Nahdlatul Ulama (NU) Arsip - KAHMI Nasional https://www.kahminasional.com Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam Thu, 18 Jul 2024 05:59:28 +0000 id hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6 https://www.kahminasional.com/assets/img/2021/11/favicon-kahmi-nasional-48x48.png Nahdlatul Ulama (NU) Arsip - KAHMI Nasional https://www.kahminasional.com 32 32 202918519 Heboh oknum PBNU kunjungan ke Israel https://www.kahminasional.com/read/2024/07/18/9836/heboh-oknum-pbnu-kunjungan-ke-israel/ Thu, 18 Jul 2024 05:59:28 +0000 https://www.kahminasional.com/?p=9836 Oleh Shamsi Ali, Presiden Nusantara Foundation, mantan anggota Muslim-Jewish Advisory Council Beberapa waktu lalu terjadi kehebohan di Tanah Air karena salah seorang petinggi Nahdlatul Ulama (NU), kini Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Natanyahu. Menurut informasi yang kita terima, pertemuan itu diatur oleh sebuah organisasi Yahudi […]

Artikel Heboh oknum PBNU kunjungan ke Israel pertama kali tampil pada KAHMI Nasional.

]]>
Oleh Shamsi Ali, Presiden Nusantara Foundation, mantan anggota Muslim-Jewish Advisory Council

Beberapa waktu lalu terjadi kehebohan di Tanah Air karena salah seorang petinggi Nahdlatul Ulama (NU), kini Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Natanyahu. Menurut informasi yang kita terima, pertemuan itu diatur oleh sebuah organisasi Yahudi internasional bernama American Jewish Committee (AJC).

AJC adalah satu dari sekian banyak organisasi Yahudi yang paling aktif mempromosikan kegiatan-kegiatan yang bertujuan mendekatkan umat Islam dengan Israel. Saya katakan dengan Israel, bukan dengan Yahudi, karena umumnya kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan selalu ada kaitannya dengan Israel.

Saya pernah sangat dekat dengan AJC. Bahkan, ketika Muslim-Jewish Advisory Council (MJA) didirikan sebagai bagian dari AJC, saya termasuk diminta untuk menjadi anggotanya. MJA-AJC ini adalah kumpulan high profile muslim dan Yahudi yang diharapkan duduk bersama membicarakan langkah-langkah untuk menghadapi musuh bersama: islamophobia dan antisemit. Mengingat tujuannya yang mulia itu, saya kemudian dengan senang bergabung.

Sayangnya, dalam pertemuan-pertemuan yang diadakan pada umumnya hanya membicarakan strategi menghadapi antisemitisme dan sangat minim membicarakan islamophobia. Puncak ketidaksetujuan saya adalah ketika di suatu waktu Israel menggempur Palestina (Gaza) dengan korban rakyat sipil yang tidak sedikit. Saya meminta agar Muslim-Jewish Advisory Council bersuara menyerukan penghentian pembunuhan massal kepada rakyat sipil. Pernyataan saya malah dianggap tidak toleran dan cenderung antisemit.

Saya dikontak secara pribadi oleh Direktur MJAC-AJC ketika itu agar nonaktif sementara. Saya jawab tegas bahwa saya berhabung dengan MJAC bukan karena keinginan saya, tetapi Anda yang meminta saya. Karenanya, saya bukan hanya nonaktif, saya keluar dari MJAC karena saya anggap tidak sesuai dengan misi yang disampaikan.

Sejak itu, saya terputus relasi dengan organisasi ini. Belakangan saya terkejut karena justru AJC begitu aktif melakukan penetrasi ke umat Islam Indonesia. Salah satunya adalah dengan berusaha mengundang tokoh-tokoh agama nasional untuk berkunjung ke Israel. Karenanya, saya tidak terkejut sama sekali ketika beberapa tahun lalu, KH Yahya Staquf diundang ke Israel dan sempat bertemu dengan Benjamin Natanyahu. Apalagi, baru-baru ini kunjungan 5 tokoh muda NU itu tidak lepas dari peranan AJC.

AJC bahkan aktif melakukan pendekatan dan penetrasi ke institusi-institusi Islam. Saya pernah dikontak oleh beberapa guru besar UIN, UIM, dan lain-lain. Bahkan, salah seorang ketua umum sebuah organisasi Islam nasional baru-baru ini mengontak saya meminta masukan. Konon kabarnya, diminta untuk bertemu dengan Direktur MJC yang baru.

Saya tidak perlu menuliskan secara perinci misi AJC dan beberapa organisasi Yahudi lainnya karena saya tahu Israel bagi 99% Yahudi adalah misi keyakinan yang menjadi tujuan utama dalam semua perjuangan mereka. Untuk itu, saya kita tidak perlu terkejut dan juga tidak perlu khawatir. Bukankah kejahatan memang akan terus hadir hingga akhir zaman?

