in ,

PT ICMS Launching K-Pay, KAHMI Kian Mantap sebagai Organisasi Modern

Direktur Eksekutif PT Insan Cita Mandiri Sejahtera, Hanifah Husein (kerudung merah), dalam peluncuran KAHMI Payment (K-Pay) di KAHMI Center, Jakarta, pada Sabtu (23/4/2022). Foto LMD MN KAHMI/Subhan Saka
Direktur Eksekutif PT Insan Cita Mandiri Sejahtera, Hanifah Husein (kerudung merah), dalam peluncuran KAHMI Payment (K-Pay) di KAHMI Center, Jakarta, pada Sabtu (23/4/2022). Foto LMD MN KAHMI/Subhan Saka

Kahminasional.com, Jakarta – Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MN KAHMI) melalui PT Insan Cita Mandiri Sejahtera (ICMS) meluncurkan KAHMI Payment atau K-Pay, Sabtu (23/4).

K-Pay adalah alat pembayaran suatu transaksi via aplikasi niaga-el (e-commerce) dengan fungsi mengotorisasi berbagai proses pembayaran kebutuhan (payment gateway). Misalnya, token listrik, topup e-toll, pengisian pulsa, dan pembayaran lainnya.

Peluncurannya ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara PT ICMS dan PT Edumatic Internasional. Dalam pelaksanaannya, PT Edumatic bertugas mengembangkan aplikasi, sedangkan PT ICMS mengapitalisasi jutaan alumni HMI agar memanfaatkannya.

Acaranya sendiri digelar di KAHMI Center, Jakarta Selatan. Pun disiarkan secara langsung melalui akun Instagram @kahminasional dan Zoom.

Baca Juga :  Bupati Loteng Ajak HMI Susun Desain Pembangunan

Direktur Utama PT ICMS, Hanifah Husein, menyatakan, pendirian K-Pay tidak terlepas dari berbagai faktor. Misalnya, KAHMI yang merupakan organisasi para intelektual dan cendekiawan muslim, yang lazimnya ditandai dengan kualitas keimanan yang menonjol, tradisi dialog kuat, egaliter, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, dan responsif terhadap pergolakan zaman.

“Kualitas-kualitas tersebut sedianya inheren dengan KAHMI. Kita harus berjuang sesuai dengan medan pengabdian masing-masing,” katanya dalam sambutannya.

Faktor berikutnya, perubahan dunia yang begitu cepat dalam 20 tahun terakhir menyusul berkembangnya teknologi informasi (TI). Dampaknya, informasi melimpah ruah bahkan hingga sepersekian detik dan antarmanusia saling terhubung sekalipun tersekat jarak yang begitu jauh.

“Tidak semua menguntungkan, banyak juga yang membuat kita terlena karena tidak mampu memanfaatkannya,” jelasnya.

Baca Juga :  Afirmasi Perempuan dan KAHMI DIY

Meskipun sarat dinamika, gejolak, kompleks, dan ambigu, tetapi hal-hal tersebut diadopsi perusahaan dan organisasi di dunia sebagai pisau analisis untuk menyusun strategi. KAHMI, menurut Hanifah, juga perlu melakukannya.

“Penting memanfaatkan informasi teknologi yang berbasis internet untuk kemandirian dan mengembangkan kapasitas organisasi KAHMI,” ucapnya.

Baginya, langkah ini adalah keniscayaan lantaran KAHMI juga kerap dilanda masalah klasik seperti organisasi-organisasi lain, yakni problem keuangan dalam membiayai program rutin ataupun yang telah dicanangkan. Terlebih, pendekatan yang dilakukan dalam menyelesaikan persoalan tersebut juga dengan cara konvensional, melalui proposal kepada alumni HMI hingga instansi yang bersimpati.

“Cara-cara ini sudah tidak mungkin kita harapkan keandalannya di masa yang akan datang,” tegas Koordinator Presidium MN Forum Alumni HMI-Wati (FORHATI) ini.

Baca Juga :  Smart Syariah di Munas XI KAHMI

Oleh sebab itu, MN KAHMI memformulasi ulang strategi pendanaan dengan mendirikan badan usaha. Langkah awalnya, membuat payment point (rekening titipan). Langkah ini, terang Hanifah, telah dikonsepkan secara sistematis, profesional, hingga berkanjutan.

“Dari namanya (sejahtera), nampaknya kita harus bersikap mandiri sebagai prasyarat munculnya sikap-sikap independen dari para kader, pengurus, dan alumni. Tanpa independen, mustahil tercapai memperjuangkan cita-cita,” tandasnya.

Kegiatan ini turut dihadiri Ketua Dewan Penasihat KAHMI, Akbar Tandjung; Koordinator Presidium MN KAHMI, Ahmad Riza Patria; CEO PT Edumatic Internasional, Hairul Anas Suaidi; serta pengurus dan anggota KAHMI yang hadir secara langsung maupun daring.

Sumber :

Fatah S

Berkarier di industri media sejak 2010 dan menjadi penulis buku.