in ,

Urgensi sifat kepemimpinan dan keterampilan manajemen organisasi bagi kader HMI

Wakil Bendahara Umum Majelis Nasional Korps Alumni HMI (MN KAHMI), Rasminto (kemeja merah), memberikan materi kepada para peserta LK II HMI di Tasikmalaya, Jawa Barat (Jabar), pada Minggu (12/5/2024). Dokumentasi pribadi
Wakil Bendahara Umum Majelis Nasional Korps Alumni HMI (MN KAHMI), Rasminto (kemeja merah), memberikan materi kepada para peserta LK II HMI di Tasikmalaya, Jawa Barat (Jabar), pada Minggu (12/5/2024). Dokumentasi pribadi

Tasikmalaya, KAHMINasional.com – Kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) diharapkan memiliki sifat kepemimpinan dan keterampilan manajemen organisasi.

Demikian disampaikan Wakil Bendahara Umum Majelis Nasional Korps Alumni HMI (MN KAHMI), Rasminto, saat menjadi pemateri Latihan Kader (LK) II HMI di Tasikmalaya, Jawa Barat (Jabar), pada Minggu (12/5).

“Sifat kepemimpinan dan keterampilan manajemen organisasi (KMO) yang dilandasi oleh mission keislaman dan keindonesiaan sangatlah relevan dalam menghadapi tantangan yang dihadapi oleh generasi Z bagi kader HMI, terutama yang mengikuti LK II,” ucapnya.

Ia melanjutkan, gen Z cenderung kritis terhadap nilai-nilai dan praktik yang ada. Karenanya, perlu memiliki landasan kuat dalam mission keislaman dan keindonesiaan sehingga membantu kader HMI mengartikulasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga :  Nobar film Lafran, keluarga besar HMI harap jadi inspirasi generasi muda

“Keterampilan KMO ini tidak hanya penting dalam memperkuat identitas dan komitmen kader HMI terhadap nilai-nilai Islam dan kebangsaan Indonesia, tetapi juga dalam menghadapi dan merespons tantangan-tantangan yang dihadapi oleh generasi Z dalam konteks teknologi dan informasi yang berkembang pesat,” tuturnya.

Rasminto juga berharap kader HMI tidak larut dalam berorganisasi. Namun, membawa bekal integritas diri sebagai pilar utama dalam berorganisasi.

“Integritas merupakan landasan moral yang kokoh bagi setiap pemimpin dan anggota organisasi. Dengan membangun integritas yang kuat, kader HMI akan mampu menjaga kesetiaan pada prinsip-prinsip organisasi serta mempertahankan integritas pribadi dalam menghadapi berbagai godaan dan tantangan di sekitarnya,” bebernya.

Adanya integritas, menurut dosen Universitas Islam 45 (Unisma) Bekasi ini, kader HMI bisa menjadi contoh yang baik bagi anggota lainnya. Pun dapat mempertahankan martabat dan reputasi organisasi dalam segala situasi.

Baca Juga :  Songsong Pilkada 2024, Liga Jakarta Akan Jaring Nama-Nama Cagub
Wakil Bendahara Umum Majelis Nasional Korps Alumni HMI (MN KAHMI), Rasminto (kemeja merah), memberikan materi kepada para peserta LK II HMI di Tasikmalaya, Jawa Barat (Jabar), pada Minggu (12/5/2024). Dokumentasi pribadi
Wakil Bendahara Umum Majelis Nasional Korps Alumni HMI (MN KAHMI), Rasminto (kemeja merah), memberikan materi kepada para peserta LK II HMI di Tasikmalaya, Jawa Barat (Jabar), pada Minggu (12/5/2024). Dokumentasi pribadi

Sebagai pilar berorganisasi, sambungnya, integritas diri juga memungkinkan kader HMI mengambil keputusan yang benar dan bertanggung jawab. Pada gilirannya, akan memperkuat kepercayaan anggota dan masyarakat pada HMI sebagai lembaga yang berkomitmen pada kebenaran dan keadilan.

“Oleh karena itu, membangun integritas diri sebagai pilar berorganisasi adalah suatu hal yang sangat penting bagi setiap kader HMI dalam melangkah maju dan menghadapi berbagai tantangan di dalam dan di luar organisasi,” kata Rasminto.

LK II HMI Cabang Tasikmalaya mengusung tema “Terbinanya Kader HMI yang Mempunyai Intelektual untuk Memetakan Peradaban dan Memformulasikan Gagasan dalam Lingkup Organisasi”. Kegiatan diikuti sekitar 40 peserta, yang berasal dari berbagai cabang se-Indonesia.

Baca Juga :  KOHATI Bantah Hadiri Kongres KNPI di Hotel Sultan, Ini Klarifikasinya

Sumber :

Fatah S

Berkarier di industri media sejak 2010 dan menjadi penulis buku.