Justru yang mengejutkan dan disayangkan adalah ketika umat Islam, khususnya tokoh-tokoh umat, begitu naif menghadapi langkah-langkah mereka. Saya tidak tahu apa kepentingan yang mereka dapatkan. Sebab, saya tahu betul orang-orang Yahudi tidak mudah memberi kompensasi (materi). Palingan tiket dan akomodasi dan pujian semata. Setelah itu, nama-nama tokoh itu akan dipakai sebagai pembenaran seolah mewakili bangsa Indonesia untuk membangun kedekatan dengan Israel. Selebihnya, kita juga tahu ke mana arahnya.

Bagi tokoh-tokoh yang naif dan terpakai itu, sebenarnya yang ingin dicapai hanya popularitas dan keinginan dilihat sebagai pahlawan toleransi, kerja sama antarumat beragama, dan perdamaian. Mereka ingin menjadi pahlawan dadakan.

Tanpa sadar para tokoh itu telah ikut menjadi pembenaran terhadap kejahatan kemanusiaan dan genosida yang dilakukan oleh Israel di Gaza. Ini dahsyat. Mereka seolah tidak punya sensitivitas dan hati nurani dalam melihat pembantaian puluhan ribu kaum sipil, termasuk anak-anak, perempuan/ibu, dan orang-orang tua. Saya malu mempertanyakan keislaman mereka karena saya yakin Islam terlalu mulia untuk dikaitkan dengan mereka. Namun, minimal saya mempertanyakan rasa kemanusiaan mereka.

Saya termasuk orang-orang pertama yang menggagas dialog Yahudi-Muslim di Amerika. Bahkan, saya menulis buku bersama dengan seorang pendeta Yahudi berjudul Anak-Anak Ibrahim: Hal-hal yang Menyatukan dan Memisahkan Muslim dan Yahudi. Tujuan saya murni untuk meredam kesalahpahaman dan kebencian kepada Islam dan masyarakat muslim di Amerika. Juga karena saya memahami jika antisemitisme di Amerika cukup tinggi. Karenanya, saya merasa penting jika kedua komunitas ini bisa bekerja sama menghadapi musuh bersama itu.

Maka, komitmen saya terhadap dialog antaragama tidak perlu dipertanyakan. Dengan segala perbedaan politik dengan Yahudi, saya tetap komitmen membangun dialog dengan mereka dalam hal-hal yang menjadi kepentingan bersama (mutual interest), khususnya dalam upaya memerangi islamophobia dan antisemitisme.

Akan tetapi, ketika sudah berkaitan dengan Israel dan kekejamannya, maka saya perlu mengambil garis tegas dan jelas. Dengan penjajah, apalagi penjajahan atas bumi suci Al-Quds, tidak akan saya toleransi. Sebagian tokoh Yahudi di Amerika paham posisi saya ini. Sehingga, pada saat peluncuran buku saya yang diterjemahkan ke dalam bahasa Arab di Dubai, saya tidak hadir karena saya tahu Emirat dan Israel membangun kedekatan dan hubungan diplomasi.

Untuk itu, saya ingatkan bahwa kita umat Islam harus ada pembatas yang jelas dalam menyikapi mana dialog antaragama, termasuk dengan Yahudi, dan mana yang sesungguhnya yang menjadi kepentingan Israel. Dan dalam hal ini, saya berani mengatakan bahwa AJC adalah satu dari banyak organisasi yang membawa kepentingan Israel atas nama dialog antaragama. Maka, jangan naif, apalagi karena didorong oleh penyakit wahan (inferiority complex) demi kepentingan duniawi.

Saya sekali lagi mengingatkan semua organisasi Islam dan tokoh-tokohnya untuk lebih jeli dan berhati-hati. Tidak perlu over self confident, merasa mampu membujuk Israel. Who are you? Kepala-kepala negara saja jika tidak sesuai kepentingannya, tidak dipedulikan. Bahkan, organisasi-organisasi internasional, termasuk PBB, seolah direndahkan. Israel merasa menguasai segala hal di dunia ini. Apalagi, kalau hanya guru agama yang belum tentu juga mampu mengomunikasikan idenya secara baik.

Hentikan semua hal yang dapat dijadikan Israel sebagai pembenaran dalam aksi kejahatan kemanusiaan dan genosida yang dilakukannya. Istafti qalbak, tanya diri Anda baik sebagai manusia, apalagi sebagai orang yang beriman. Benarkah langkah Anda?

Artikel Heboh oknum PBNU kunjungan ke Israel pertama kali tampil pada KAHMI Nasional.

