in ,

Imam Mujahidin akan Jadikan Isu Pangan sebagai Agenda KAHMI

Ilustrasi kekeringan yang memicu krisis pangan. Freepik
Ilustrasi kekeringan yang memicu krisis pangan. Freepik

KAHMINasional.com, Jakarta – Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) didorong turut berperan dalam mengatasi ancaman krisis pangan.

“Kita ingin KAHMI bisa tampil memberi solusi persoalan pangan. Secara internal, kita harus menunjukkan keberpihakan yang jelas dalam mengatasi persoalan ini,” kata Guru Besar Ekonomi Politik Universitas Hasanuddin (Unhas), Imam Mujahidin Fahmid, dalam keterangannya.

“Jika terpilih menjadi pimpinan kolektif KAHMI, maka salah satu yang akan kami jadikan isu utama adalah soal pangan. Sebab, itu menjadi diskursus penting yang harus diketahui publik,” sambungnya.

Imam menerangkan, krisis pangan menjadi isu global lantaran memengaruhi kehidupan ekonomi dunia. Perubahan iklim dan berbagai konflik geopolitik juga berkontribusi terhadap logistik dan distribusi pangan dunia.

Baca Juga :  M Yusuf Dilantik Jadi Presidium MN KAHMI

“Persoalan pangan, termasuk energi, akan mengancam kehidupan kemanusiaan kalau tidak diselesaikan,” ucap Staf Khusus Menteri Pertanian (Menhan) ini.

Menurutnya, Indonesia tidak boleh bergantung dengan negara lain dalam memenuhi kebutuhan pangan. Pangkalnya, impor akan berdampak terhadap neraca perdagangan.

“Ketergantungan kita pada pangan impor bisa pengaruhi keuangan negara. Apalagi, kita harus berhadapan dengan para komprador pangan dunia yang ingin menjadikan Indonesia sebagai market dari international food trading,” tuturnya.

Oleh sebab itu, KAHMI didorong melakukan kajian dan memberikan masukan sekaligus bersinergi dengan pemerintah terkait masalah pangan.

“Kalau keliru kebijakan, misalnya kita impor, sementara ada produksi sendiri, itu akan merugikan semua pihak, terutama petani,” ujar Imam.

Baca Juga :  KAHMI Jabar Siap Wujudkan Kemandirian Pangan, Begini Skenarionya

Sumber :

Fatah S

Berkarier di industri media sejak 2010 dan menjadi penulis buku.