in ,

Dies Natalis I UICI, Kemendikbud Ingatkan Tantangan Pendidikan Tinggi

Plt. Dirjen Ristekdikti Kemendikbudristek, Nizam, memberikan sambutan dalam Rapat Senat Terbuka sekaligus Dies Natalis I UICI bertema "UICI as A Gateway for Society 5.0 in Indonesia" yang digelar secara luring dan daring dari Jakarta, Senin (17/1/2022). Akun YouTube UICI Official/LMD MN KAHMI/Fatah Sidik
Plt. Dirjen Ristekdikti Kemendikbudristek, Nizam, memberikan sambutan dalam Rapat Senat Terbuka sekaligus Dies Natalis I UICI bertema "UICI as A Gateway for Society 5.0 in Indonesia" yang digelar secara luring dan daring dari Jakarta, Senin (17/1/2022). Akun YouTube UICI Official/LMD MN KAHMI/Fatah Sidik

Kahminasional.com, Jakarta – Plt. Dirjen Ristekdikti Kemendikbudristek, Nizam, menyatakan, tantangan pendidikan tinggi saat ini dan ke depannya akan semakin dinamis. Pangkalnya, Indonesia sedang merasakan bonus demografi.

Pada saat bersamaan, sambungnya dalam Sidang Senat Terbuka dan Dies Natalis I Universitas Insan Cita Indonesia (UICI) yang dihadirinya secara daring pada Senin (17/1), Indonesia juga harus bersaing di tingkat global.

“Sehingga melahirkan SDM unggul yang kreatif, inovatif, kompetitif, dan berakhlak mulia menjadi sangat-sangat penting,” katanya dalam kegiatan bertema “UICI as A Gateway for Society 5.0 in Indonesia” ini.

Dirinya menambahkan, kehadiran teknologi memungkinkan lembaga pendidikan memberikan pelayanan kepada seluruh peserta didik dari Sabang hingga Merauke tanpa kendala jarak.

Baca Juga :  Koorpres KAHMI: Harry Azhar Paripurna sebagai Insan Akademis, Pencipta, dan Pengabdi

“Tetapi, kita harus meyakini dan menyadari bahwa pendidikan tidak sekadar pembelajaran, tetapi pendidikan yang seutuhnya: membentuk karakter, menyiapkan anak-anak kita untuk bisa kreatif, inovatif, kolaboratif, bisa berinteraksi lintas daerah, bisa berinteraksi lintas keilmuan, bisa berinteraksi dengan dosen, dengan sesama mahasiswa, dan juga dengan masyarakat,” tuturnya.

Oleh karena itu, Nizam berharap, apa yang telah dilakukan UICI melalui pembelajaran daring diperkuat dengan berbagai kegiatan untuk membentuk dan menyiapkan karakter pemimpin masa depan.

“Pemimpin masa depan tidak hanya belajar keilmuan dengan melalui antarmuka daring, tetapi tentu secara utuh, menyiapkan SDM unggul yang holistik dengan semangat membangun negeri yang kuat,” jelasnya.

Dirinya melanjutkan, Kemendikbudristek mengadakan Program Kampus Merdeka dan bertujuan mewujudkan cita-cita tersebut. Di antaranya, memastikan para mahasiswa memiliki pengalaman yang utuh dalam mengembangkan dirinya, menemukan potensinya, serta memahami permasalahan bangsa.

Baca Juga :  LBH KAHMI Bengkulu-HMI Komhum Unib Gelar Penyuluhan Hukum

“[Kemudian] hadir sebagai solusi di tengah masyarakat, di tengah pembangunan, baik di daerah, industri, dan keseluruhan bangsa,” imbuhnya.

Nizam pun menyampaikan selamat kepada UICI yang telah berusia satu tahun pada 2022. Dia berharap, kampus startup digital pertama di Indonesia ini terus maju serta menyiapkan SDM unggul untuk kejayaan Indonesia.

“Semoga Allah Swt, Yang Mahakuasa selalu melimpahkan rahmat dan hidayahnya bagi kita semua dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan membangun kehidupan bangsa yang semakin baik ke depannya,” pungkasnya.

UICI diprakarsai Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MN KAHMI). Operasionalnya di bawah Majelis Pendidikan Tinggi KAHMI (MPTK).

Pada 30 Desember 2020, izin pendirian UICI terbit seiring keluarnya Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (SK Mendikbud) Nomor 1183/M/2020. Namun, tanggal pendiriannya jatuh pada 15 Januari 2021 atau bertepatan dengan peresmiannya oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca Juga :  Kang Emil "Tantang" KAHMI Bangun Jabar, Berani?

Sumber :

Fatah S

Berkarier di industri media sejak 2010 dan menjadi penulis buku.