in

“Bahlil Lahadalia, My Dream Came True”

Penulis : Dr.Abidin “GOLansia” Siregar*)

Saat melihat laut lepas dari jendela Hotel ditengah kota Jayapura, penulis mencoba mengingat perjalanan 12 tahun yang lalu.

Sambil mengingat dan menggunakan “rasa”, jalan pagi menyusuri jalan raya di tepi laut menuju Jayapura City Tower yang terlihat tinggi di gunung sekitar 300 meter di atas permukaan laut.

Setelah 31 menit atau sekitar 3,1 Km berjalan, ditemukan tempat yang dituju, suatu bangunan tinggi bernama *Humbold Bay Hotel*, di daerah Numbai yang menghadap ke arah laut.

*Tahun 2010*, penulis datang ke Jayapura sebagai Ketua Harian Pimpinan Majelis Nasional Korps Alumni HMI (MN KAHMI) untuk melantik Pimpinan Wilayah Kahmi Provinsi Papua.
Sebelum melantik, yang mewakili Gubernur menyematkan di kepala, mahkota bulu Cenderawasih, burung khas Papua yang sangat indah.

Selepas acara Pelantikan, beberapa Pengurus dan senior HMI mengajak santai sejenak di suatu restoran atau café di tepi pantai.

Diantara banyak yang asyik berdiskusi yang melebar kesana-sini, dengan berbagai analisa dan Ide yang menarik, ada seorang diantaranya, yang mencuri perhatian penulis, agak berbeda.

Ini sudah terlihat sejak pertama bertemu. Dia tampak punya gagasan lebih menukik, realistis dan bersemangat.

Kawan-kawan di Papua ini khasnya berfikir kritis dan ke Indonesiaannya luar biasa.

Belakangan saya diberitahu Namanya Bahlil. Jika melihat orangnya, dalam isu kekinian, mungkin ada yang nyelutuk *ini nih contoh orang Stunting*.

Stunting adalah suatu kondisi pada seorang anak yang ditandai dengan tinggi badan di bawah rata-rata sesuai dengan usianya.
Kalau soal berbadan tidak tinggi di bawah rata-rata, banyak contoh terbantah jika mereka cerdas seperti misalnya Napoleon Bonaparte (Kaisar Prancis 1804-1814) , Diego Maradona (pesepakbola Argentina si Tangan Tuhan), Mahatma Gandhi (Sosok kemerdekaan India), Hirohito (Raja Kekaisaran Jepang, yang disegani di masa Perang Dunia ke-2), Kim Jong il (Pemimpin Korea Utara, yang selalu bersepatu setinggi 12 cm), Yasser Arafat (Negarawan Palestina/ Ketua PLO yang terkenal tegas dan berani, tetapi juga humanis dan dialogis), di Indonesia kita mengenal seperti BJ.Habibie (Presiden RI ke-3, Bapak Tehnologi Indonesia, pemilik ratusan hak paten kompartemen Pesawat di dunia).

Baca Juga :  Tak Ada Alasan, Penundaan Pemilu Akan Menjadi Skandal Politik dan Catatan Kelam Penganjurnya

Semua nama ini, bertubuh kecil, pendek bahkan kurus. Ingat, tidak semua yang pendek dan kurus atau kerdil itu Stunting, karena mereka punya kecerdasan luar biasa.

Bahlil Lahadalia, memang bertubuh kecil, pendek dibanding orang-orang di sekitarnya, tetapi sudah nampak menonjol sejak pertama berinteraksi bersamanya.

Sambil menikmati *Papeda makanan khas Papua* yang berasal dari Asmat bersumber dari olahan Sagu. Makanan kaya serat pengganti nasi ini semakin nikmat dimakan bersama ikan bakar dan kuah bening.
Maka diskusi pun semakin heboh, seheboh rasa pedas yang mulai memanas.

Malam itu saya dikagetkan lagi ketika diberi tempat menginap di suatu hotel yang diberitahu sebagai hotel milik Bung Bahlil. Masya Allah masih muda, mungkin berusia sekitar 30an tahun tetapi sudah punya usaha Hotel.
Feeling saya semakin kuat, orang ini kelak menjadi seseorang di level Nasional. Walaupun berasal dari bahagian Timur Indonesia, tetapi semangat dan aura-nya akan melambung sampai ke Barat dan seluruh Indonesia.

Baca Juga :  Darurat Adab

Lama saya berdiri dan menatap *Hotel Humbold Bay*. Humbold artinya *Rendah Hati*. Sama seperti rendah hatinya sang pemilik.

