in

Manuskrip Kuno tentang Perang Akhir Zaman (Bagian 1)

Ketua Dewan Penasihat MD KAHMI Kota Cirebon, Maman Supriatman. Dokumentasi pribadi

Oleh Maman Supriatman, Ketua Dewan Penasihat MD KAHMI Kota Cirebon

Sebuah naskah kuno dari abad kedua Hijriah mencatat beberapa hadis tentang rahasia akhir zaman yang berasal dari Abu Hurairah (598-678 M).

Abu Hurairah adalah salah seorang sahabat terdekat Rasulullah saw. Beliau adalah sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadis, yaitu sebanyak 5.374 hadis.

Dari sejumlah hadis yang diriwayatkannya, ada sebagian hadis yang disembunyikan beliau dari kaum muslimin waktu itu.

Abu Hurairah pernah mengatakan, “Aku menghafal dari Nabi saw beberapa ilmu. Untuk satu bejana sudah aku sampaikan kepada kalian. Untuk bejana kedua, andai aku sampaikan kepada kalian, maka kepalaku akan dipenggal (HR. Bukhari)”.

Hadis yang disembunyikan oleh Abu Hurairah bukan tentang akidah dan syariah Islam, tetapi berkaitan dengan fitnah dan kejadian di masa yang akan datang. Dalam hadis itu, Rasulullah saw menyebutkan nama peristiwa, nama pelaku, nama tempat, serta alasan terjadinya peristiwa tersebut. Hadis-hadis itu berkaitan dengan perang, pemberontakan, dan pembunuhan.

Berita-berita seperti ini apabila hanya diketahui oleh orang-orang yang amanah dan berilmu, maka akan aman. Namun, jika berada di tangan orang-orang jahil, maka risikonya sangat besar karena bisa membahayakan beliau sendiri dan orang lain serta dapat menimbulkan fitnah, huru-hara, dan perpecahan.

Ibnu Hajar mengatakan, kemungkinan ilmu-ilmu yang disembunyikan itu adalah informasi tentang tanda-tanda kiamat. Apabila disampaikan akan terjadi kekacauan di akhir zaman dan kemungkinan akan diingkari oleh mereka yang tidak memercayainya.

Namun, menjelang akhir hayatnya, Abu Hurairah menyampaikan sebagian informasi rahasia itu kepada beberapa sahabat dekatnya dari kalangan tabi’in, yakni generasi kedua sepeninggal Rasulullah saw.

Baca Juga :  Kepemimpinan Rusia Memenuhi Naskah yang Ditulis Ribuan Tahun Lalu

Naskah/manuskrip langka itu ditulis seorang tabi’ut tabi’in, yaitu generasi ketiga setelah Rasulullah wafat, yang berasal dari Syam. Manuskrip itu berjudul Salam Wa Harb fi Akhir Zaman Ar-Rabb, yang sekarang tersimpan di Istambul Turki.

Dalam manuskrip itu telah tertulis beberapa peristiwa besar yang terjadi di dunia. Lengkap dengan nama-nama tokoh pelaku utamanya. Berikut berapa kutipan kejadian penting sesuai dengan terjemahan aslinya:

“Perang akhir zaman adalah perang dunia, yakni kali ketiga sesudah dua perang besar sebelumnya. Banyak sekali orang yang mati di dalam perang tersebut.”

“Perang itu dikobarkan oleh seorang laki-laki yang merupakan kucing besar di negeri gelas dengan mahkota di kepala … (teks tidak terbaca lagi).”

“Sementara, perang kedua dikobarkan oleh seorang laki-laki yang nama panggilannya adalah tuan besar dan seluruh dunia memanggilnya Hirr … (teks tidak terbaca).”

Kemudian, Abu Hurairah berkata, “Dalam hitungan tahun Hijriah sesudah 1300 tahun, mereka mengikat perjanjian yang di situ Raja Rum melihat bahwa perang semesta dunia mesti terjadi. Allah menghendaki terjadinya perang.”

“Waktu berjalan tanpa perjanjian dan perjanjian. Lalu, berkuasalah seseorang dari negeri Jirman yang bernama Al-Hirr yang ingin berkuasa di seluruh dunia, memerangi seluruh negeri salju dan kebaikan. Ia bergerak dengan murka Allah setelah beberapa tahun api menyala. Ia ingin membunuh rahasia Al-Rusy atau ar-Rus.”

