in ,

KAHMI Jatim Buka Kanal Donasi Korban Awan Panas Guguran Gunung Semeru

Awan panas guguran terlontar dari Gunung Semeru dan mengarah ke Besuk Kobokan, Desa Sapiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jatim, pada Sabtu (4/12/2021), pukul 15.20 WIB. Dokumentasi BPBD Lumajang
Awan panas guguran terlontar dari Gunung Semeru dan mengarah ke Besuk Kobokan, Desa Sapiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jatim, pada Sabtu (4/12/2021), pukul 15.20 WIB. Dokumentasi BPBD Lumajang

Kahminasional.com, Surabaya – Gunung Semeru yang terletak di Kabupaten Malang dan Lumajang, Jawa Timur (Jatim), memuntahkan awan panas guguran pada Sabtu (4/12) siang. Insiden diawali dengan kejadian laharan pada pukul 13.30 WIB.

Bencana ini pun memaksa ratusan warga beberapa kecamatan di Lumajang mengungsi. Bahkan telah ditetapkan status Tanggap Darurat Bencana Dampak Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru selama 30 hari per 4 Desember.

Gayung bersambut, kata berjawab. Majelis Wilayah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MW KAHMI) Jatim membuka saluran donasi bagi masyarakat umum yang ingin menyumbang untuk meringankan beban para korban.

“Mari kita ringankan beban korban erupsi Gunung Semeru dengan mengirim bantu,” demikian isi poster atas nama KAHMI Jatim yang beredar.

Baca Juga :  Raih KWP Award, Herman Khaeron: Pelecut Berbakti Lebih untuk Rakyat

Bantuan yang dapat disalurkan berupa sembako, makanan siap saji, serta vitamin dan obat-obatan. Donasi berbentuk barang bisa di Grha KAHMI Jatim, Jalan Gayungsari Timur Nomor 31, Kecamatan Gayungan, Kota Surabaya.

Donatur juga dapat mengirimkan bantuan berupa uang dengan mentransfernya melalui rekening Bank Jatim 0017769669 atas nama Majelis Wilayah KAHMI Jatim.

Untuk informasi lanjut, dapat menghubungi Dini (0812-3558-9392), Ulil (0856-4514-5254), atau Novien (0821-3560-5479).

Poster KAHMI Jatim membuka kanal donasi bagi korban awan panas guguran Gunung Semeru di Lumajang, Jatim. Istimewa
Poster KAHMI Jatim membuka kanal donasi bagi korban awan panas guguran Gunung Semeru di Lumajang, Jatim. Istimewa

Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per 5 Desember, pukul 17.30 WIB, sebanyak 14 orang dinyatakan meninggal dunia akibat letusan Gunung Semeru. Selain itu, 35 orang lainnya mengalami luka berat dan 21 luka ringan.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang masih melakukan pendataan sampai sekarang. Yang sudah terangkum, terdapat 5.205 jiwa terdampak awan panas guguran dan 1.300 jiwa mengungsi.

Baca Juga :  Gubernur Rohidin Dukung Jalan Sehat KAHMI Bengkulu

Lokasi pengungsian korban letusan Gunung Semeru tersebar di tiga desa dan dua kecamatan di Lumajang. Desa Supiturang dan Desa Curah Kobokan, Kecamatan Pronojiwo serta Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.

Di sisi lain, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan tingkat aktivitas Gunung Semeru di Level II (Waspada) sehingga belum aman.

Masyarakat pun dilarang beraktivitas di sekitar radius rawan bencana, yaitu 1 kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru dan 5 kilometer arah bukaan kawah di sektor selatan-tenggara.

Sumber :

Fatah S

Berkarier di industri media sejak 2010 dan menjadi penulis buku.