]]>
9836
Arwani Thomafi Beberkan Berkah HMI Pimpin PBNU https://www.kahminasional.com/read/2022/04/11/8428/arwani-thomafi-beberkan-berkah-hmi-pimpin-pbnu/ Mon, 11 Apr 2022 16:06:45 +0000 https://www.kahminasional.com/?p=8428 Kahminasional.com, Jakarta – Keluarga besar alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Yogyakarta bersama Yayasan Amal Insani mengadakan buka puasa bersama (bukber) dan temu kangen, Senin (11/4). Kegiatan berpusat di Gedung Serbaguna Rumah Jabatan Anggota DPR Kalibata, Jakarta Selatan (Jaksel). Selaku tuan rumah yang juga Sekretaris Jenderal DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Arwani Thomafi, bersyukur dan bangga […]

Artikel Arwani Thomafi Beberkan Berkah HMI Pimpin PBNU pertama kali tampil pada KAHMI Nasional.

]]>
Kahminasional.com, Jakarta – Keluarga besar alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Yogyakarta bersama Yayasan Amal Insani mengadakan buka puasa bersama (bukber) dan temu kangen, Senin (11/4).

Kegiatan berpusat di Gedung Serbaguna Rumah Jabatan Anggota DPR Kalibata, Jakarta Selatan (Jaksel).

Selaku tuan rumah yang juga Sekretaris Jenderal DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Arwani Thomafi, bersyukur dan bangga menjadi alumni HMI.

Diakuinya, banyak ilmu dan pelajaran yang didapat semasa menjadi aktivis HMI di Yogyakarta hingga dirinya kini berkarier di Senayan dan menjadi elite PPP.

“Di HMI, saya belajar kemajemukan dalam Islam. Ketika masuk HMI, saya bertemu dengan latar belakang mazhab dan organisasi sehingga bisa mendapatkan wawasan dan pergaulan yang begitu luas,” tuturnya.

Pengalaman itu, sambungnya, memberikan manfaat dan membuka cakrawala berpikir. Pun dipraktikkan di PPP.

“Alhamdulillah, kenangan luar biasa. Itu yang senang dari HMI. Berkahnya banyak sekali,” ungkap alumnus Fakultas Syariah UIN Sunan Kalijaga ini.

Lebih jauh, Arwani menyinggung kiprah alumni HMI yang baru saja berhasil memimpin Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) 2021-2026, KH Cholil Yahya Staquf dan Saifullah Yusuf.

“Kemarin, kita bersinergi dengan PBNU, yang Ketuanya HMI dan Sekjennya HMI. Baru kali ini bisa manggung bareng di PBNU,” ungkapnya.

“Ini bukti berkahnya ber-HMI, betul-betul membawa keberkahan,” imbuh dia.

Sementara itu, Ketua Yayasan Amal Insani, Ibrahim Ambong, meminta acara bukber Ramadan dipertahankan. Tujuannya, hubungan erat senior dan junior terus terjalin.

“Alhamdulillah, Yayasan Amal Insani juga akan terus memberikan beasiswa kepada kader-kader HMI Yogyakarta yang sedang menyelesaikan tugas akhir, baik itu di S-1 maupun S-2,” ujarnya.

Acara ini sejumlah tokoh HMI Yogyakarta, seperti Anggota Fraksi PPP DPR, Achmad Baidowi; Anggota DPR Fraksi PAN, Ahmad Yohan; politikus PPP, Lukman Hakim; Anggota BPK 2004-2009, Baharuddin Aritonang; dan Sekjen MN KAHMI 2012-2017, Subandrio.

Artikel Arwani Thomafi Beberkan Berkah HMI Pimpin PBNU pertama kali tampil pada KAHMI Nasional.

]]>
8428
Gaduh Akun Twitter PBNU, Apa Hikmahnya? https://www.kahminasional.com/read/2022/02/01/6445/gaduh-akun-twitter-pbnu-apa-hikmahnya/ Tue, 01 Feb 2022 16:50:33 +0000 https://www.kahminasional.com/?p=6445 Kahminasional.com, Jakarta – Pengamat media sosial (medsos) dari Komunikonten, Hariqo Satria, menyatakan, kicuan-kicauan yang menuai polemik oleh akun Twitter @nahdlatululama bukan hal baru. @nahdlatululama adalah akun resmi Twitter milik Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Ia menuai polemik bahkan diultimatum pengurus anyar lantaran cuitan-cuitannya membuat gaduh. Menurut Sekretaris Jenderal PBNU, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), pengelola @nahdlatululama […]

Artikel Gaduh Akun Twitter PBNU, Apa Hikmahnya? pertama kali tampil pada KAHMI Nasional.

]]>
Kahminasional.com, Jakarta – Pengamat media sosial (medsos) dari Komunikonten, Hariqo Satria, menyatakan, kicuan-kicauan yang menuai polemik oleh akun Twitter @nahdlatululama bukan hal baru.

@nahdlatululama adalah akun resmi Twitter milik Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Ia menuai polemik bahkan diultimatum pengurus anyar lantaran cuitan-cuitannya membuat gaduh.

