Kahmimasional.com, Jakarta – Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Ahmad Doli Kurnia Tandjung menyebutkan bahwa perpindahan Ibukota Indonesia merupakan bagian dari pemerataan pembangunan.
Dengan perpindahan Ibukota, diharapkan nantinya Indonesia tidak dikenal dunia luar hanya Jakarta dan Bali.
Pemerataan ini berkaca pada yang terjadi di Amerika Serikat yang hampir wilayahnya dikenal di dunia internasional.
Doli sapaannya, berharap ke depannya dunia internasional juga mengenal Sumatera, Sulawesi, Kalimantan Jawa Barat dan lain lain.
Dunia internasional akan mengenal wilayah di atas sebagai bagian tak terpisahkan dari Indonesia.
Untuk itu, program pemerataan pembangunan yang dicanangkan pemerintah ini harus didukung banyak pihak.
Doli yang juga menjabat sebagai Kordinator Presidium (Korpres) Majelis Nasional (MN) Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam mengatakan, KAHMI mendukung kebijakan pemerataan pembangunan ini.
“Namun, perpindahan Ibukota ini tidak bisa dilakukan secara sekejap. Harus dilakukan secara perlahan dan bertahap,” ujar Doli saat berbicara di Seminar Nasional MN KAHMI Tentang Pembangunan Smart City di Ibukota baru.
Doli juga menyebutkan, bahwa kegiatan seminar ini merupakan rangkaian acara Pra Rapat Pimpinan Munas (Rapimnas) V KAHMI.
Seminar Nasional MN KAHMI ini sendiri diadakan di Jakarta, Selasa (21/6/2022).
Hadir dalam seminar itu, diantaranya Vice Presiden (VP) PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), Abdul Rohim.
Dari PT Telkom hadir, Tribe Leader Smart Village And Comminity (Smart City), Wahyudi.
Mereka berdua hadir mewakili Direktur Utama (Dirut) perusahaannya masing masing.
“Saya mengapresiasi kawan kawan (panitia) yang menyelenggarakan seminar Pra Munas Ini,” kata Doli.
Rapimnas KAHMI sendiri rencananya digelar di Kabupaten Bulungan, Kalimantwn Utara pada 22-24 Juli 2022.
Sementara itu, Wahyudi dari Telkom mengatakan akan memberikan support teknis terkait pembangunan Ibukota di Kalimantan Timur (Kaltim) itu
Digitalisasi sistem di Ibukota Indonesia yang baru itu akan disiapkan secara maksimal.
“Ini era digital, kami (Telkom ) akan siapkan itu di Ibukota baru kita,” kata Wahyudi
Sisitem pelayanan berbasis digital akan dikembangkan di sana
Pelayanan berbasis digital itu nanti akan mengurangi pertemuan fisik dalam pelayanan.
Dengan sistem digitalisasi ini diharapkan pelayanan bisa lebih efektif, efisien dan produktif.
Hal yang tak jauh berbeda disampaikan, Abdul Rohim dari PLN, yang juga akan mendukung maksimal dalam infrastruktur kelistrikan di sana.
Hal ini dilakukan agar Ibukota baru di Kaltim bener benar bisa memberikan pelayanan yang maksimal kepada warganya.