in ,

Doli: Agustus bulan Kemerdekaan, September bulan KAHMI

Koordinator Presidium Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MN KAHMI), Ahmad Doli Kurnia (depan), memberikan sambutan dalam Resepsi HUT ke-57 KAHMI di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, pada Kamis (21/9/2023). Dokumentasi MN KAHMI

Jakarta, KAHMINasional.com – Koordinator Presidium Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MN KAHMI), Ahmad Doli Kurnia, mengatakan, September adalah bulannya KAHMI.

“Agustus bulan kemerdekaan, September bulannya KAHMI,” katanya dalam pidato acara Resepsi HUT Ke-57 KAHMI di Audotorium Manggala Wanabakti, Jakarta, pada Kamis (21/9) malam.

Doli melanjutkan, KAHMI mengadakan berbagai kegiatan untuk menyemarakkan bulan kelahirannya. “Ada jalan santai, turnamen olahraga, simposium, turnamanen golf, puncaknya KAHMI Summit.”

KAHMI Summit akan digelar pada 21 Oktober. Ia menyampaikan, acara tersebut menjadi ajang bagi para eks kader HMI untuk memberikan sumbangan konsepsinya tentang Indonesia 15-20 tahun mendatang.

KAHMI mengundang seluruh calon presiden (capres) 2024 untuk hadir pada KAHMI Summit.

Baca Juga :  Ada Enam Kandidat Tuan Rumah Munas KAHMI 2022

Lebih jauh, Doli menyampaikan, perayaan HUT ke-57 KAHMI menjadi penting dalam menghadapi era ketidakpastian: satu masalah dengan kompleksitasnya datang secara tiba-tiba. Untuk menghadapinya, ia mendorong KAHMI menyiapkan diri melalui berbagai program yang sudah dijalankannya.

“Seperti mengembangkan UICI (Universitas Insan Cita Indonesia) dan K-Pay,” jelas Ketua Komisi II DPR RI ini.

Sementara itu, Rektor Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), Komarudin Hidayat, menyatakan, HMI memiliki peran strategis dalam kehidupan berbangsa. Apalagi, memiliki semangat kebangsaan yang tinggi.

“Selain keilmuan, keislaman dan keindonesian melekat di KAHMI,” ujarnya.

Ia berpendapat, salah satu tugas penting KAHMI adalah mengawal agar negara tidak menjadi “Malin Kundang”. Katanya, ibu kandung negara Indonesia adalah masyarakat.

Baca Juga :  E-voting: Ditentang FORHATI, Diadopsi KAHMI

KAHMI, sambungnya, harus membantu negara menjalankan fungsinya, terutama menyejahterakan masyarakat. “Ini merupakan panggilan sejarah KAHMI.”

Komaruddin melanjutkan, pemerintah harus memperhatikan masyarakat karena masyarakat yang berjuang mati-matian mendirikan negara Indonesia.

Ketua Dewan Penasihat KAHMI, Akbar Tandjung, menegaskan, KAHMI memiliki komitmen keislaman dan keindonesian yang kuat. “Sejak berdirinya HMI, yang diprakarsai Lafran Pane, pada 5 Februari 1947.”

Akbar Tandjung juga mengatakan, HMI didirikan dengan tujuan “terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernapaskan Islam dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil dan makmur yang diridai Allah Swt.”

Politikus senior Partai Golkar ini berharap, KAHMI dapat berkiprah dan memberikan kontribusi dalam mengembangkan gagasan dan pikiran. Lalu, lanjutnya, “Berpartisipasi aktif dalam mengisi pembangunan nasional bagi kemajuan umat dan bangsa.”

Baca Juga :  Rakernas KAHMI Tetapkan Hampir Seribu Program

Sumber :

Fatah S

Berkarier di industri media sejak 2010 dan menjadi penulis buku.