Menurut Sekretaris Jenderal PBNU, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), pengelola @nahdlatululama belum menyerahkan akun tersebut kepada pengurus anyar di bawah kepimpinan KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya).

“Saya sebut bukan hal baru karena di banyak organisasi juga terjadi,” jelasnya dalam keterangan tertulis, Selasa (1/2).

“Ketika pergantian kepengurusan,” ungkapnya, “sering pengelola medsos yang lama dengan beragam pertimbangan enggan menyerahkan akun yang dikelolanya kepada pengurus baru.”

Hal tersebut tak jarang membuat pengurus anyar memulainya dari nol atau membikin akun baru.

Oleh karena itu, Hariqo menyarankan empat hal. Pertama, adanya pedoman pengelolaan aset digital, seperti medsos, situs web, aplikasi, dan sebagainya, dan disahkan di dalam forum tertinggi organisasi.

“Kedua, agendakan laporan pengelolaan aset digital di forum tertinggi tersebut,” tambah Ketua Lembaga Media Digital Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (LMD MN KAHMI) ini.

Ketiga, ada agenda serah terima pengelolaan aset digital saat pelantikan pengurus. Terakhir, ada komunikasi langsung dengan pihak medsos yang ada di Indonesia.

“Sehingga ketika akun tidak diserahkan juga, maka pengurus baru dapat menunjukkan SK (surat keputusan) kepada pihak medsos,” tutup Hariqo.

Artikel Gaduh Akun Twitter PBNU, Apa Hikmahnya? pertama kali tampil pada KAHMI Nasional.

]]>
6445
PBNU Akan Tertibkan Aset Organisasi, termasuk Akun Medsos https://www.kahminasional.com/read/2022/02/01/6441/pbnu-akan-tertibkan-aset-organisasi-termasuk-akun-medsos/ Tue, 01 Feb 2022 03:29:24 +0000 https://www.kahminasional.com/?p=6441 Kahminasional.com, Jakarta – Pengurus Besar Nadlatul Ulama (PBNU) akan menertibkan seluruh aset organisasi, seperti akun media sosial (medsos) dan media massa. Sekretaris Jenderal PBNU, Saifullah Yusuf, menyatakan, penertiban bertujuan menghindari penyalahgunaan pemanfaatan aset digital. Gus Ipul, sapaannya, lalu menyinggung kicauan-kicauan akun Twitter @nahdlatululama yang cenderung mengadudomba. “Kita sudah mencari siapa admin akun ini, [tetapi] tidak […]

Artikel PBNU Akan Tertibkan Aset Organisasi, termasuk Akun Medsos pertama kali tampil pada KAHMI Nasional.

]]>
Kahminasional.com, Jakarta – Pengurus Besar Nadlatul Ulama (PBNU) akan menertibkan seluruh aset organisasi, seperti akun media sosial (medsos) dan media massa.

Sekretaris Jenderal PBNU, Saifullah Yusuf, menyatakan, penertiban bertujuan menghindari penyalahgunaan pemanfaatan aset digital.

Gus Ipul, sapaannya, lalu menyinggung kicauan-kicauan akun Twitter @nahdlatululama yang cenderung mengadudomba.

“Kita sudah mencari siapa admin akun ini, [tetapi] tidak ada yang mengaku,” ucapnya dalam keterangan tertulis, Selasa (1/2).

“Saya minta dalam waktu 1×24 jam admin harus ke PBNU dan menemui pengurus baru untuk segera menyerahkan akun ini,” imbuh eks Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Jakarta itu.

Gus Ipul melanjutkan, pengurus baru PBNU sebelumnya menoleransi akun ini tetap beroperasi. “Tapi, belakangan cuitan-cuitannya tidak mencerminkan kaidah yang benar.”

Dicontohkannya dengan cuitan @nahdlatululama dalam merespons ucapan selamat harlah dan mendoakan proses pengukuhan PBNU oleh @dpp_pkb. Isinya justru merundung.

“Besok-besok jangan telat ngucapinnya,” twit @nahdlatululama.

Ia pun mengolok-olok @NU_online, akun resmi dari media NU.

Banyaknya kicauan tak pantas membuat @naufilist mencuitkan, “Diksi admin @nahdlatululama periode sebelumnya resmi & serius. Sekarang, kok, kocak? Pasti admin baru hasil bursa transfer dari @NUgarislucu, nih.”

“Karena pengurus periode sekarang serius-serius. Jadi, kami harus mengimbangi,” balas @nahdlatululama.

“Kami banyak menerima keluhan dari warganet juga dari lembaga-lembaga yang merasa tidak nyaman atas cuitan @nahdlatululama,” ungkap Gus Ipul.

PBNU berencana menempuh jalur hukum apabila admin akun Twitter @nahdlatululama tidak mengindahkan ultimatum tersebut.

“Jika dalam waktu 1×24 jam tidak diserahkan, maka kami akan lapor polisi,” tandas mantan Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim) ini.

