paket bahan makanan, air minum, obat-obatan, dan alat kesehatan juga bisa segera masuk Gaza.
Bantuan MER-C yang tiba pertama di Gaza, Desember 2023 adalah 1.500 karung tepung terigu setara 1 kontainer penuh. Bantuan sudah dibagikan ke titik-titik pengungsian.
Kala itu, relawan MER-C belum bisa membagikan langsung karena situasi belum memungkinkan. “[Penyaluran] diteruskan oleh lembaga mitra lokal untuk membagikan bantuan MER-C yang tersisa karena serangan Israel masih mencekam,” jelas Fikri.
Bantuan tahap dua, berupa paket bahan makanan, memasuki Gaza pada 23 Februari 2024. Proses pembagian dapat langsung dipantau Relawan MER-C di Gaza bahkan turut berperan, khususnya di Kota Deir Balah pada Sabtu (24/2).
Tahap ketiga, MER-C kembali mengirimkan tepung terigu dan tiba di Gaza pada Minggu, (25/2). Bantuan disalurkan kepada pengungsi oleh relawan MER-C pada Senin (26/2).
Artikel Truk-truk bantuan MER-C sukses tembus Gaza pertama kali tampil pada KAHMI Nasional.
]]>Artikel KAHMI: Penjajahan Israel di Gaza langgar hukum internasional pertama kali tampil pada KAHMI Nasional.
]]>Dicontohkannya dengan serangan yang menyasar rakyat sipil, terutama perempuan dan anak-anak, hingga fasilitas publik, khususnya rumah sakit (RS). “Serangan ini tidak hanya melanggar komitmen internasional, tapi telah mencoreng martabat kemanusiaan,” ucap Koordinator Presidium MN KAHMI, Ahmad Doli Kurnia Tandjung, dalam keterangannya, Jumat (3/11).
Ketua Komisi II DPR RI ini menyampaikan, ribuan rakyat Palestina tak berdosa meninggal dan terluka di Gaza akibat penjajahan dan genosida oleh Israel dalam beberapa pekan terakhir. Jutaan orang lainnya terpaksa hidup di bawah tekanan dan kecemasan.
Bagi Doli, segala bentuk perlawanan rakyat Palestina terhadap Israel adalah sah. Pangkalnya, sebagai upaya mempertahankan tanah airnya dalam merebut kemerdekaan.
KAHMI pun mendorong seluruh komunitas internasional bersatu agar kebrutalan Israel dapat segera dihentikan. Selain itu, dan mendukung perjuangan rakyat Palestina menuju kemerdekaan.
“Kemerdekaan adalah hak segala bangsa. Penjajahan di seluruh dunia harus dihapuskan karena bertentangan dengan kemanusiaan dan keadilan,” jelas politikus Partai Golkar itu.
KAHMI juga mengajak seluruh pemimpin dunia tidak hanya berkata-kata, tetapi bertindak nyata demi mengakhiri penderitaan rakyat Palestina. Sebab, kebrutalan Israel merupakan ujian bagi kemanusiaan global dan tidak boleh ada tempat bagi kekerasan dan penindasan di muka bumi ini.
“Konflik berkepanjangan antara zionis Israel dan rakyat Palestina memerlukan perhatian serius dari seluruh pemimpin dunia, terutama PBB. Penjajahan zionis Israel terhadap Palestina harus segera dihentikan,” tegas Doli.
KAHMI turut mengimbau seluruh masyarakat Indonesia agar menggalang dukungan dan solidaritas bagi rakyat Palestina. “Termasuk mendesak pemerintah untuk menyampaikan keprihatinan dan mendesak komunitas internasional bertindak cepat dalam menghentikan tindakan brutal yang mengancam perdamaian di Palestina.”
Artikel KAHMI: Penjajahan Israel di Gaza langgar hukum internasional pertama kali tampil pada KAHMI Nasional.
