Kahminasional.com, Manado – Koordinator Presidium Majelis Nasional Forum Alumni HMI-Wati (MN FORHATI), Hanifah Husein, menyatakan, perlu kemandirian dalam menghadapi orang-orang sombong dan tamak.
“Sikap kemandirian itu kita tidak tergantung kepada manusia, namun hanya semata-mata kepada Allah,” katanya dalam pidato di sela-sela Kongres Himpunan Mahasiswa Islam Majelis Penyelamat Organisasi (HMI MPO) di Kota Manado, Sulawesi Utara.
Hanifah melanjutkan, dirinya mendapatkan pengalaman berharga tentang kemandirian dari dunia bisnis yang digelutinya selama puluhan tahun terakhir. Menurutnya, kemandirian membuat kita sejahtera dan memungkinkan berbagi dengan sesama.
“Untuk itu, saya meyakini dengan sepenuh jiwa bahwa sejatinya kemandirian itu adalah satu tarikan nafas dengan ketauhidan. Allah telah menganugerahi kita semua dengan akal sebagai alat pembeda kebenaran dan kebatilan. Di sinilah Allah menegaskan agar kita menggunakan akal untuk membedakan dengan makhluk ciptaan-Nya yang lain,” tuturnya.
“Kita mesti secara tegas mengelompokkan diri sebagai manusia beriman dan berakal. Dengan keimanan yang utuh kepada Allah, kita akan memiliki benteng pertahanan yang kokoh sebagai modal menjalani hidup yang semakin kompetitif,” imbuh dia.
Direktur Utama PT Insan Cita Mandiri Sejahtera (ICMS) ini menambahkan, kita akan mampu menginstal sikap kemandirian dengan berharap kekuatan Allah di dalam jiwa. “Untuk itulah, kita harus kembali kepada Allah dan menuju jalan-jalan Allah.”
Di sisi lain, Hanifah berpesan agar kader-kader HMI mengedepankan persatuan dan kesatuan serta menjauhi perkelahian. Alasannya, pertengkaran bakal meruntuhkan dan melemahkan kekuatan serta menghancurkan diri sendiri.
“Percayalah, bahwa dengan bersatu, kita akan disayang Allah, dicinta Allah, dan dibantu sepenuhnya oleh Allah,” pungkasnya.