Artikel PBNU Akan Tertibkan Aset Organisasi, termasuk Akun Medsos pertama kali tampil pada KAHMI Nasional.

]]>
6441
Gus Yahya “Kubur” HMI Connection https://www.kahminasional.com/read/2021/12/27/6046/gus-yahya-kubur-hmi-connection/ Mon, 27 Dec 2021 06:00:43 +0000 https://www.kahminasional.com/?p=6046 Oleh Puji Hartoyo, Ketua Umum PB HMI MPO 2013-2015/alumnus Ponpes Krapyak Yogyakarta 1998-2004 KH Yahya Cholil Staquf atau biasa dipanggil Gus Yahya baru saja terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa khidmat 2021-2026 secara demokratis dalam Sidang Pleno Muktamar NU di Lampung pada 22-24 Desember 2021. Pemilihan sendiri berlangsung cukup lama karena […]

Artikel Gus Yahya “Kubur” HMI Connection pertama kali tampil pada KAHMI Nasional.

]]>
Oleh Puji Hartoyo, Ketua Umum PB HMI MPO 2013-2015/alumnus Ponpes Krapyak Yogyakarta 1998-2004

KH Yahya Cholil Staquf atau biasa dipanggil Gus Yahya baru saja terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa khidmat 2021-2026 secara demokratis dalam Sidang Pleno Muktamar NU di Lampung pada 22-24 Desember 2021.

Pemilihan sendiri berlangsung cukup lama karena dimulai dari malam hari setelah Isya sampai ke esokan harinya menjelang siang (salat Jumat). Hal yang menarik dari pemilihan kali ini adalah soal kandidat yang terlibat dalam kontestasi bursa calon Ketua Umum (Tanfidziyah) PBNU.

Tiga kandidat, KH Said Aqil Siraj, KH Yahya Cholil Staquf, dan KH As’ad Ali, adalah sama-sama alumni Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta. Satu almamater, tetapi beradu haluan dalam Muktamar ke-34.

Hadirnya ketiga figur tersebut sebagai pilihan utama para muktamirin yang merepresentasikan suara resmi NU tingkat wilayah dan cabang tentu karena melihat ketiganya adalah kader terbaik NU saat ini yang dianggap siap dan mampu untuk menahkodai NU ke depan.

Banyak di antara muktamirin dan anggota NU lainnya yang bertanya ke saya, “Sakti sekali ini Pesantren Krapyak bisa mengantarkan tiga kandidat ketum sekaligus dalam satu Muktamar”. Bahkan, sebelum ini ada nama KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang pernah menjabat Ketum PBNU tiga periode dan akhirnya terpilih sebagai Presiden keempat Indonesia.

Lahirnya tokoh-tokoh besar NU dari alumni Krapyak merupakan buah dari ilmu dan keberkahan doa yang KH Moenawwir dan KH Ali Maksum tanamkan. Ali Maksum merupakan tokoh intelektual NU pada masanya. Beliau telah mengarang beberapa kitab, di antaranya Al-Amtsilah at-Tashrifiyyah, Fathul Qadir, Ad-Durus al Falakiyah, dan sebagainya.

Keintelektualan KH Ali Maksum membuat dirinya dipercaya warga NU menjadi Rais Aam tahun 1980-1984 saat Muktamar di Yogyakarta. Kemudian, merangkap jabatan sebagai Ketua Umum PBNU saat Idham Chalid mengundurkan diri tahun 1983-1984.

KH Ali Maksum dan tradisi intelektual yang beliau pelihara menjadikannya mendapat julukan “munjid (kamus) berjalan”. Yang kemudian tradisi intelektual ini beliau ejawantahkan ke dalam metode belajar di pesantren. Maka, di Pesantren Krapyak dalam keseharian ada tradisi belajar namanya “musyawarah”. Musyawarah adalah bentuk belajar bersama para santri untuk berbagi dan berdiskusi tentang pelajaran yang lalu dan akan datang seraya berdiskusi soal isu-isu terkini.

Tradisi intelektual Pondok Pesantren Krapyak, buat saya, adalah kesamaan tradisi di dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Tradisi intelektual dengan membaca, diskusi, serta adu gagasan dan ide adalah sesuatu yang hidup di HMI. Apalagi, di buku Pedoman Perkaderan HMI, aktivitas di dalamnya berupa diskusi, membaca, dan menulis adalah bagian dari pedoman perkaderan itu sendiri.

Diketahui, Gus Yahya semasa remaja dan muda banyak dihabiskan nyantri dan menjadi aktivis. Saat SMP sampai kuliah di UGM, Gus Yahya sambil nyantri di Pesantren Al Munawwir Krapyak di bawah asuhan KH Ali Maksum. Sementara saat kuliah di Fisipol UGM, Gus Yahya aktif di HMI hingga terpilih menjadi Ketum Komisariat Fisipol UGM.