]]>Artikel KAHMI dukung Hamas serang Israel: Melawan kebiadaban dan kezaliman pertama kali tampil pada KAHMI Nasional.
]]>Diketahui, Hamas secara mendadak—tetapi sistematis—menyerang Israel dari segala penjuru, baik darat, udara, maupun laut, pada Sabtu (7/10) dini hari. Eskalasi serangan disebut yang terdestruktif sejak Hamas berdiri dan melakukan perlawanan.
“Selama lebih dari 75 tahun Israel menjajah Palestina, ribuan rakyat Palestina, [baik] perempuan, anak-anak, [hingga] orang tua, tidak berdosa tewas akibat kebiadaban tentara zionis Israel. Tidak hanya membunuh, tapi juga mengusir dan merampas tanah warga Palestina,” kata Sekretaris Jenderal Majelis Nasional (MN) KAHMI, Syamsul Qomar, dalam keterangannya, Selasa (10/10).
“Perdamaian abadi akan dapat terwujud di bumi Palestina jika bangsa Palestina diberikan haknya untuk merdeka sebagai jembatan untuk memiliki kemampuan mengurus bangsa dan masa depan rakyatnya sendiri,” sambungnya.
Dengan demikian, tegas Cak Qomar, sapaannya, eksistensi zionis Israel di atas tanah bangsa Palestina melanggar HAM. “Sekaligus telah menyengsarakan kehidupan rakyat Palestina.”
KAHMI pun berpendapat, perlawanan rakyat Palestina—dalam bentuk apa pun—terhadap zionis Israel, termasuk yang terjadi akhir-akhir ini, adalah keniscayaan dan sah karena sebagai upaya melawan kebiadan dan kezaliman sekaligus mempertahankan tanah airnya dan merebut kemerdekaannya.
“Kemerdakaan adalah hak segala bangsa. Oleh sebab itu, penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan,” tegasnya.
Selain itu, KAHMI mengutuk semua tindakan brutal tentara apartheid zionis Israel terhadap warga Palestina di Gaza. Apalagi, menargetkan warga sipil dan anak-anak serta rumah rakyat dan bangunan sosial lainnya, termasuk rumah sakit Indonesia.
“Kekerasan dan tindakan brutal tentara Israel jelas melanggar berbagai komitmen dan hukum internasional,” ucap Cak Qomar.
KAHMI juga mengutuk dan menuntut pertanggungjawaban Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa beserta negara-negara pendukung, baik finansial maupun persenjataan, atas kejahatan apartheid zionis Israel. Pun mengecam AS dan sekutunya lantaran menolak upaya mayoritas anggota PBB mengeluarkan seruan gencatan senjata.
“Aliansi AS-Israel ini membuktikan bahwa mereka adalah inti dari poros kejahatan terorisme dunia,” kritiknya.
KAHMI bersikap demikian lantaran konflik berkepanjangan antara zionis Israel dan rakyat Palestina memerlukan perhatian yang serius dari seluruh pemimpin dunia, khususnya PBB, agar aneksasi dan penjajahan Israel segera berakhir.
Atas dasar itu, KAHMI mendukung dan sependapat dengan 18 butir resolusi Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dalam pertemuan darurat pada medio Mei 2021, yang digelar seiring terjadinya agresi Israel terhadap Palestina. Salah satu isinya adalah Israel tak memiliki hak apa pun atas tanah Palestina yang diduduki, termasuk Yerusalem Timur dan Masjid Al Aqsa.
Kendati begitu, KAHMI mendorong OKI dan Gerakan Nonblok, yang berpedoman pada Prinsip Bandung, agar bersuara dan berfungsi lebih konkret, utamanya menyangkut pembebasan Masjid Al Aqsa dan kemerdekaan Palestina. Lalu, menyerukan OKI, termasuk Indonesia, terus menggelorakan persatuan Islam dan segera menyelenggarakan pertemuan darurat dalam merespons konflik rakyat Palestina dan zionis Israel.
