in ,

Fauzi Minta Bandara Ngurah Rai Ditata Jelang G20

Anggota Komisi V DPR, Muhammad Fauzi (tengah). Instagram/@muhammadfauzi.id
Anggota Komisi V DPR, Muhammad Fauzi (tengah). Instagram/@muhammadfauzi.id

Kahminasional.com, Bali – Anggota Komisi V DPR, Muhammad Fauzi, meminta Bali ditata karena menjadi lokasi acara G20 pada 2022.

Salah satu yang disorotinya adalah Bandara I Gusti Ngurah Rai. Fauzi mau fasilitas ini diperindah karena menjadi pintu masuk internasional.

“Sebagai gerbang udara, bandara harus memberikan pelayanan maksimal kepada tamu negara ini,” ucapnya dalam keterangan tertulis, Selasa (22/2).

“Bukan hanya pelayanan pada orangnya, tapi juga barang. Jangan sampai muncul kejadian barang terlantar atau rusak karena kesalahan pelayanan,” imbuhnya.

Fauzi mau PT Angkasa Pura I (Persero) dapat menata Bandara I Gusti Ngurah Rai tanpa membebani APBN. Angkasa Pura I diketahui mengajukan anggaran Rp140 miliar untuk kebutuhan KTT G20.

Baca Juga :  Rakornas IV KAHMI Akan Bahas Strategi Akselerasi PEN

“Komisi V meminta Angkasa Pura untuk memenuhi sendiri kebutuhan anggaran dan tidak lagi membebani APBN, apalagi kondisi keuangan negara masih terganggu penanganan Covid-19,” tuturnya.

Komisi V DPR pun meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) turut “mempercantik” berbagai fasilitas lain di Bali.

Tujuannya, terang Presidium Majelis Wilayah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam Sulawesi Selatan (MW KAHMI Sulsel) ini, agar meninggalkan kesan positif bagi para delegasi G20.

“Semoga kegiatan ini bisa memberikan dampak yang besar tidak hanya bagi nama Indonesia, tapi juga memberi efek ekonomi pada warga Bali yang sebelumnya terdampak pandemi,” tutup Fauzi.

Indonesia diketahui menjadi Presidensi G20 sejak 1 Desember 2021 hingga kuartal IV 2022. Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun menetapkan Bali sebagai lokasi acara.

Baca Juga :  Fauzi Minta Kader-Alumni HMI Tak Terlena Kejayaan Senior

Untuk memastikan persiapan dilakukan secara matang, Komisi V DPR pun meninjau “Pulau Dewata” sejak Senin (21/2).

Sumber :

Fatah S

Berkarier di industri media sejak 2010 dan menjadi penulis buku.