Gus Yahya adalah santri dan kiai yang lahir dari tradisi intelektual melalui inkubator Pesantren Krapyak dan HMI sebagai stimulator keintelektualan Gus Yahya. Meskipun tentu pascaera tersebut Gus Yahya lebih terasah dalam banyak wadah lainnya, terutama saat berada dalam circle Gus Dur. Apalagi, Gus Yahya pernah ikut terlibat aktif dalam banyak aktivitas Gus Dur, baik saat menjabat sebagai Presiden maupun sebelum dan sesudahnya.

Pergumulannya dengan Gus Dur menjadikan Gus Yahya lebih tarasah dalam intelektual, terutama dalam gagasan yang sering Gus Dur jadikan platformnya soal moderasi beragama (Islam). Bahkan, Gus Ipul, sapaan akrab Gus Syaifullah Yusuf, menyebutnya sebagai Gus Dur muda. Ini hanya perumpamaan karena tentunya pemikiran dan aktivitas Gus Yahya secara personifikasi masih belum bisa menyamai Gus Dur.

Tapi, setidaknya Gus Yahya adalah wajah baru Ketum PBNU yang mewarisi gagasan Gus Dur dalam menggaungkan wajah Islam yang toleran, terbuka, dan mau berdialog dengan siapa pun, seperti pemikiran Gus Dur yang dinaskahkan Islamku, Islam Anda, Islam Kita. Gus Dur di sini ingin menampilkan Islam yang hadir bersama dan berempati untuk kepentingan bersama.

Kita patut berterima kasih juga kepada KH Said Aqil Siradj yang telah memimpin PBNU pada periode 2010-2021. Di bawah kepemimpinan beliau, PBNU berani kembali bergairah menyuarakan moderasi agama (Islam) seperti yang juga Gus Dur perjuangkan semasa hidupnya. Kang Said, panggilan familiar KH Said Aqil, setidaknya telah membawa PBNU makin melangkah maju dalam membangun organisasi yang kontekstual terhadap tantangan zaman.

Maka, dalam konteks membangun NU dan Islam Indonesia, tentu yang kita harapkan adalah kebersamaan dalam keragaman. NU, Muhammadiyah, HMI, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), dan sebagainya adalah sejatinya sama dalam tujuan kebaikan dan kemaslahatan bangsa dan umat. Jika ada alumni HMI yang dipercaya untuk menjadi Ketum PBNU, itu sebagai bentuk kebersamaan dalam visi kebangsaan dan keumatan bukan karena adanya dikotomi HMI dan PMII di tubuh NU.

Dalam sejarahnya saja NU dengan HMI tidak berada pada jalur yang berseberangan. Justru NU selalu menjadi kakak yang peduli bagi HMI, terutama saat rencana Presiden Soekarno karena desakan PKI (Partai Komunis Indonesia) dan CGMI (Consentrasi Gerakan Mahasiswa Indonesia) ingin membubarkan HMI tahun 1965. Di situ, NU yang terdepan membela HMI agar tidak jadi dibubarkan.

Ketika suasana memanas dan CGMI dan PKI terus mendesak Presiden Soekarno agar membubarkan HMI, sang Pemimpin Besar mengundang Subandrio dan KH Saifuddin Zuhri ke Istana. Sesuai dengan pesan Sulastomo, Ketua Umum PB HMI saat itu, Subandrio tidak setuju jika HMI dibubarkan. KH Saifuddin Zuhri atas nama NU malah mengancam Bung Karno.

“Kalau Bung Karno membubarkan HMI karena desakan CGMI dan PKI, saya serahkan mandat sebagai menteri [agama]. Saya tidak bertanggung jawab jika massa NU melawan negara.”

Begitulah sejarah cerita manis antara NU dan HMI. Agaknya cerita menjadi getir kemudian karena sedikit ternodai saat peristiwa lengsernya Gus Dur dari kursi Presiden tahun 2001. Sebagian warga NU menganggap, ini ulah HMI connection karena para pimpinan lembaga negara dan beberapa petinggi partai adalah alumni HMI saat itu.

Bagi saya, itu pengkaitan berlebihan yang dituduhkan kepada HMI atau Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI). Apakah karena potret tersebut lantas bisa menjustifikasi HMI connection yang terlibat dalam pelengseran Gus Dur?

Sementara, di pihak Gus Dur, saat itu ada Gus Yahya, alumni HMI Yogyakarta, sebagai Juru bicaranya di kepresidenan. Ada juga Mahfud MD, pengikut Gus Dur yang menjadi Menteri Pertahanan saat itu juga jebolan HMI Yogyakarta bahkan kemudian menjadi Ketua Umum MN KAHMI di tahun 2012-2017.