“Menyiapkan pemberian bantuan pangan dan kesehatan terhadap warga Gaza yang terancam terisolasi karena kepungan tentara zionis Israel,” sambung Cak Qomar. “Menghargai dan memberikan apresasi yang tinggi terhadap berbagai upaya negara-negara anggota OKI dalam memperjuangkan suara kebenaran dan memberikan solusi konkret pada Sidang Darurat PBB ke-75.”
Di sisi lain, KAHMI mengapresiasi sikap Indonesia, Malaysia, dan Brunei. Sebab, menerbitkan pernyataan bersama tentang dukungannya kepada Palestina dan mengkritik zionis Israel.
Artikel KAHMI dukung Hamas serang Israel: Melawan kebiadaban dan kezaliman pertama kali tampil pada KAHMI Nasional.
]]>Artikel Di Pojokan Karangmalang pertama kali tampil pada KAHMI Nasional.
]]>Sekira 25 tahun lampau, saya sering bertandang ke tempat indekos seorang teman yang lokasinya di Karangmalang. Meskipun perkampungan ini berada di sekitar IKIP Yogyakarta, banyak anak-anak UGM yang indekos di sini. Sebab, tempatnya tidak terlalu jauh dari fakultas-fakultas sosio-humaniora yang bisa dijangkau dengan berjalan kaki melewati sebuah kawasan yang dikenal dengan Lembah UGM. Indekos teman saya itu tepat di pojokan Karangmalang, sebelum jalan turun menuju lembah.
Suatu malam, saat kami duduk santai di teras indekos, terdengar dengan jelas suara dari megafon masjid kampung yang tak jauh jaraknya, hanya di seberang jalan indekos teman tersebut. Saya yang semula tak terlalu hirau dengan suara itu, lama-kelamaan menjadi serius dan terpukau. Sebab, suara itu adalah suara ceramah yang disampaikan secara runtut dan menarik dengan isi yang sangat segar dan bernas.
Penceramah tersebut pada intinya menyampaikan, agar dalam berislam kita jangan hanya berhenti pada sekadar mencontoh bagaimana cara makan dan minum serta berpakaian ala Rasulullah. Kita juga harus mampu menangkap pesan-pesan substantif Rasulullah dan berusaha membumikannya untuk menjawab permasalahan-permasalahan kemanusiaan yang nyata.
Dalam hati saya bertanya, “Siapa gerangan penceramah di masjid kampung ini?” Karena penasaran, saya mengikuti ceramah itu sampai selesai. Ingin tahu betul nama penceramah itu. Syukurlah di akhir acara, sebelum pembawa acara menutup kegiatan, ia sempat menyampaikan ucapan terima kasih dengan menyebut nama sang penceramah. Ternyata, namanya adalah Syafii Maarif, sebuah nama yang cukup akrab di telinga saya karena pemikirannya sering dikutip oleh senior-senior di HMI. Selain itu, ia termasuk dalam kalangan alumnus HMI yang dibanggakan, apalagi kiprahnya sebagai aktivis sampai menjadi pengurus besar.
Secara langsung, saya belum pernah berkomunikasi dengan Pak Syafii. Saat itu, ia belum dipanggil dengan sebutan buya. Namun, saya mengikuti ceramah-ceramah dan gagasan-gagasan yang ditulisnya. Salah satu keresahannya adalah situasi kejumudan berpikir yang menghinggapi umat yang diistilahkannya sebagai “kemacetan religius intelektual”. Kemacetan itu, dalam pandangannya, sudah parah di mana umat secara pemikiran belum terbebas dari mentalitas religius abad tengah. Untuk meretas kemacetan itu diperlukan upaya sungguh-sungguh dan tidak parsial dalam memahami Al-Qur’an. Prinsip-prinsip moral dan etik Al-Qur’an mestilah dipelajari sebagai satu kesatuan yang padu dan sistematis untuk menjawab tantangan-tantangan kemanusiaan pada abad kekinian dan dalam konteks memenuhi kebutuhan keindonesiaan kontemporer, dituntut adanya bingkai kerja intelektual yang kokoh.
