in ,

BMKG sebut musim kemarau 2024 mundur di sebagian wilayah Indonesia

Ilustrasi musim kemarau. Freepik
Ilustrasi musim kemarau. Freepik

Jakarta, KAHMINasional.com – Sebagian wilayah Indonesia takkan mengalami musim kemarau tepat waktunya pada 2024. Pergeseran awal musim kemarau terjadi di sekitar 40% zona di Indonesia, sedangkan 25% wilayah lainnya memasuki kemarau lebih awal.

Bahkan, menurut prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), musim kemarau 2024 akan lebih panas daripada sebelumnya. Adapun puncak musim kemarau diprediksi terjadi pada Juli-Agustus nanti.

“Jika dibandingkan terhadap rerata klimatologinya (periode 1991-2020), maka awal musim kemarau 2024 di Indonesia diprediksi mundur pada 282 ZOM (40%), sama pada 175 ZOM (25%), dan maju pada 105 ZOM (15%),” beber Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, dalam keterangannya.

Wilayah-wilayah yang kemaraunya diprediksi mundur seperti sebagian Sumatra Utara dan Riau; Lampung; Banten; Jakarta; Jawa Barat; DIY; Jawa Timur; sebagian besar Kalimantan; sebagian Bali dan sebagian NTT; NTB; sebagian Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Sulawesi Tengah; serta sebagian Maluku.

Baca Juga :  Putri Harry Azhar Azis: Begitu Berjasa HMI bagi Keluarga Kami

Apabila dibandingkan terhadap klimatologinya, musim kemarau 2024 secara umum diprediksi bersifat normal dan atas normal, masing-masing 359 ZOM (51,36%) dan 279 ZOM (39,91%). Namun, terdapat 61 ZOM (8,73%) yang diprediksi bersifat bawah normal.

Adapun wilayah yang diprediksi mengalami kemarau di bawah normal, yakni sebagian Aceh; sebagian Sumatera Utara; sebagian Riau; sebagian Kepulauan Babel; sebagian Jawa Timur; sebagian Kalimantan Barat; sebagian Sulawesi Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Tengah; sebagian NTT; Maluku Utara; serta sebagian Papua Barat, Papua Tengah, dan Papua Selatan.

Sedangkan wilayah yang diprediksi mengalami kemarau di atas normal, yaitu sebagian pesisir selatan Sumatera Barat; Bengkulu; Sumatera Selatan; Lampung; sebagian Jawa; Bali dan Nusa Tenggara; sebagian Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara; selatan Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara; Sulawesi Barat; utara Gorontalo dan Sulawesi Utara; sebagian Maluku; serta sebagian Papua Barat dan Papua Selatan.

Baca Juga :  Ngeri, Tasikmalaya Berpotensi "Dilahap" Tsunami Setinggi 23 Meter

Di sisi lain, Dwikorita menerangkan, berdasarkan hasil pemantauan sampai awal Maret 2024, El Nino moderat masih berlangsung di Samudra Pasifik dengan nilai indeks 1,59. Adapun suhu muka laut Samudra Hindia kondisinya Indian Ocean Dipole (IOD) netral.

El Nino diperkirakan segera menuju netral pada Mei-Juli mendatang dan setelah triwulan ketiga (Juli-September). Ia berpotensi beralih menjadi La Nina lemah.

Sementara itu, kondisi IOD diprediksi bakal tetap netral hingga September 2024. Sedangkan kondisi suhu muka laut di Indonesia diprediksi dalam kondisi yang lebih hangat dengan kisaran +0.5 hingga +2.0 derajat celcius.

Sumber :

Fatah S

Berkarier di industri media sejak 2010 dan menjadi penulis buku.