Di luar nama-nama itu, banyak lagi alumni HMI yang punya kedekatan khusus dengan mantan Presiden ke-4 RI tersebut. Nurcholis Madjid, Djohan Effendi, dan Dawam Rahardjo adalah alumni HMI yang sudah berkawan dengan Gus Dur sejak lama, termasuk Deliar Noer, Ketum PB HMI periode 1953-1955, yang sering berkunjung ke rumah KH A. Wahid Hasyim (Ayah Gus Dur) dan kerap menyapa Gus Dur kecil.

Jadi, tesis yang mengatakan HMI connection motor pelengseran Gus Dur, menurut saya, tidak tepat. Di alumni dan KAHMI sendiri terdapat fragmentasi dan polarisasi kepentingan yang sering beradu dan tidak menyatu.

Dan perlu diketahui, PB HMI MPO (Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam Majelis Penyelamat Organisasi) di bawah Ketua Umum periode 2001-2003, Syafinuddin Al Mandari, yang pertama kali silaturahmi, kemudian mengundang Gus Dur ke forum resmi publik setelah Gus Dur turun dari kursi Presiden. Saat itu, pesannya adalah bahwa HMI mendukung secara morel kepada Gus Dur dan sebagai penanda bahwa HMI tidak ada persoalan apa pun dengan Gus Dur.

Terpilihnya Gus Yahya di Muktamar ke-34 NU di Lampung sebagai penanda warga NU sudah mulai sadar bahwa HMI connection yang dialamatkan sebagai biang kerok lengsernya Gus Dur adalah penggiringan opini belaka. NU dan HMI dari dulu hingga kini tetaplah kakak beradik yang selalu bersama dalam satu tujuan membangun bangsa dan umat agar tercapai kemaslahatan.

Artikel Gus Yahya “Kubur” HMI Connection pertama kali tampil pada KAHMI Nasional.

]]>
6046
Gus Yahya Pimpin PBNU, Apa Resepnya? https://www.kahminasional.com/read/2021/12/25/6036/gus-yahya-pimpin-pbnu-apa-resepnya/ Sat, 25 Dec 2021 00:32:51 +0000 https://www.kahminasional.com/?p=6036 Kahminasional.com, Jakarta – Melalui pemungutan suara (voting) hingga dua putaran, KH Yahya Cholil Tsaquf (Gus Yahya) akhirnya terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) 2021-2026. Sebelum menjadi NU-1, ormas Islam terbesar di Indonesia, Gus Yahya tercatat pernah berkiprah sebagai kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Dia bahkan tercatat sebagai Ketua HMI Cabang Yogyakarta 1985-1986. […]

Artikel Gus Yahya Pimpin PBNU, Apa Resepnya? pertama kali tampil pada KAHMI Nasional.

]]>
Kahminasional.com, Jakarta – Melalui pemungutan suara (voting) hingga dua putaran, KH Yahya Cholil Tsaquf (Gus Yahya) akhirnya terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) 2021-2026.

Sebelum menjadi NU-1, ormas Islam terbesar di Indonesia, Gus Yahya tercatat pernah berkiprah sebagai kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Dia bahkan tercatat sebagai Ketua HMI Cabang Yogyakarta 1985-1986.

Gus Yahya pun bukan kader “Hijau Hitam” pertama yang menjabat Ketua Umum PBNU. Sebelumnya ada almarhum KH Hasyim Muzadi (2004-2010).

Ketua Umum HMI Cabang Kebumen, Zaenal Sobri, menerangkan, fakta itu merupakan sebuah prestasi bagi HMI dan

Sebagai Menurutnya, kader HMI sebagai kader intelektual dilatik merangkul bukan memukul. Kader pun terlatih untuk berbagai bukan memonopoli. Corak ini dinilai jarang ditemukan pada organisasi lain.

“Silakan bisa dilihat. Karakter kader-kader HMI itu enak dan nyaman karena polanya itu merangkul bukan memukul dan juga polanya itu berbagi dengan yang lain,” tuturnya, Jumat (24/12).

Oleh karena itu, bagi Zaenal, wajar apabila kader HMI aktif di berbagai medan pengabdian. Dirinya pun menaksir lebih dari 50% pembantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) diisi kader-kader HMI.

“Setiap kepala negara di Indonesia itu pasti dalam pemerintahannya selalu ada HMI, termasuk Presiden Jokowi, [sebanyak] 50% kabinetnya kader HMI,” jelasnya.

Artikel Gus Yahya Pimpin PBNU, Apa Resepnya? pertama kali tampil pada KAHMI Nasional.

]]>
6036
Gus Yahya, HMI, dan Caption Medsos Jokowi https://www.kahminasional.com/read/2021/12/24/6031/gus-yahya-hmi-dan-caption-medsos-jokowi/ Fri, 24 Dec 2021 09:19:13 +0000 https://www.kahminasional.com/?p=6031 Oleh Hariqo Satria, Ketua Lembaga Media Digital MN KAHMI Di banyak grup Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), saya lihat melimpah doa atas terpilihnya KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2021-2026. Wajar saja, beliau mantan Ketua Umum HMI Komisariat Fisipol UGM Cabang Yogyakarta 1986-1987, sesudah Arif Afandi (Pemred […]

Artikel Gus Yahya, HMI, dan Caption Medsos Jokowi pertama kali tampil pada KAHMI Nasional.