Saya juga mengikuti aktivitas-aktivitasnya. Ia diakui secara luas sebagai tokoh yang berani dan penuh integritas. Satu kejadian yang sangat berkesan dalam hati saya adalah sikap tegasnya pada tahun 2003. Tampaknya dari kalangan tokoh agama saat itu hanya Buya Syafii yang berani menolak penggelaran operasi militer di Aceh. Ini saya dengar secara langsung pada suatu diskusi publik di Taman Ismail Marzuki, yang selain menghadirkan Buya Syafii, juga Menko Kesra, Jusuf Kalla. Menurut Buya, jalan damai harus menjadi langkah prioritas.
Kecintaannya kepada kerja-kerja intelektual antara lain terlihat dari keinginannya untuk memajukan salah satu organisasi penting Muhammadiyah. Majalah Suara Muhammadiyah, salah satu majalah tertua di republik ini. Ada kisah lucu terkait ini yang saya dapatkan dari Pak Amien Rais ketika mengisi sebuah kajian yang diselenggarakan JMF (Jamaah Musolla Fisipol). Konon, majalah tertua tersebut sempat mengalami stagnasi dalam hal oplah. Buya Syafii kemudian mengajukan diri untuk membenahinya sambil berkelakar, “Jangan panggil saya Syafii kalau tidak berhasil menaikkan oplah Suara Muhammadiyah“. Sayangnya, oplah pada masa itu memang sulit dinaikkan sehingga apa yang ia inginkan belum berhasil diwujudkan. Karenanya, untuk menyemangati Buya, Pak Amien dan teman-teman seperjuangannya mengguyoninya dengan tidak lagi memanggilnya Syafii, tetapi dipanggil dengan nama Maarif.
Buya adalah sosok cendekiawan yang sepenuh hidupnya diabdikan bagi umat dan bangsa. Kemarin, saat ia berpulang, seorang wartawan meminta pendapat saya tentang almarhum. Saya sampaikan, bahwa Buya telah mengajarkan kepada kita bagaimana keislaman dan keindonesiaan diwujudkan dalam satu tarikan nafas. Komitmennya pada nilai-nilai substantif Islam, sebagaimana yang pernah saya dengarkan di pojokan Karangmalang, diwujudkannya dalam kepedulian dan keberpihakan pada mereka yang terzalimi, terdiskriminasi, dan terabaikan. Buya adalah sosok bersahaja, hidup sederhana, dan tidak menumpuk harta. Sebagai tokoh, ia bukan milik Muhammadiyah saja, tetapi milik segenap anak bangsa.
Selamat jalan, Buya. Allahu yarhamuka wayaghfiru laka wayarzuqukal jannata tajri min tahtihal anhar. Amin.
*dikutip dari https://www.ngabuburead.id/849/di-pojokan-karangmalang/
Artikel Di Pojokan Karangmalang pertama kali tampil pada KAHMI Nasional.
]]>Artikel Tiga Target KAHMI Eropa Raya dalam 2 Tahun ke Depan pertama kali tampil pada KAHMI Nasional.
]]>Kegiatan mengusung tema “Kontribusi untuk Pencapaian Indonesia Emas 2045”.
Ketua Umum KAHMI Eropa Raya, Choirul Anam, menyampaikan, raker membahas berbagai program kerja yang akan dilakukan organisasi. Setidaknya ada tiga upaya yang akan dilakukan dalam 1-2 tahun ke depan.
“Yaitu, kontribusi ide dan kegiatan terhadap kemajuan bangsa di Tanah Air, penyiapan program annual yang bisa memberikan dampak terhadap kemajuan Islam dan ilmu pengetahuan di Eropa, serta penguatan organisasi internal dan eksternal,” katanya.
