in ,

Seperti Indonesia, Minyak Goreng Juga Langka di Jerman!

Stok minyak goreng kosong di Pamella Swalayan, Kota Yogyakarta, DIY, pada Kamis (17/3/2022). Foto Alinea.id/Anisatul Umah
Stok minyak goreng kosong di Pamella Swalayan, Kota Yogyakarta, DIY, pada Kamis (17/3/2022). Foto Alinea.id/Anisatul Umah

Kahminasional.com, Jakarta – Indonesia tengah mengalami krisis minyak goreng (migor) dalam beberapa bulan terakhir. Berbagai kebijakan pemerintah pun tidak mampu menyelesaikan masalah ini.

Terakhir, kala pemerintah menyerahkan harga minyak goreng pada mekanisme pasar, sekitar Rp40.000-Rp50.000 per liter, distribusinya mulai banyak.

Namun, kelangkaan tetap masih terjadi di beberapa daerah sehingga tetap diberlakukan pembatasan pembelian.

Ternyata, kelangkaan minyak goreng ini juga melanda Jerman. Ini seperti video yang disebarkan akun TikTok @orangbatakdijerman.

Dalam video berdurasi 48 detik itu, pemilik akun menyatakan, dirinya sempat mencari minyak goreng hingga tiga supermarket di berbagai kota di Jerman. Namun, hasilnya nihil.

“Gila, ya, gw se-happy itu. Setelah keliling tiga supermarket, akhirnya dapet, nih, minyak goreng,” ucapnya, dikutip Senin (21/3).

Baca Juga :  Pengurus KAHMI Kukar Diajak Bangun Kebersamaan

Dirinya baru mendapatkan minyak goreng di Heidelberg, sebuah kota terpencil di Jerman. Ini berdasarkan saran sang suami.

“Kita harus mencari di tempat-tempat terpencil, yang enggak banyak konsumennya, dan akhirnya benar-benar dapat,” tuturnya.

Menurutnya, kelangkaan tersebut dampak invasi Rusia ke Ukraina. “Langka gara-gara perang.”

Seperti di Indonesia, supermarket di Jerman juga membatasi jumlah pembelian minyak goreng.

“Orang-orang cuma boleh [membeli] maksimal tiga botol per satu keluarga,” jelasnya.

Satu botol minyak goreng seukuran satu liter dan dijual seharga €1,79 atau setara Rp28.000.

@keluargabatakdijerman

#keluargabatakdijerman #fyp #kehidupandijerman #fypシ #jerman #viral #fypage #fypシ゚viral #minyakgoreng #minyakgorenglangka #fypdongggggggg

♬ suara asli – Keluarga Batak Di Jerman

Sumber :

Fatah S

Berkarier di industri media sejak 2010 dan menjadi penulis buku.