“Dalam perang itu keluar seorang ratu dunia, pelaku makar dan pelacur, namanya Amirika. Ia menggoda dunia dengan kesesatan dan kekafiran.”

Baca Juga :  Memulihkan Kekuatan Kader

“Sementara itu, Yahudi di dunia saat itu berada di tempat yang tinggi. Mereka menguasai seluruh Al-Quds dan kota yang disucikan.”

“Di Tanah Isra Mikraj terjadi perang dunia, yang di situ Al-Mahdi memberi peringatan kepada orang-orang kafir yang tidak mau keluar.”

“Maka, orang-kafir dari seluruh dunia berkumpul untuk memerangi Al-Mahdi dengan jumlah yang sangat besar yang belum pernah terjadi sebelumnya.”

“Dalam kelompok kekuatan Yahudi al-Khazar dan Bani Israil masih terdapat kekuatan lain yang tidak diketahui jumlahnya.”

“Al-Mahdi melihat bahwa siksa Allah yang sangat mengerikan benar-benar telah datang dan tidak dapat diakhirkan lagi.”

“Kemudian, Allah melempari mereka dengan lemparan yang dahsyat. Bumi, langit, dan lautan terbakar untuk mereka, lalu langit menurunkan hujan yang sangat buruk.”

“Seluruh penduduk bumi mengutuk orang kafir di seluruh dunia dan Allah mengizinkan untuk melenyapkan orang-orang kafir di perang dajal. Perang itu terjadi di negeri Syam dan kejahatan … (teks tidak terbaca).”

Riwayat Abu Hurairah itu mengandung sejumlah kata asing bagi orang Arab waktu itu, seperti Al-Hirr (Hitler), Jirman (Jerman), Al-Rus (Rusia), Amirika (Amerika), dan Al-Khazar (sebuah suku yang disebut suku ke-13 bani Israil, yang menurut Syekh Imran, merupakan asal-usul Ya’juj-Ma’juj).

Seandainya riwayat itu benar berasal dari Abu Hurairah, maka wajar apabila beliau tidak sembarangan menyampaikannya kepada setiap orang karena dampaknya akan menimbulkan saling curiga dan saling tuduh sehingga dapat menimbulkan kekacauan di kalangan kaum muslimin sendiri.

Baca Juga :  Syekh Imran tentang Rusia, Putin, dan Kemenangan Bangsa Rum

Lain halnya jika diungkapkan pada abad XX atau abad XXI saat ini, di mana kita dapat langsung menunjukkan siapa saja pihak-pihak yang dimaksudkan dalam manuskrip tersebut.

Diskusi
Manuskrip kuno itu meriwayatkan tentang pencetus dan lokasi Perang Dunia III, yang diungkapkan secara metaforis sebagai “seorang laki-laki yang merupakan kucing besar di negeri kaca dengan mahkota di kepala”.

Ada dua misteri yang harus dipecahkan. Pertama, pencetus perang; “seorang laki-laki yang merupakan kucing besar”. Kedua, lokasi perang; “di negeri kaca dengan mahkota di kepala”.

Siapakah laki-laki “yang merupakan kucing besar” itu?

Adakah pemimpin dunia saat ini yang paling memiliki asosiasi dengan kucing besar atau harimau?

Presiden Rusia, Vladimir Putin, adalah kandidat terkuatnya karena ia memiliki hobi bertualang, berburu, dan dikenal sebagai penakluk harimau.

Sedangkan lokasi perang yang digambarkan sebagai “negeri kaca dengan mahkota di kepala” adalah bumi Syam.

Syam diketahui sebagai lokasi di mana kaca dibuat untuk pertama kalinya. Adapun “mahkota di kepala” karena sudah dinubuatkan bahwa Syam akan menjadi titik medan peperangan pada akhir zaman.

Apabila benar demikian, maka naskah kuno ini juga sekaligus menjawab misteri tentang mengapa perang Ukrania ini nantinya akan berubah menjadi perang besar hingga mencapai medan perang akhir zaman di negeri Syam yang sudah dinubuatkan.

Itu sebabnya, dalam garis waktu sejarah akhir zaman disebut malahim atau serangkaian peperangan.

والله اعلم

Sumber :

Fatah S

Berkarier di industri media sejak 2010 dan menjadi penulis buku.