Cak Anam, sapaannya, juga ingin KAHMI Eropa Raya bersinergi dengan stakeholder yang ada di Benua Biru, seperti KBRI, diaspora Indonesia, serta organisasi keislaman dan kepemudaan.
“Untuk bersama-sama menguatkan pemahaman kebangsaan dalam rangka membangun sumber daya manusia Indonesia yang unggul menuju pencapaian Indonesia emas 2045,” jelasnya.
“KAHMI harus menjadi wajah akademis yang ilmiah serta perangkat pembentukan karakter bangsa dalam rangka mendorong terwujudnya blueprint Indonesia emas 2045,” imbuh dia.
Dalam kesempatan sama, Sekretaris Umum KAHMI Eropa Raya, Agung Wicaksono, menyinggung pentingnya konsistensi, kontiniutas, dan keberlanjutan program KAHMI Eropa Raya yang akan berjalan hingga 2027.
“Cukup banyak waktu tersedia untuk menggagas program dan menjalankan roda organisasi. Namun, tentunya tidak mengganggu kesibukan kuliah,” ucap eks Ketua PPI Hungaria 2020-2021 ini.
Rapat Kerja KAHMI Eropa Raya ditutup dengan pemaparan laporan keuangan dan pertanggungjawaban penggunaan dana oleh Bendahara Umum Muhammad Aswin Rangkuti.
Artikel Tiga Target KAHMI Eropa Raya dalam 2 Tahun ke Depan pertama kali tampil pada KAHMI Nasional.
]]>Artikel Pesan Penting Ketum ICMI untuk KAHMI, Ini Isinya pertama kali tampil pada KAHMI Nasional.
]]>Kegiatan dibuka Koordinator Presidium Majelis Nasional (MN) KAHMI, Ahmad Doli Kurnia, serta dihadiri Presidium Siti Zuhro dan Sekretaris Jenderal Manimbang Kahariady.
Selain itu, Rektor IPB sekaligus Ketua Umum (Ketum) ICMI, Arif Satria, dan Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atikbud) KBRI Canberra, Mukhamad Najib.
Acara mengusung tema “Mengoptimalkan Spirit KAHMI di Negeri Kanguru untuk Kemajuan Bangsa”.
Dalam paparannya, Arif menyampaikan, perubahan era saat ini terjadi sangat cepat. Karenanya, umat Islam disarankan berada dalam rel kemajuan dan menjalankan fungsi sebagai khalifah fil ard, memakmurkan dan menjaga kehidupan dunia dari kerusakan serta mensyukuri nikmat kehidupan.
“Tentunya KAHMI mempunyai tugas penting untuk melakukan amal saleh yang memberikan dampak positif pada perubahan untuk kemaslahatan khalayak ramai dan dapat memberikan solusi untuk permasalahan umat,” tuturnya.
Para alumni HMI di Australia tersebar di berbagai negara bagian, seperti Western Australia, South Australia, Australian Capital Territory, New South Wales, dan Victoria.
KAHMI Australia dan Selandia Baru mengundang para alumni HMI yang sedang atau akan menempuh studi di Negeri Kanguru dan Selandia Baru untuk bergabung bersama dan mengoptimalkan semangat HMI.
Silakan menghubungi pengurus melalui email [email protected] atau DM ke akun Instagram @kahmiaustralianz.
Artikel Pesan Penting Ketum ICMI untuk KAHMI, Ini Isinya pertama kali tampil pada KAHMI Nasional.
]]>Artikel KAHMI Siap Ekspansi Lagi di Luar Negeri, Kini di Australia-Selandia Baru pertama kali tampil pada KAHMI Nasional.
]]>Pangkalnya, sebanyak 24% dari seluruh mahasiswa Indonesia yang melanjutkan studi di luar negeri setiap tahunnya memilih Negeri Kanguru sebagai tujuannya.
