Sukoharjo, KAHMINasional.com – Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah (Jateng), memiliki kontribusi besar bagi daerah. Sebab, salah satu penyumbang pendatan asli daerah (PAD) tertinggi setelah Grogol dan Sukoharjo.
Sayangnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo dinilai tidak maksimal dalam memberikan perhatian pada Kartasura. Ini terlihat dari banyaknya jalan rusak yang tidak diperbaiki.
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Sukoharjo pun mengusulkan Kartasura naik kelas menjadi kota madya. Rekomendasi disampaikan pada HUT ke-343 wilayah tersebut.
Setidaknya ada tiga dasar HMI Cabang Sukoharjo mengusulkan demikian. Pertama, ekonomi. sumbangsih Kartasura pada PAD termasuk besar.
Kedua, sejarah. Kartasura berperan penting dalam cikal bakal peradaban Keraton Solo dan Keraton Yogyakarta.
Terdapat keraton yang didirikan Raja Amangkurat II pada 1680 M di Kartasura. Tempat ini sempat dihuni para pemimpin Kerajaan Mataram Islam.
Ketiga, ungkap Ketua Umum HMI Cabang Sukoharjo, Fierdha Abdullah Ali, aspek geografis. Posisinya sangat strategis sekalipun wilayah seluas 1.923 ini berada di utara Sukoharjo.
“Kalau dilihat dari lokasi, Kartasura berada di posisi yang strategis. Berada di segitiga emas yang menghubungkan Semarang, Solo, dan Yogyakarta,” ujarnya dalam keterangannya, Selasa (12/9).
Ali optimistis Kartasura dapat berkembang kala statusnya naik menjadi daerah tingkat (dati) II. Apalagi, berbagai fasilitas penting telah berdiri.
“Kartasura bisa lebih berkembang jika jadi kota madya. Sudah ada terminal, dua kampus besar, lima rumah sakit besar, enam pasar tradisional, tiga pusat perbelanjaan modern, dan jadi salah satu akses menuju bandara,” tuturnya.