in ,

Koorpres: Lebih Sulit Putuskan Tuan Rumah Munas XI KAHMI daripada Piala Dunia

Koordinator Presidium MN KAHMI, Ahmad Riza Patria (kanan depan), didampingi Presidium Hamdan Zoelva (kiri depan) dan Sekretaris Jenderal Manimbang Kahariady saat memutuskan tuan rumah Munas XI KAHMI dalam Rapat Presidium MN KAHMI di KAHMI Center, Jakarta, pada Kamis (10/3/2022). Foto LMD MN KAHMI/Rhoma
Koordinator Presidium MN KAHMI, Ahmad Riza Patria (kanan depan), didampingi Presidium Hamdan Zoelva (kiri depan) dan Sekretaris Jenderal Manimbang Kahariady saat memutuskan tuan rumah Munas XI KAHMI dalam Rapat Presidium MN KAHMI di KAHMI Center, Jakarta, pada Kamis (10/3/2022). Foto LMD MN KAHMI/Rhoma

Kahminasional.com, Jakarta – Koordinator Presidium Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MN KAHMI), Ahmad Riza Patria, menyatakan, bukan perkara mudah dalam memutuskan tuan rumah Musyawarah Nasional (Munas) XI, yang akan digelar November 2022.

“Ini keputusan sangat berat bagi kita semua, tidak kalah sulit dalam mengumumkan tempat Piala Dunia,” ucapnya dalam Rapat Presidium MN KAHMI di KAHMI Center, Jakarta, pada Kamis (10/3) malam.

“Kalau bisa dibagi dua [lokasi], dibagi dua [seperti] Jepang-Korea Selatan [sebagai tuan rumah Piala Dunia 2002]. ASEAN Games juga dibagi dua, Jakarta-Palembang,” imbuh Ariza, sapaannya.

Bahkan, ungkapnya, menetapkan tuan rumah Munas XI KAHMI adalah keputusan tersulit yang diambilnya selama menjadi Presidium.

Baca Juga :  KAHMI Banyuasin Luncurkan Indonesia Brain Camp

“Kalau ditanya dalam lima tahun sejak jadi anggota Presidium, inilah keputusan yang paling sulit, berat dari semua keputusan yang diambil. Ini [menunjukkan] betapa luar biasanya perhatian kami,” tuturnya.

Ariza menyatakan demikian lantaran Sulawesi Tengah (Sulteng) dan Sulawesi Utara (Sulut) sama-sama memiliki kelebihan dan nyaris seimbang. Ini berdasarkan penilaian atas lima indikator.

“Penilaian kami, pertama, dukungan teknis. Kami menilai, Sulut dan Sulteng yang terbaik,” kata Wakil Gubernur DKI Jakarta ini.

Berikutnya, Sulut dan Sulteng sama-sama memiliki dukungan yang paling siap terkait dukungan finansial, dari pimpinan daerah, dan dari tokoh-tokoh masih daerah.

“Dukungan dari para alumni dari daerah keduanya juga sangat baik,” imbuh Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta ini.

Baca Juga :  Gubernur Sulsel: Saya Sangat Terbantu oleh Kader HMI-KAHMI

Meskipun demikian, MN KAHMI akhirnya menetapkan Kota Palu, Sulteng, sebagai tuan rumah munas. Keputusan diambil secara musyawarah mufakat.

“Dengan mengucapkan bismillah, kita putuskan [Munas XI KAHMI] di Sulteng, di Kota Palu,” ujarnya.

Rapat Presidium ini turut dihadiri Presidium Hamdan Zoelva, Sekretaris Jenderal Manimbang Kahariady, Bendahara Umum Achmad Nasir Biasane, pengurus MN KAHMI, hingga panitia pelaksana secara langsung.

Adapun Presidium lainnya, yakni Viva Yoga Mauladi, Ahmad Doli Kurnia, Herman Khaeron, Siti Zuhro, dan Sigit Pamungkas, hadir secara daring melalui Zoom Meeting.

Sebagai informasi, panitia mulanya menetapkan enam provinsi sebagai calon tuan rumah Munas XI KAHMI. Namun, hanya empat yang mengirimkan proposal kesiapan.

Baca Juga :  Harapan Siti Zuhro Jika Sulteng Jadi Tuan Rumah Munas KAHMI

Berdasarkan hasil penilaian dan keputusan Rapat Presidium MN KAHMI pada 23 Februari, Sulteng dan Sulut ditetapkan sebagai dua kandidat penyelenggara munas.

Sumber :

Fatah S

Berkarier di industri media sejak 2010 dan menjadi penulis buku.