Ketua Panitia Pelaksana Halalbihalal alumni HMI di Australia, Abbadi Thalib, berkeyakinan, banyak di antaranya yang berlatar belakang sebagai alumni “Hijau-Hitam”.
“Kami ingin memberikan kontribusi bagi Tanah Air tercinta dan juga bermanfaat di Australia dengan membawa semangat HMI,” ucap dalam acara yang berlangsung secara daring, Sabtu (7/5).
“Semoga niat baik ini bisa berbuah baik ke depan dan berwujud nyata bagi perkembangan bangsa dan negara,” imbuh dia dalam keterangan tertulis.
Gayung bersambut, kata berjawab. Wacana tersebut direspons positif oleh Koordinator Presidium Majelis Nasional (MN) KAHMI, Ahmad Doli Kurnia.
Ketua Komisi II DPR ini mendukung rencana pembentukan MP Australia-Selandia Baru karena sejalan dengan tujuan KAHMI. “Agar alumni HMI terus dapat berkontribusi positif bagi Indonesia.”
“Alhamdulillah, saat ini MP KAHMI sudah terbentuk di Malaysia, Turki, dan Eropa, dan akan menyusul di Australia, Amerika, Rusia, Iran, dan Afrika,” tuturnya.
Dukungan senada disampaikan Atikbud KBRI Canberra, M. Najib. Dia mendukung segala niat baik yang ingin dilakukan mahasiswa Indonesia di luar negeri, khususnya Australia.
Dirinya berharap, KAHMI Australia-Selandia Baru dapat berkembang dan bermanfaat bagi bangsa dan negara.
“Kami sangat mendukung dan menunggu kiprah KAHMI di Australia untuk bisa membawa nama baik Indonesia di sini,” katanya.
“Saya menyampaikan kepada ormas-ormas Islam di sini untuk memperkenalkan nilai keislaman dan keindonesiaan kepada masyarakat di Australia agar masyarakat Australia tidak salah paham terhadap Indonesia dan Islam,” tandasnya.
Artikel KAHMI Siap Ekspansi Lagi di Luar Negeri, Kini di Australia-Selandia Baru pertama kali tampil pada KAHMI Nasional.
]]>Artikel KAHMI Merambah Dataran Eropa pertama kali tampil pada KAHMI Nasional.
]]>Setelah membuka Majelis Perwakilan (MP) di Turki beberapa bulan lalu, KAHMI kini merambah negara-negara di dataran Eropa. Pekan lalu, Majelis Nasional (MN) mengutus Sekretaris Jenderal Manimbang Kahariady untuk melantik MP KAHMI Eropa Raya di Praha, Ceko.
Pria yang selalu sibuk dan gesit itu rupanya bersedia melayani wawancara khusus di sela-sela kegiatannya selama di “Benua Biru”.
Berikut petikan wawancara jurnalis senior yang juga kader KAHMI, Fathorrahman Fadli, dengan Manimbang Kahariady tentang pembentukan MP KAHMI Eropa Raya melalui seluler:
Apa betul Anda sekarang sedang berada di Eropa? Ada kegiatan apa di sana?
Betul sekali. Saya terbang ke Eropa pada Jumat (22/4) malam dan Sabtu (23/4) sore hari menjelang buka puasa, saya meresmikan kepengurusan Perwakilan KAHMI untuk Eropa Raya.
Tepatnya di mana pelantikan KAHMI tersebut?
Pelantikannya berlangsung di kantor Kedutaan Besar RI, Kota Praha. Alhamdulillah acara tersebut berlangsung dengan baik, penuh hikmat, dan dalam suasana kekeluargaan yang baik pula.
Selaku Sekjen Majelis Nasional KAHMI, saya mewakili teman-teman Presidium menyampaikan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Ibu Duta Besar (Kenssy Dwi Ekaningsih) yang telah memfasilitasi tempat dan kebutuhan lain terkait penyelenggaraan acara tersebut. Beliau sangat antusias saat diajak bicara, sangat ramah, dan banyak memfasilitasi kegiatan kami bahkan memosisikan dirinya sebagai anggota KAHMI meskipun tidak sempat ikut HMI dulunya.
