in

Manuskrip Kuno tentang Perang Akhir Zaman (Bagian 2)

Ketua Dewan Penasihat MD KAHMI Kota Cirebon, Maman Supriatman. Dokumentasi pribadi

Oleh Maman Supriatman, Ketua Dewan Penasihat MD KAHMI Kota Cirebon

Manuskrip Kuno dalam Timeline Akhir Zaman
Manuskrip kuno ini terdiri atas 13 paragraf. Menjelaskan latar belakang terjadinya Perang Dunia (PD) I, II, III, dan IV dan apa yang terjadi setelah itu.

Paragraf pertama dan kedua tentang terjadinya Perang Dunia III setelah Perang Dunia I dan II. PD III dicetuskan “oleh seorang laki-laki yang merupakan kucing besar”.

Paragraf ketiga tentang PD I dan II yang dicetuskan oleh seorang laki-laki yang nama panggilannya tuan besar atau Hirr.

Paragraf empat menjelaskan garis waktu terjadinya PD I dan II serta latar belakangnya, yaitu setelah 1.300 tahun Hijriah, 144 tahun yang lalu, atau tahun 1878 Masehi. Faktanya, PD I terjadi tahun 1914-1918, sementara PD II terjadi antara tahun 1939-1945.

Adapun yang dimaksud “Raja Rum melihat bahwa perang semesta dunia mesti terjadi. Allah menghendaki terjadinya perang” agaknya merujuk pada Al-Qur’an Surat Ar-Rum ayat 1-7, di mana Allah menyatakan kaum Rum akan memperoleh kemenangan kedua dalam peperangan akhir zaman, yaitu perang sesama kaum Rum: Rum Barat (AS dan koalisi NATO) versus Rum Timur (Rusia dan aliansinya), yang akan berakhir di bumi Syam.

Paragraf lima tentang PD II. “Ia (Hitler) bergerak dengan murka Allah setelah beberapa tahun api menyela”, maksudnya setelah PD I.

Baca Juga :  Ruang Ekonomi KAHMI

“Ia ingin membunuh rahasia Al-Rusy atau Al-Rus” adalah penghancuran dan membunuh kekaisaran Tsar, diganti oleh komunisme dengan menciptakan Uni Soviet.

Dalam pernyataan Syekh Imran, PD II adalah bagian kedua dari PD I karena bagian pertama PD I belum berhasil mendorong migrasi kaum Yahudi ke “tanah yang dijanjikan” di Palestina.

Dubes Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Georgievna Vorobieva, dalam suatu wawancara pernah mengatakan, selama PD I dan II, Rusia kehilangan 2,5 juta warganya. Baru setelah itu, migrasi kaum Yahudi terjadi secara besar-besaran.

Paragraf enam tentang munculnya Pax Americana setelah PD II. Sedangkan paragraf tujuh tentang munculnya Israel sebagai kekuatan dunia menggantikan Amerika, Pax Judaica menggantikan Pax Americana setelah PD III.

Paragraf delapan dan sembilan tentang apa yang terjadi setelah PD III, yaitu PD IV, peperangan terakhir di muka bumi pada era Imam Mahdi.

Paragraf 10, “Dalam kelompok kekuatan Yahudi al-Khazar dan bani Israil masih terdapat kekuatan lain yang tidak diketahui jumlahnya”. Ini tentang pasukan Ya’juj-Ma’juj yang jumlahnya sangat banyak (tidak diketahui jumlahnya) untuk mengepung Imam Mahdi, yang akan diselesaikan dengan doa Nabi Isa as.

Paragraf 11-13 tentang musnahnya seluruh orang kafir di muka bumi dengan siksaan yang mengerikan. “Bumi langit dan lautan terbakar untuk mereka, lalu langit menurunkan hujan yang sangat buruk.”

Baca Juga :  Kepemimpinan Rusia Memenuhi Naskah yang Ditulis Ribuan Tahun Lalu

Itulah akhir kehidupan dajal yang mengakhiri fase Pax Judaica. ” … dan Allah mengizinkan untuk melenyapkan orang-orang kafir di perang dajal. Perang itu terjadi di negeri Syam … ”

Sejarah Akan Berakhir Sebagaimana Sejarah Berawal
Pada paragraf terakhir manuskrip itu terdapat kalimat yang sudah tidak terbaca, “Perang itu terjadi di negeri Syam, dan kejahatan … (teks tidak terbaca).”

Dalam timeline akhir zaman, perang di negeri Syam adalah perang terakhir di muka bumi untuk membuka jalan bagi kepemimpinan Imam Mahdi.

Perang di negeri Syam menjadi penting karena merupakan tapal batas yang mengakhiri era Mulkan Jabbariyyan menuju fase terakhir sejarah. Hanya setelah berakhirnya fase keempat, maka fase kelima dan terakhir sejarah dapat dimulai.

Paragraf kedua halaman pertama sejarah berisi kesombongan Iblis. Sejarah akan berakhir hanya setelah kesombongan di muka bumi dilenyapkan. Hanya setelah lenyapnya kesombongan di muka bumi, maka misi Imam Mahdi untuk menutup sejarah akan tercapai.

Sejarah berawal dari deklarasi penciptaan manusia sebagai khalifah di muka bumi dan akan berakhir hanya setelah terpenuhinya tugas kekhalifahan manusia di muka bumi dengan skala penuh dalam kepemimpinan Imam Mahdi.

Baca Juga :  Memulihkan Kekuatan Kader

Agaknya ini yang tidak diketahui para malaikat ketika mereka menyampaikan pertanyaan waktu Allah mengumumkan penciptaan manusia sebagai khalifah.

“Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?”

Lalu Allah berfirman:

قَا لَ اِنِّيْۤ اَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ

“Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui” (QS. Al-Baqarah: 30).

Mungkin inilah yang tidak diajarkan Allah kepada para malaikat, yaitu dialektika sejarah kehidupan manusia antara kebenaran dan kebatilan serta antara keadilan dan kezaliman sebagai ujian kehidupan.

Fasad dan pertumpahan darah tidak akan berakhir di muka bumi sebelum terbunuhnya dajal dan dilenyapkannya Ya’juj-Ma’juj.

Mereka adalah The Invisible yang berada di balik Mulkan Jabbariyyan. Fasad dan pertumpahan darah akan berakhir hanya setelah kekuatan yang suka memaksakan kehendak itu dilenyapkan.

Karena itu, di akhir zaman, Allah Swt akan berurusan dengan dua kaum yang jahat, yaitu mereka yang selalu menentang kebenaran.

سَنَفْرُغُ لَـكُمْ اَيُّهَ الثَّقَلٰنِ

“Kami akan memberi perhatian sepenuhnya kepadamu wahai [golongan] manusia dan jin!” (QS. Ar-Rahman: 31).

Siapakah yang dimaksud dua golongan kepada siapa Allah akan memberikan perhatian sepenuhnya?

Penjelasannya ada dalam Al-Qur’an Surat ke-44 (Ad-Dukhan) dan ke-55 (Ar-Rahman).

Sumber :

Fatah S

Berkarier di industri media sejak 2010 dan menjadi penulis buku.