KAHMINasional.com, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MN KAHMI) ke Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Senin (5/6). Undangan terkait Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Dalam kesempatan itu, Jokowi juga turut mengklarifikasi atas pernyataannya bakal turut campur atau cawe-cawe pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
“Konteksnya [cawe-cawe], Presiden sebetulnya ingin sampaikan kepada siapa pun yang akan menjadi penerus atau presiden dan wapres (wakil presiden) di periode akan datang itu harus mempunyai persepsi yang sama,” ujar Koordinator Presidium KAHMI, Ahmad Doli Kurnia, usai pertemuan.
“Pak Jokowi juga menyampaikan harapannya tentang siapa pun nanti yang akan terpilih tentu harus melanjutkan ada proses kesinambungan,” sambungnya.
Jokowi, imbuh Doli, juga menyinggung soal momentum Indonesia menjadi negara maju hanya 13 tahun. Karenanya, semua elemen bangsa diminta mengawal proses transisi tersebut.
Adapun sikap KAHMI, tegas politikus Partai Golkar ini, bakal bersikap netral pada pemilu. Pun berharap “pesta demokrasi” terselenggara dengan baik.
“Kami berkepentingan untuk bagaimana Pemilu 2024 menjadi pemilu yang lebih berkualitas dibandingkan pemilu-pemilu sebelumnya,” kata Doli.