]]>
Oleh Hariqo Satria, Ketua Lembaga Media Digital MN KAHMI

Di banyak grup Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), saya lihat melimpah doa atas terpilihnya KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2021-2026.

Wajar saja, beliau mantan Ketua Umum HMI Komisariat Fisipol UGM Cabang Yogyakarta 1986-1987, sesudah Arif Afandi (Pemred Jawa Pos, Wakil Wali Kota Surabaya), begitu informasi dari Sigit Pamungkas, Presidium MN KAHMI dan Arif Afandi.

Presidium MN KAHMI lainnya, seperti Ahmad Riza Patria (Koordinator), Viva Yoga Mauladi, Ahmad Doli Kurnia, Siti Zuhro, Sekjen Manimbang, dan-lain-lain juga mendoakan. Sementara Kholis Malik, mantan Ketum PB HMI, mengirimkan foto Gus Yahya saat aktif di HMI. Entah dapat dari mana.

Tak ada respons berlebihan karena mereka sudah melewati fase “fanatik golongan”. Di internal HMI, sudah ada kesadaran sempurna bahwa KH Yahya Cholil Staquf bukan hanya milik HMI, tetapi juga milik Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), milik NU, milik bangsa Indonesia bahkan dunia.

“Sejak dulu, NU itu rumah bersama dalam bingkai kebangsaan,” kata Viva Yoga kepada saya lewat WhatsApp.

Ketua Umum terpilih PBNU 2021-2026, KH Yahya Cholil Staquf, saat masih aktif ber-HMI dari Komisariat Fisipol UGM Cabang Yogyakarta. Istimewa
Ketua Umum terpilih PBNU 2021-2026, KH Yahya Cholil Staquf, saat masih aktif ber-HMI dari Komisariat Fisipol UGM Cabang Yogyakarta. Istimewa

Toh, HMI sangat sering dipimpin anak-anak NU dan santri. Di antara yang populer adalah Nurcholish Madjid, seorang “peramal” yang tahun 1970 sudah mengatakan bahwa NU akan mengalami kemajuan intelektual dan sekarang terbukti benar.

Untuk diketahui, di seluruh perkaderan HMI, juga diperkenalkan nama Subchan ZE, seorang tokoh NU yang memperjuangkan agar HMI tidak dibubarkan pada era pemerintahan Orde Lama.

Subhan tidak seorang diri. Banyak tokoh NU yang membela HMI. Adik kandung Subhan ZE ini namanya Aniswati M. Kamaluddin, pendiri Korps HMI-Wati (KOHATI) dan Ketua Umum KOHATI Pertama.

“Jadi, salah satu pendiri KOHATI ini orang NU,” kata Ida Ismail Nasution kepada saya di rumahnya.

Selain hubungan harmonis NU-HMI-PMII, yang menarik di Muktamar NU kali ini adalah masuknya isu agraria dan pemerataan ekonomi di Komisi Qanuniyah, Komisi Waqi’iyyah, Komisi Maudhu’iyyah, dan Komisi Rekomendasi.

Kabar ini saya dapatkan langsung dari senior saya, Mohammad Sohibuddin (Alumnus HMI Cabang Yogyakarta, penulis banyak buku reformasi agraria yang juga Katib Syuriyah PCI NU Belanda).

“Itu kerja tim besar. Kami yang muda hanya urun rembuk saja,” katanya.

Sampai-sampai akun resmi Presiden Jokowi dalam caption media sosialnya pada tanggal 22 Desember 2021 menuliskan, “NU adalah organisasi besar yang memiliki potensi dalam rangka pemerataan ekonomi umat.”

Semoga harapan Presiden Jokowi menjadi perhatian kita semua. Toleransi antarumat beragama wajib hukumnya. Toleransi ekonomi wajib juga.

Sekali lagi, selamat atas terpilihnya guru kami, KH Yahya Cholil Staquf, sebagai Ketua Umum PBNU 2021-2026. Terima kasih untuk pengabdian dari guru kami, KH Said Aqil Siradj, Ketua Umum PBNU 2010-2021.

Semoga Allah Swt senantiasa meridai perjuangan kita untuk kejayaan Indonesia.

Wallahul muwaffiq Ila aqwamith thariq.

Hormat dan doa untuk seluruh pendiri NU serta keluarga besar NU.

Selamat Natal 2021 untuk seluruh saudara kami umat kristiani.

Artikel Gus Yahya, HMI, dan Caption Medsos Jokowi pertama kali tampil pada KAHMI Nasional.

]]>
6031