in

Peluruhan Lailatul Qodr

Oleh: Irwanuddin H.I.Kulla

Istilah Peluruhan atau Transformasi merupakan suatu kata yang dikaitkan dengan perspektif radiokatif. Misalnya, peluruhan Alfa, Beta & Gamma, yang menjelaskan tentang fenomena inti-inti radioaktif tidak stabil menjadi konfigurasi baru yang stabil. Sehingga jika kata Peluruhan disandingkan dengan istilah Lailatul Qodr maka akan menjadi Peluruhan Lailatul Qodr/Transformasi Lailatul Qodr. Bagi seorang Muslim tentu memahami dan mengetahui makna kata Lailatul Qodr, yakni malam kemuliaan yang memiliki value (nilai) melebihi nilai daripada Seribu Bulan, yang dikaruniai Allah Yang Maha Rahman. Hal ini dijelaskan dalam Surat Ad Dukhan ayat ke-3:
Sungguh, telah Kami turunkan (Al Qur’an ini) di malam kemuliaan yang diberkahi (malam kemuliaan)…(QS. Ad Dukhan [44] :3)

Apabila dikaji secara mendalam maka Malam Kemuliaan atau Lailatul Qodr juga mengalami 3 (tiga) tingkatan peluruhan dalam bentuk Alfa, Beta & Gamma.

Baca Juga :  Reformulasi dan Reorientasi Gerakan Kader HMI

Tingkatan Peluruhan Alfa dari Lailatul Qodradalah Hudalinnas (Petunjuk bagi manusia).
Pada tingkatan peluruhan pertama ini, energinya disintegrasi, dimana manusia memiliki maqam berbeda dalam memahami petunjuk tentang waktu Lailatul Qodr karena spektrum energi dari pancaran Lailatul Qodr atau Malam Kemuliaan ini memiliki sifat Diskrit, artinya mengalami keadaan eksitasi melalui energi gerak (kinetik) untuk mendapatkan petunjuk, dan dari sinilah manusia akan menemui suatu kemuliaan peradaban atas petunjuk yang dimaksud.

Yang berikut adalah tingkatan Peluruhan Beta dari Lailatul Qodr yakni Bayyinati Minal Huda (Tanda bukti dari Petunjuk) Dalam tahap ini, fenomena yang terjadi adalah setiap manusia akan memperoleh suatu substansi terkait Lailatul Qodr yang berbeda tentang hasil wujud energi kemuliaan dimaksud, akan tetapi ada juga yang tidak bertemu dengan Lailatul Qodr. . Pada tingkatan Peluruhan Beta dalam Lailatul Qodr manusia dituntut bergerak keluar dan beremisi dalam berbagai bentuk amaliyah yang dituntun Al Qur’an dan Al Hadits guna menjemput Lailatul Qodr.

Baca Juga :  Kerasnya Bang Harry adalah Kelembutan

Tahap ketiga adalah Peluruhan Gamma dari Lailatul Qodr, yakni Furqon (Pembeda antara Yang Haq dan Batil). Pada tahapan ini, manusia akan mengalami berbagai fenomena tumbukan atau benturan antara Haq yang dikomandoi Iman dan Batil yang dipimpin Syahwat, kalbu diperintah iman dan akal diperintah nafsu, dalam menjemput Lailatul Qodr. Di level ini terjadi penyerapan energi yang besar dalam bentuk kebaikan dan keburukan sesuai kadar manusia memahami, meyakini dan menunjukkan eksistensi sebagai hamba yang beriman dan bertakwa untuk menggapai kesempurnaan energi Tattaquun (Ketaqwaan) yang hakiki secara jasmaniyah maupun rohaniyah. Jika manusia dapat melewati berbagai godaan syahwat dunia pada tahap tersebut maka manusia akan menggapai Ma’rifatul Jasadiyah dan Ma’rifatul Mutmainnah.

Baca Juga :  Problematika Penundaan Pemilu dan Perpanjangan Masa Jabatan Presiden-Wakil Presiden serta Anggota Legislatif

Allah Swt menjelaskan dan menggambarkan Lailatul Qodr tersebut dalam Surat Al Qodr [97] ayat 1-5, yang juga dijelaskan dalam Surat Al Baqarah [2] ayat ke-185, yang saling berkorelasi dengan QS. Ad Dukhan [44] ayat ke-3. Dengan demikian, maka manusia akan mengalami peradaban 3 (tiga) tingkat spektrum transformasi atau meluruh, yakni Alam Dunia, Alam Kubur dan Alam Akhirat.

*Dosen Universitas Ibnu Chaldul Jakarta
*Direktur Pusat Pengkajian Inovasi Nuklir dan Energi Baru Terbarukan ICMI (PUSPINEBT ICMI)
*Ketua Dep. Geosains Bid. EP & LH MN KAHMI

Sumber :