Kemarin saya diberitahu petugas Hotel tempat saya menginap bahwa Hotel diseberang yi *FrontOne Hotel* pun milik Bung Bahlil.

Demikian pula tempat saya menikmati Papeda kemarin malam di tepi pantai yakni *Blue Café* adalah juga miliknya. Selepas Pembukaan PON Papua, 2021 kemarin, *Presiden RI Bapak Jokowi* sempat menikmati makan malam sambil melihat keindahan pantai dan pelabuhan Jayapura di malam hari.

*Bahlil Lahadalia*, belajar bermula dari Sekolah Menengah Keterampilan (SMK) Yafis Fakfak yang menginpirasinya menjadi orang trampil.
Berlanjut kuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Port Numbay Jayapura yang membuatnya mulai mengolah keterampilannya bervisi Ekonomi, diperkaya dengan kematangan berorganisasi sebagai Aktifis *Himpunan Mahasiswa Islam* (HMI) membuatnya semakin memiliki Visi kuat untuk Maju dan memiliki jaringan interaksi yang luas. Magister bidang Ekonomi dari Universitas Cenderawasih mengantarkan Bung Bahlil terus melambung hingga menjadi Bendahara Umum Pengurus Besar HMI di Jakarta, dan kemudiannya menjadi Ketua Umum Badan Pengurus Pusat *Himpunan Pengusaha Muda Indonesia* (HIPMI) 2015-2019.

Bung Bahlil Lahadalia, terpantau pak Jokowi yang sepertinya punya aura dan visi yang sama, orang-orang bermodal ilmu dan keterampilan, serta wawasan ekonomi bisnis yang baik.

Sejak 23 Oktober 2019, Presiden Jokowi mempercayakan Jabatan Kepala *Badan Kordinasi Penanaman Modal* (BKPM) pada Kabinet Indonesia Maju jilid-II (Jokowi-Ma’ruf Amin), dan sejak 28 April 2021 dibentuk Kementerian Investasi, Bung Bahlil menjadi *Menteri Investasi Indonesia* keempat. Setelah lebih 20 tahun, barulah Kementerian Investasi dihidupkan kembali.

Baca Juga :  Harry Azhar Azis, Keakraban Tanpa Sekat

Menteri Investasi sebelumnya adalah Sanyoto Sastro Wardoyo (1993-1998), Hamzah Haz (1998-1999), Marzuki Usman (Mei 1999-Sept 1999).

*Tugas berat Bung Bahlil* saat ini, antara lain memastikan tuntasnya secepat mungkin perbaikan UU No.11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja sebagaimana putusan Mahkamah Konstitusi, dan juga memastikan Investasi senilai 1.200 Triliun terwujud dan meningkatkan kekuatan ekonomi Nasional sekaligus mengangkat kesejahteraan masyarakat sebagaimana amanat *Tujuan Nasional* yang tertera dalam Pembukaan UUD 1945.

Itu bermakna Kesejahteraan anak Indonesia sejak Dini hingga Lanjut Usia.

*My Dream Came True*….

Selamat berkarya Bung Bahlil.

*Kenambai Umbai Reimay* (Satu Utuh Setia Berkarya Meraih Kejayaan)

*Ayooo Putra dan Putri Papua..TORANG BISA*!..

Jayapura City Tower, 25 Februari 2022

Dr.H.Abidinsyah Siregar,DHSM,MBA,MKes
*) Ahli Utama BKKBN dpk Kemenkes/ Mantan Deputi BKKBN/ Mantan Komisioner KPHI/ Mantan Sekretaris KKI/ Kepala Pusat Promkes Depkes RI/ Ses Itjen Depkes RI/ Direktur Pelay,Kestrad Komplementer Kemenkes RI/ Alumnus Public Health Management Disaster, WHO Searo, Thailand/ Sekretaris Jenderal PP IPHI/ Mantan Ketua Harian MN Kahmi/ Mantan Ketua PB IDI/ Ketua PP ICMI/ Ketua PP DMI/ Waketum DPP JBMI/ Ketua PP ASKLIN/ Penasehat PP PDHMI/ Waketum PP Kestraki/ Penasehat BRINUS/ Klub Gowes KOSEINDO/ Ketua IKAL FK USU/ PP KMA-PBS/ Wakorbid-1 DPP IKAL Lemhannas. Founder GOLansia.com dan pengasuh Kanal-kesehatan.com.Pegiat Kesehatan Tradisional.

Sumber :