Apa kesan Anda dengan teman-teman pengurus KAHMI di Eropa?
Bagus sekali. Saya menangkap kesan adik-adik itu sangat bersemangat dan penuh ide-ide dalam menggerakkan organisasi KAHMI di Eropa Raya. Setelah pelantikan, saya terlibat perbincangan santai namun serius. Saya sangat senang dan dengan adik-adik itu. Mereka sedang belajar menuntut ilmu di negeri orang. Kelak, mereka-mereka ini akan pulang ke Indonesia dengan membawa ilmu yang bermanfaat bagi kemajuan bangsa dan negara kita.
Seberapa besar Anda lihat semangat mereka dalam berorganisasi?
Oh, tentu mereka sangat bersemangat sebab di antara mereka beberapa adalah bekas Ketua Cabang HMI. Jadi, spirit ke-HMI-an adik-adik itu luar biasa besar. Saya yakin mereka ini akan menjadi pemimpin-pemimpin hebat setelah pulang ke Indonesia.
Kegiatan Anda kayaknya padat sekali. Ke mana saja selama di Eropa?
Sebelum berangkat, saya memang telah merencanakan melihat beberapa negara di Eropa. Bagi saya, itu penting agar menambah khazanah pengetahuan tentang negara-negara penting di Eropa.
Luar biasa, banyak negara Anda kunjungi, padahal hanya sepekan. Ke mana saja dan apa rahasianya?
Jauh-jauh hari kami memang membuat rencana yang matang dibantu oleh Adinda Tan Tolub. Dia luar biasa sekali dalam membantu saya menembus Eropa. Sesampai di negara-negara itu, kami langsung diterima dan dipandu oleh adik-adik, terutama selama di Praha, tempat kami melantik pengurus KAHMI Eropa Raya, yaitu oleh Khairul Anam, kandidat Ph.D asal Bangkalan, Madura. Adinda Anam saat ini sedang menempuh studi mengenai public policy di Charles University Prague, Ceko. Ilmunya sangat dibutuhkan untuk membenahi negara di masa depan.
Dari Jakarta, Anda ke mana dulu?
Terbang dari Jakarta, saya langsung ke Istanbul. Lalu, keesokan harinya, saya sudah Praha (Ceko). Di sini. saya melaksanakan pelantikan Perwakilan KAHMI Eropa Raya. Setelah itu, kami jalan ke Paris (Prancis), Brussel (Belgia), Amsterdam dan Den Haag (Belanda), Berlin (Jerman), Praha, kembali ke Jakarta.
Jadi, apa saja kegiatan Anda di Eropa selama sepekan?
Sesungguhnya ada lima kegiatan pokok, yaitu pertama, peresmian pengurus Perwakilan KAHMI Eropa Raya. Kedua, dialog-dialog mengenai perkembangan syiar Islam yang mutakhir di Eropa. Ketiga, saya menyempatkan diri untuk melakukan kunjungan ke tempat-tempat wisata sejarah penting di Eropa. Keempat, melakukan audiensi dengan pejabat-pejabat penting di Eropa demi kelancaran studi adik-adik di negara-negara tempat mereka menempuh studi. Saya mewakili KAHMI menitipkan para mahasiswa itu agar studi mereka bisa lancar sampai lulus.
Kesan saya selama di Eropa luar biasa bahagia karena KAHMI memiliki stok generasi yang bagus-bagus, sangat intelektual, dan islami sekali. Itu kekayaan kita yang mesti dirawat dan dipelihara. Kegiatan saya yang kelima adalah ceramah Ramadan di Belanda. Setelah itu, saya kembali ke Tanah Air.
Artikel KAHMI Merambah Dataran Eropa pertama kali tampil pada KAHMI Nasional.
]]>